• Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Donasi? Klik disini

Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii

Sidiq Wahyu Oktavianto Sabtu, 28-5-2022 | - Dilihat: 895

banner

Oleh: Sidiq Wahyu Oktavianto

Chat terakhir dengan Buya pada selasa, 10 Mei 2022, ternyata menjadi wasiat bagi kami. Sungguh tak terduga obrolan yang begitu cair kurang lebih dua jam, sembari menemani Buya berjemur, menjadi sebuah amanat pengabdian terakhir yang harus dituntaskan.

Buya bercerita tentang Muhammadiyah Sumpur Kudus di awal kelahiran dan kejayaannya. Setelah melewati fase mati suri dan bangkitnya Muhammadiyah Sumpur Kudus, Buya punya harapan untuk kembali berjayanya Muhammadiyah di Sumpur Kudus.

Di sela-sela Buya bercerita, saya pun sedikit laporan pengalaman di Sumpur Kudus. Mendengar cerita saya kadang Buya tertawa dan terlihat gembira. Dari wajahnya terlukis kerinduan dan kepedulian terhadap kampung halaman yang begitu dalam.

Di akhir obrolan, Buya sangat berharap terhadap Muhammadiyah di Sumpur Kudus dan Sijunjung. Harapan buya kader-kader Muda Muhammadiyahnya mampu membangkitkan kembali kejayaan Muhammadiyah di Sumpur Kudus dan Sijunjung.

Buya berpesaan, ada yang harus menulis Muhammadiyah Sumpur Kudus. "Erik, Ribas, Sidiq, dan Inggit harus bisa menulisnya, nanti saya siap memberikan kata pengantarnya. Mungkin diberi judul menghidupkan kembali cabang Muhammadiyah yang mati suri akan menarik." itu lah pesan buya kepada kami, ternyata pesan Buya menjadi wasiat terakhir bagi kami.

Tak terasa obrolan kami sudah hampir memakan waktu dua jam, Buya pun kembali ke rumah sembari saya antar buya ke rumah. Di rumah saya bertemu Ibu Lip, beliau berkata "saya pun ingin pulang ke sumpur kudus, nunggu Buya sembuh nanti kami ke sumpur kudus."

Meski raga Buya sudah berpulang ke surga, namun spirit Buya akan kami bawa kembali ke Sumpur Kudus. Meneruskan semangat perjuangan dan pemikirannya ke tanah Makkah Darek. Sebagai anak-anak ideologisnya kita harus terus meneruskan perjuangan dan pemikiran Buya.

Selamat jalan, Buya Syafii Maarif.

_____

Sidiq Wahyu Oktavianto, Anak Panah Muhammadiyah.

 

Tags
9 Komentar
banner

2022-05-28 12:45:14

Realisasikan amanah beliau ms Sidiq

Realisasikan amanah beliau ms Sidiq

banner

2022-05-28 17:36:50

Rus

Luar biasa mas sidiq,

banner

2022-05-29 05:00:33

Alahummaghfir lagu...

Semoga kita yang masih hidup akan bisa melanjutkan perjuangan beliau. Aamiin... Lanjut mas Sidiq

banner

2022-05-29 05:16:15

H

Mohon maaf nama kiriman di atas salah ketik. Nyuwun pangapunten mas Sidiq... Sukses selalu njih

banner

2022-05-29 05:26:22

YudI

Lanjutkan

banner

2022-05-30 06:01:33

Ahmad Fuad Fanani

Terima kasih atas tulisannya yang sangat menyentuh dan bagus sekali ini ya Sidiq...Mudah2an penulisan buku yang menjadi wasiat Buya itu segera terealisir..aamiin aamiiin

banner

2022-05-30 07:10:44

Nanang Wahyudi

Semangat mas sidik dan sahabat lain yang turut berjuang di kampung halaman Buya, doa terbaik untuk setiap perjuangan. Lanjutkan, dan wujudkan harapan harapan besar alm. Buya, Allah bersama setiap usaha kita..

banner

2022-05-30 07:17:58

Nabhan

Bismillah selesaikan pengabdian dan semangat nulis Mas????

banner

2022-05-30 09:23:39

Melia Zahra

Semangat mas sidiq dan teman2 yang lain, mudah-mudahan Muhammadiyah di Sumpur Kudus bisa hidup kembali sesuai dengan amanah dan harapan Buya ???? Sekali berkunjung ke Sumpur Kudus, rasanya ingin kembali lagi kesana????

Tinggalkan Pesan

- Artikel Teropuler -

Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Menjernihkan Kesalahpahaman Terhadap Buya Syafii Maarif
Robby Karman
Senin, 30-5-2022
thumb
BNPT dan Perang Melawan Terorisme
Iqbal Suliansyah
Selasa, 29-11-2022
thumb
Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin
Senin, 14-11-2022
thumb
Childfree dan Mengatur kelahiran dalam Islam
Nofra Khairon
Selasa, 18-1-2022
thumb

Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii

Sidiq Wahyu Oktavianto Sabtu, 28-5-2022 | - Dilihat: 895

banner

Oleh: Sidiq Wahyu Oktavianto

Chat terakhir dengan Buya pada selasa, 10 Mei 2022, ternyata menjadi wasiat bagi kami. Sungguh tak terduga obrolan yang begitu cair kurang lebih dua jam, sembari menemani Buya berjemur, menjadi sebuah amanat pengabdian terakhir yang harus dituntaskan.

Buya bercerita tentang Muhammadiyah Sumpur Kudus di awal kelahiran dan kejayaannya. Setelah melewati fase mati suri dan bangkitnya Muhammadiyah Sumpur Kudus, Buya punya harapan untuk kembali berjayanya Muhammadiyah di Sumpur Kudus.

Di sela-sela Buya bercerita, saya pun sedikit laporan pengalaman di Sumpur Kudus. Mendengar cerita saya kadang Buya tertawa dan terlihat gembira. Dari wajahnya terlukis kerinduan dan kepedulian terhadap kampung halaman yang begitu dalam.

Di akhir obrolan, Buya sangat berharap terhadap Muhammadiyah di Sumpur Kudus dan Sijunjung. Harapan buya kader-kader Muda Muhammadiyahnya mampu membangkitkan kembali kejayaan Muhammadiyah di Sumpur Kudus dan Sijunjung.

Buya berpesaan, ada yang harus menulis Muhammadiyah Sumpur Kudus. "Erik, Ribas, Sidiq, dan Inggit harus bisa menulisnya, nanti saya siap memberikan kata pengantarnya. Mungkin diberi judul menghidupkan kembali cabang Muhammadiyah yang mati suri akan menarik." itu lah pesan buya kepada kami, ternyata pesan Buya menjadi wasiat terakhir bagi kami.

Tak terasa obrolan kami sudah hampir memakan waktu dua jam, Buya pun kembali ke rumah sembari saya antar buya ke rumah. Di rumah saya bertemu Ibu Lip, beliau berkata "saya pun ingin pulang ke sumpur kudus, nunggu Buya sembuh nanti kami ke sumpur kudus."

Meski raga Buya sudah berpulang ke surga, namun spirit Buya akan kami bawa kembali ke Sumpur Kudus. Meneruskan semangat perjuangan dan pemikirannya ke tanah Makkah Darek. Sebagai anak-anak ideologisnya kita harus terus meneruskan perjuangan dan pemikiran Buya.

Selamat jalan, Buya Syafii Maarif.

_____

Sidiq Wahyu Oktavianto, Anak Panah Muhammadiyah.

 

Tags
9 Komentar
banner

2022-05-28 12:45:14

Realisasikan amanah beliau ms Sidiq

Realisasikan amanah beliau ms Sidiq

banner

2022-05-28 17:36:50

Rus

Luar biasa mas sidiq,

banner

2022-05-29 05:00:33

Alahummaghfir lagu...

Semoga kita yang masih hidup akan bisa melanjutkan perjuangan beliau. Aamiin... Lanjut mas Sidiq

banner

2022-05-29 05:16:15

H

Mohon maaf nama kiriman di atas salah ketik. Nyuwun pangapunten mas Sidiq... Sukses selalu njih

banner

2022-05-29 05:26:22

YudI

Lanjutkan

banner

2022-05-30 06:01:33

Ahmad Fuad Fanani

Terima kasih atas tulisannya yang sangat menyentuh dan bagus sekali ini ya Sidiq...Mudah2an penulisan buku yang menjadi wasiat Buya itu segera terealisir..aamiin aamiiin

banner

2022-05-30 07:10:44

Nanang Wahyudi

Semangat mas sidik dan sahabat lain yang turut berjuang di kampung halaman Buya, doa terbaik untuk setiap perjuangan. Lanjutkan, dan wujudkan harapan harapan besar alm. Buya, Allah bersama setiap usaha kita..

banner

2022-05-30 07:17:58

Nabhan

Bismillah selesaikan pengabdian dan semangat nulis Mas????

banner

2022-05-30 09:23:39

Melia Zahra

Semangat mas sidiq dan teman2 yang lain, mudah-mudahan Muhammadiyah di Sumpur Kudus bisa hidup kembali sesuai dengan amanah dan harapan Buya ???? Sekali berkunjung ke Sumpur Kudus, rasanya ingin kembali lagi kesana????

Tinggalkan Pesan

Anakpanah.id adalah portal keislaman yang diresmikan di Yogyakarta pada 8 Agustus 2020 di bawah naungan Jaringan Anak Panah (JAP).
Ingin Donasi? Klik disini

Copyright © AnakPanah.ID All rights reserved.
Develop by KlonTech