Safari Dakwah di Sumpur Kudus
Sayca Ar Radhi Sabtu, 20-5-2023 | - Dilihat: 42
Oleh: Sayca Ar Radhi
Mubaligh Hijrah merupakan salah satu program unggulan dari Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Di mana setiap tahunnya Madrasah Mu’allimin melesatkan kader-kadernya, khususnya santri tingkat 4 dan 5, ke penjuru Nusantara untuk berkegiatan selama bulan Ramadhan.
Di sana para santri berlatih mengamalkan ilmu yang telah didapat di Madrasah, menjadi imam, muadzin, kultum, mengajar TPA, mengajar di sekolah dan lain sebagainya adalah tugas wajib harian yang harus dikerjakan oleh para santri. Yang menarik adalah, tahun ini pertama kalinya Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta melesatkan kadernya ke Sumpur Kudus, Sijunjung, Sumatra Barat.
Pada Ramadhan 1444 H ini, Madrasah Mu’allimin telah melesatkan 3 santrinya di kampung di mana Buya Syafii Maarif dilahirkan. Tentunya ini menjadi sangat spesial bagi kami karna ditempat yang baru dengan culture masyarakat yang berbeda, pasti memiliki tantangan tersendiri. Terlihat dari awal perjalanan, 4 hari menggunakan bus, kemudian dilanjut mengendarai mobil menuju lokasi yang lumayan melelahkan, karna harus menempuh sekitar 1,5 jam menaiki bukit, membelah hutan Sumatra, terlihat seperti melelahkan, tapi sungguh ini nikmat.
Di awal kedatangan, sesuai adat yang ada kami berta'aruf dengan masyarakat, mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan kami kesini. Alhamdulilah, proses kami dalam beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat menjadi lebih mudah karna kami didampingi oleh 2 anak panah Muhammadiyah yang diutus langsung oleh Buya Syafii untuk mengabdi di kampung halamannya, dan sekarang lebih kurang sudah jalan tahun ke-3 dalam membaktikan diri di jalan dakwah.
Berbeda dengan Mubaligh Hijrah lainnya, yang menetap dan memusatkan kegiatan pada satu titik atau satu masjid. Mubaligh Hijrah Sumpur Kudus mempunyai ciri khasnya sendiri yang menjadikan kegiatan selama ramadhan menjadi sangat istimewa, yaitu safari dakwah. Di mana setiap malam kami berpencar dan berkeliling mendatangi masjid dan surau-surau yang ada di Sumpur Kudus untuk menjadi imam sekaligus memberikan tausiah sebelum shalat tarawih. Yang menantang adalah bukan saja di satu nagari, bahkan 5 nagari kami jelajahi selama Mubaligh Hijrah berlangsung, luar biasa walhamdulillah.
Selama bulan ramadhan, pengurus kepemudaan daerah setempat juga mengadakan TURBA Ramadhan, yang mana di dalamnya dibentuk tim pengisi tausiah Wirid Nagari Sumpur Kudus dan kami bertiga tergabung dalam tim tersebut. Kegiatan ini berlangsung sekitar 6 kali selama bulan Ramadhan, kurang lebih 1 sampai 2 kali setiap pekannya.
Wirid Nagari sedikit berbeda dengan tausiah biasanya sebab ada protokoler yang berlangsung, kemudian dilanjut dengan tausiah lebih kurang 30-45 menit dari tim yang bertugas. Bapak Wali nagari Sumpur Kudus Selatan juga turut hadir dalam acara ini, sekaligus membuka dan memberikan sambutan singkat dalam pembukaan Wirid Nagari. Ini menjadi salah satu pengalaman yang berharga bagi kami karna bisa mengisi tausiah pada kegiatan Wirid Nagari kali ini.
Tidak hanya malam hari, saat pagi hari kami diberi jadwal untuk mengajar kegiatan pesantren ramadhan di SMP Negeri 47 di Unggan, SMP Negeri 4 di Silantai, dan SMP Negeri 34 di Manganti. Pekan pertama Ramadhan kami juga diberi tugas untuk membantu mengajar pesantren ramadhan di Madrasah Diniyah At-Tanwir Muhammadiyah.
Kegiatan pesantren Ramadhan tersebut sebagai gerakan awal dalam mendirikan Madrasah Diniyah, yang mana bangunan tersebut awalnya adalah panti asuhan, karna sudah tidak berpenghuni kemudian di alih fungsikan menjadi Madrasah Diniyah At-Tanwir Muhammadiyah Sumpur Kudus.
Masyarakat Sumpur Kudus juga sangat ramah. Kami bertiga juga diajak untuk menikmati alam Sumpur Kudus yang kaya akan flora dan faunanya. Dari lubuk pendakian hingga puncak lontiak kami susuri, mengagumi betapa indahnya pahatan alam Sumpur Kudus karya Sang Khaliq. Selain kebun karet dan sawit, ternyata disana terdapat banyak sekali kebun durian montong, namun sayang, sewaktu kami disana tidak bertepatan dengan musim durian, tentu ini menjadi kesedihan tersendiri bagi kami pecinta durian.
Tanggapan masyarakat Sumpur Kudus selama kami disana juga sangat baik. Masyarakat disana sangat antusias ketika tau ada tamu dari Jogja dan dari sekolahnya Buya Syafi'i, warga disana sangat welcome dan menerima kedatangan kami. Bahkan dengan cepat kami akrab dan bisa berbagi canda tawa dengan masyarakat yang ada disana, dan itu yang membuat kami cepat betah tinggal di sana.
Tidak hanya itu, bahkan setiap hari kami diundang oleh warga untuk berbuka puasa di rumahnya, jadi tidak hanya safari dakwah, tapi juga safari ifthar, MaasyaAllaah. Luar biasanya lagi, hampir setiap hari ada warga yang datang ke rumah kami memberikan sekantung beras, dan ketika di jadikan satu, totalnya mencapai 3 karung! Alhamdulillah.
Harapan kami tentunya Mubaligh Hijrah Sumpur Kudus terus berlanjut sampai kapanpun, dan harapannya tahun depan tidak hanya 3 kader, tapi 4 atau 5 bahkan lebih, karna melihat respon masyarakat yang sangat antusias atas kehadiran santri Mu'allimin di sana. Dengan begitu akan lebih luas lagi dalam menjangkau masjid dan surau-surau yang ada di sana.
Mengingat kami masih belajar yang tak luput dari yang namanya khilaf, tentunya itu menjadi koreksi bagi kami dan kedepannya, maka Mubaligh Hijrah Sumpur Kudus kedepannya harus lebih baik lagi. Walaupun tulisan ini belum mampu menceritakan semuanya, setidaknya dapat mewakili pengalaman kami disana, satu pengalaman beribu kenangan, Sumpur Kudus Rancak Bana!
- Artikel Terpuler -
Safari Dakwah di Sumpur Kudus
Sayca Ar Radhi Sabtu, 20-5-2023 | - Dilihat: 42
Oleh: Sayca Ar Radhi
Mubaligh Hijrah merupakan salah satu program unggulan dari Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Di mana setiap tahunnya Madrasah Mu’allimin melesatkan kader-kadernya, khususnya santri tingkat 4 dan 5, ke penjuru Nusantara untuk berkegiatan selama bulan Ramadhan.
Di sana para santri berlatih mengamalkan ilmu yang telah didapat di Madrasah, menjadi imam, muadzin, kultum, mengajar TPA, mengajar di sekolah dan lain sebagainya adalah tugas wajib harian yang harus dikerjakan oleh para santri. Yang menarik adalah, tahun ini pertama kalinya Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta melesatkan kadernya ke Sumpur Kudus, Sijunjung, Sumatra Barat.
Pada Ramadhan 1444 H ini, Madrasah Mu’allimin telah melesatkan 3 santrinya di kampung di mana Buya Syafii Maarif dilahirkan. Tentunya ini menjadi sangat spesial bagi kami karna ditempat yang baru dengan culture masyarakat yang berbeda, pasti memiliki tantangan tersendiri. Terlihat dari awal perjalanan, 4 hari menggunakan bus, kemudian dilanjut mengendarai mobil menuju lokasi yang lumayan melelahkan, karna harus menempuh sekitar 1,5 jam menaiki bukit, membelah hutan Sumatra, terlihat seperti melelahkan, tapi sungguh ini nikmat.
Di awal kedatangan, sesuai adat yang ada kami berta'aruf dengan masyarakat, mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan kami kesini. Alhamdulilah, proses kami dalam beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat menjadi lebih mudah karna kami didampingi oleh 2 anak panah Muhammadiyah yang diutus langsung oleh Buya Syafii untuk mengabdi di kampung halamannya, dan sekarang lebih kurang sudah jalan tahun ke-3 dalam membaktikan diri di jalan dakwah.
Berbeda dengan Mubaligh Hijrah lainnya, yang menetap dan memusatkan kegiatan pada satu titik atau satu masjid. Mubaligh Hijrah Sumpur Kudus mempunyai ciri khasnya sendiri yang menjadikan kegiatan selama ramadhan menjadi sangat istimewa, yaitu safari dakwah. Di mana setiap malam kami berpencar dan berkeliling mendatangi masjid dan surau-surau yang ada di Sumpur Kudus untuk menjadi imam sekaligus memberikan tausiah sebelum shalat tarawih. Yang menantang adalah bukan saja di satu nagari, bahkan 5 nagari kami jelajahi selama Mubaligh Hijrah berlangsung, luar biasa walhamdulillah.
Selama bulan ramadhan, pengurus kepemudaan daerah setempat juga mengadakan TURBA Ramadhan, yang mana di dalamnya dibentuk tim pengisi tausiah Wirid Nagari Sumpur Kudus dan kami bertiga tergabung dalam tim tersebut. Kegiatan ini berlangsung sekitar 6 kali selama bulan Ramadhan, kurang lebih 1 sampai 2 kali setiap pekannya.
Wirid Nagari sedikit berbeda dengan tausiah biasanya sebab ada protokoler yang berlangsung, kemudian dilanjut dengan tausiah lebih kurang 30-45 menit dari tim yang bertugas. Bapak Wali nagari Sumpur Kudus Selatan juga turut hadir dalam acara ini, sekaligus membuka dan memberikan sambutan singkat dalam pembukaan Wirid Nagari. Ini menjadi salah satu pengalaman yang berharga bagi kami karna bisa mengisi tausiah pada kegiatan Wirid Nagari kali ini.
Tidak hanya malam hari, saat pagi hari kami diberi jadwal untuk mengajar kegiatan pesantren ramadhan di SMP Negeri 47 di Unggan, SMP Negeri 4 di Silantai, dan SMP Negeri 34 di Manganti. Pekan pertama Ramadhan kami juga diberi tugas untuk membantu mengajar pesantren ramadhan di Madrasah Diniyah At-Tanwir Muhammadiyah.
Kegiatan pesantren Ramadhan tersebut sebagai gerakan awal dalam mendirikan Madrasah Diniyah, yang mana bangunan tersebut awalnya adalah panti asuhan, karna sudah tidak berpenghuni kemudian di alih fungsikan menjadi Madrasah Diniyah At-Tanwir Muhammadiyah Sumpur Kudus.
Masyarakat Sumpur Kudus juga sangat ramah. Kami bertiga juga diajak untuk menikmati alam Sumpur Kudus yang kaya akan flora dan faunanya. Dari lubuk pendakian hingga puncak lontiak kami susuri, mengagumi betapa indahnya pahatan alam Sumpur Kudus karya Sang Khaliq. Selain kebun karet dan sawit, ternyata disana terdapat banyak sekali kebun durian montong, namun sayang, sewaktu kami disana tidak bertepatan dengan musim durian, tentu ini menjadi kesedihan tersendiri bagi kami pecinta durian.
Tanggapan masyarakat Sumpur Kudus selama kami disana juga sangat baik. Masyarakat disana sangat antusias ketika tau ada tamu dari Jogja dan dari sekolahnya Buya Syafi'i, warga disana sangat welcome dan menerima kedatangan kami. Bahkan dengan cepat kami akrab dan bisa berbagi canda tawa dengan masyarakat yang ada disana, dan itu yang membuat kami cepat betah tinggal di sana.
Tidak hanya itu, bahkan setiap hari kami diundang oleh warga untuk berbuka puasa di rumahnya, jadi tidak hanya safari dakwah, tapi juga safari ifthar, MaasyaAllaah. Luar biasanya lagi, hampir setiap hari ada warga yang datang ke rumah kami memberikan sekantung beras, dan ketika di jadikan satu, totalnya mencapai 3 karung! Alhamdulillah.
Harapan kami tentunya Mubaligh Hijrah Sumpur Kudus terus berlanjut sampai kapanpun, dan harapannya tahun depan tidak hanya 3 kader, tapi 4 atau 5 bahkan lebih, karna melihat respon masyarakat yang sangat antusias atas kehadiran santri Mu'allimin di sana. Dengan begitu akan lebih luas lagi dalam menjangkau masjid dan surau-surau yang ada di sana.
Mengingat kami masih belajar yang tak luput dari yang namanya khilaf, tentunya itu menjadi koreksi bagi kami dan kedepannya, maka Mubaligh Hijrah Sumpur Kudus kedepannya harus lebih baik lagi. Walaupun tulisan ini belum mampu menceritakan semuanya, setidaknya dapat mewakili pengalaman kami disana, satu pengalaman beribu kenangan, Sumpur Kudus Rancak Bana!
5 Komentar
2023-05-20 10:35:18
faiz fahrezi
keren!
2024-06-01 23:53:49
8003
kerenn-!!!!
2024-11-29 17:28:10
Lfswan
гѓ—гѓ¬гѓ‰гѓ‹гѓі е‰ЇдЅњз”Ё - гѓ‰г‚г‚·г‚µг‚¤г‚ЇгѓЄгѓійЊ 100 mg еј·гЃ• г‚ўг‚ュテインの飲み方と効果
2024-12-02 23:15:45
Hmxovu
eriacta nose - zenegra pills london forzest sweat
2024-12-08 20:13:22
Bijvvz
buy crixivan pill - buy generic finasteride voltaren gel order online
5 Komentar
2023-05-20 10:35:18
faiz fahrezi
keren!
2024-06-01 23:53:49
8003
kerenn-!!!!
2024-11-29 17:28:10
Lfswan
гѓ—гѓ¬гѓ‰гѓ‹гѓі е‰ЇдЅњз”Ё - гѓ‰г‚г‚·г‚µг‚¤г‚ЇгѓЄгѓійЊ 100 mg еј·гЃ• г‚ўг‚ュテインの飲み方と効果
2024-12-02 23:15:45
Hmxovu
eriacta nose - zenegra pills london forzest sweat
2024-12-08 20:13:22
Bijvvz
buy crixivan pill - buy generic finasteride voltaren gel order online
Tinggalkan Pesan