• Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Donasi? Klik disini

Cinta Tiada Bertepi

Erik Tauvani Somae Rabu, 24-5-2023 | - Dilihat: 3752

banner

Oleh: Erik Tauvani Somae

“Aku tak mau menjanda!” Kata Ustazah Tuti kepada suaminya, Pak Taufiq. “Aku pun tak mau menduda!” Balas Pak Taufiq kemudian. Begitulah gurauan suami istri ini di hari-hari yang diliputi oleh rasa cinta dan kasih sayang. Siapa sangka, ungkapan tulus dan penuh makna itu menjadi nyata.

Usia pernikahan yang telah dijalani selama 34 tahun itu berakhir pada Ahad, 21 Mei 2023. Ustazah Tuti dan Pak Taufiq meninggal dunia di hari yang sama. Tanpa status janda maupun duda. Berhentinya detak jantung di antara keduanya berjarak enam jam saja. Enam jam dalam ketidaksadaran yang penuh bagi Ustazah Tuti.

Ustazah Tuti dan Pak Taufiq

Fauziyah Tri Astuti yang akrab disapa sebagai Ustazah Tuti adalah seorang pendidik di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Ia telah memasuki masa pensiun pada Februari 2023 yang lalu. Belum terlalu lama. Namun kehadirannya di sekolah ini tetap terasa karena profesi sebagai guru telah ia jalani selama puluhan tahun. Ustazah Tuti menjadi direktur di Madrasah ini pada periode 2005-2014. Perangainya yang lemah lembut, mudah bergaul, dan ringan tangan itu membuatnya begitu dekat dengan para guru, karyawan, serta para siswi.

Sebelumnya, Ustazah Tuti pernah menjadi guru di MAN 2 Yogyakarta pada kurun 1993-2003. Selain sebagai guru, Ustazah Tuti juga seorang aktifis. Terbaru, ia merupakan Bendahara Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani PP ‘Aisyiyah. Meskipun pundaknya memikul amanah persyarikatan, kesetiaannya pada Pak Taufiq pun tak berbilang. Ustazah Tuti adalah seorang guru, aktifis, sekaligus istri yang berbakti dan setia pada suami.

Sebagaimana istrinya, Pak Taufiq juga berprofesi sebagai seorang pendidik. Ia merupakan dosen di FISIPOL Universitas Diponegoro yang dikenal rendah hati, humoris, dan akrab dengan siapa pun. Puluhan tahun profesi itu ia jalani sejak tahun 1986. Puluhan tahun pontang-panting Yogya-Semarang. Belum lagi ia juga pernah menjadi pengurus Muhammadiyah di Jawa Tengah. Dalam tugas mengajar dan ceramahnya itulah Pak Taufiq sering menceritakan kisah keteladanan istrinya, termasuk betapa besar cintanya pada sang istri.

Dalam aktifitasnya yang padat itu, bisa saja Pak Taufiq mengontrak rumah atau memilih untuk punya kediaman kedua di Semarang, hitung-hitung dari pada bolak-balik Yogya-Semarang tiap pekan sepanjang tahun. Maka kantornya di universitas menjadi rumah kedua. Ia memilih tidur di kantor di atas sofa dari pada harus mencari “rumah kedua” di luar. Cinta dan kesetiaan seorang Pak Taufiq kepada Ustazah Tuti tak terkikis oleh ruang dan waktu.

Setia Sampai Ujung Usia

Pak Taufiq terkena diabetes sejak 1998. Karena menahun, sampai 2019 komplikasi ke mata dan hipertensi. 2021 mulai struk ringan dan membuatnya keluar masuk rumah sakit. Dalam masa pengobatan, ginjal juga kena.

Gagal ginjal yang diderita Pak Taufiq sejak Agustus 2021 membuatnya harus istirahat total dalam pembaringan. Tiap pekan ambulans Lazismu datang ke rumah. Cuci darah di PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah menjadi rutinitasnya dalam hampir dua tahun terakhir ini. Sejak saat itu masjid Taqwa Suronatan berkurang satu jamaah yang setia datang ke masjid saat azan dikumandangkan.

Kegiatan sehari-hari Ustazah Tuti tak senormal dulu lagi. Ia harus tetap menjalankan tugas sebagai seorang guru, aktifis, namun juga merawat suami yang sedang sakit. Tentu saja Ustazah Tuti tidak berjuang sendiri. Anak satu-satunya, Nabilah, bersama menantunya, Tyo, selalu ada di dekat orang tuanya. Hidup dalam satu rumah. Dua cucu yang masih kecil, Nadira dan Akmal menjadi cahaya mata yang membahagiakan.

Ustazah Tuti yang melewatkan banyak kegiatan di luar demi merawat suami itu pada akhir 2022 mulai merasakan sesak di dada. Ramadhan 2023 ia didiagnosis kanker paru-paru stadium 4. Ramadhan hari ke-5 mulai opname. Ia tak bisa tenang, bukan karena sakitnya, tapi karena terus memikirkan kondisi suami di rumah. Tak henti ia menanyakan, “Atok bagaimana di rumah?”  Kian hari napas kian sesak. Ustazah Tuti pun harus istirahat total dalam pembaringan seperti suaminya.

Kini Ustazah Tuti dan Pak Taufiq sepenuhnya dirawat oleh anak dan menantunya. Tetangga turut membantu dalam batas kemampuannya. Mobil ambulans datang dan pergi secara rutin tiap pekan. Kali ini tak hanya untuk pelayanan kesehatan bagi Pak Taufiq, tapi juga untuk Ustazah Tuti.

Pertengahan Mei, kondisi kesehatan Ustazah Tuti semakin menurun. Ia harus dirawat di PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Sementara Pak Taufiq tetap rawat jalan. Anak dan menantu secara bergantian menjaga ibu dan ayah yang berbeda tempat. Sifat sabar sang ibu dan sang ayah tampak menurun pada buah hati dan menantunya.

Semakin hari kesadaran Ustazah Tuti semakin labil. Sanak keluarga dan sahabat berdatangan membesuk ke rumah sakit. Melihat kondisi sang ibu yang telah payah, Nabilah berpasrah kepada Allah dengan berusaha ikhlas dan tabah.

Pada Sabtu, 20 Mei 2023, Pak Taufiq dijemput ke PKU untuk keperluan cuci darah rutin. Setelah selesai cuci darah, ia dipertemukan dengan sang istri di ruang rawat. Saat itu kondisi Ustazah Tuti sedang tidak sadar. Saat Pak Taufiq dengan tandunya itu didekatkan dengan tempat tidur istrinya, sang istri seketika terbangun dan sadar.

Suami istri ini pun berpegangan tangan. “Uti, Uti, Uti,” Pak Taufiq memanggil istrinya. “Atok, saya minta maaf.” gumam Ustazah Tuti terbata-bata. “Sudah, sudah,” balas Pak Taufiq kemudian. Keduanya saling bertatap mata. Orang-orang di dalam ruangan pun tak sanggup menahan air mata.

Di rumah, Pak Taufiq dijaga oleh Tyo. Sementara Ustazah Tuti di PKU dijaga oleh Nabilah. Nadira dan Akmal sementara waktu dititipkan ke tetangga, Bude Murni. Dini hari, 21 Mei 2023, Pak Taufiq memanggil-manggil istrinya. Ia tampak gelisah. Tyo menemani, memijat tangan dan kakinya, sambil tak putus mengucap kalimat tahlil. Azan Subuh berkumandang. “Allah, Allah, Allah,” ucap Pak Taufiq pelan. Ia tampak semakin tenang. Hingga pukul 05.00 WIB, Allah memanggilnya dalam kedamaian. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Sanak keluarga, tetangga, rekan, dan semuanya berduka. Nabilah yang berada di rumah sakit langung saja pulang ke rumah yang berjarak sekitar 450 meter. Sekitar pukul 09.00, Ustazah Tuti tersadar dan mencari anaknya. Seketika Nabilah yang mendapat kabar dari keluarga di rumah sakit langsung bergegas diantar oleh direktur Mu’allimaat, Ustazah Unik.

Nabilah berbisik pelan ke ibundanya, memberi tahu bahwa bapak telah tiada. Suasana sedih pun meliputi ruangan. Kini sanak keluarga telah berkumpul semua. Kesadaran Ustazah Tuti mulai labil. Kalimat tahlil tak henti diucapkan. Menjelang Zuhur, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, Ustazah Tuti menyusul kepergian sang suami ke haribaan-Nya.

Sebelumnya, Pak Taufiq dan Ustazah Tuti pernah berbincang tentang taman makam Husnul Khatimah milik PKU Muhammadiyah di Kulon Progo. Keduanya pun berkeinginan jika pada saatnya nanti ajal datang, supaya bisa dimakamkan di sana. Yang Maha Kuasa mengabulkan keinginan itu. Keduanya berada dalam satu liang lahat, berdampingan, dan bersama di Husnul Khatimah.

Sungguh cinta yang tiada bertepi. Setia sampai mati. Ibadah sehari-hari terpatri dalam kehidupan suami-istri. Kisah cinta sejati ini pun menjadi inspirasi. Doa tulus untuk almarhum Pak Taufiq dan almarhumah Ustazah Tuti, semoga Allah mengampuni dan merahmati keduanya. Amin

Tags
25 Komentar
banner

2023-05-24 10:24:18

JONG

MasyaAllah.., Sehidup semati.,

banner

2023-05-24 10:46:24

Yuni widihastuti

MaasyaAllah husnul khatimah

banner

2023-05-24 11:00:08

Rizqi

Allohummaghfurlahuma... Semoga bisa mengikuti jejak kesalihan ustadz taufiq dan ustadzah tuti

banner

2023-05-24 11:34:55

Semoga beliau berdua sedo husnul khotimah diterima semua amal ibadah dan perjuangan nya, amin

Semoga beliau berdua sedo husnul khotimah, diterima semua amal ibadah dan perjuangan nya, amin

banner

2023-05-24 12:01:13

faiz

begitulah bila cinta dibangun apa adanya, bukan ada apanya..

banner

2023-05-24 12:48:06

Muh. Ikhwan Ahada

true love never ending... Syurga bagi mu kakanda dan Yunda ku...Aamiin.

banner

2023-05-24 13:36:25

Ifat

Allahummaghfir lahuma.... Masya Allah, kisah teladan

banner

2023-05-24 14:36:04

Heni

Cinta sampai surga

banner

2023-05-24 15:05:06

Izzuddin

Ya Allah.. Kami ingin seperti beliau berdua.. Berdua istiqomah dalam setia dan taat

banner

2023-05-24 15:21:34

Tulustiyah

MASYAALLAH. SEMOGA HUSNUL KHOTIMAH. AAMIIN YAA ROBBAL 'AALAMIIN

banner

2023-05-24 15:21:35

Tulustiyah

MASYAALLAH. SEMOGA HUSNUL KHOTIMAH. AAMIIN YAA ROBBAL 'AALAMIIN

banner

2023-05-24 16:29:20

iDa NH

Masya Allah, sehidup sesurga... Insyaallah Khusnul khotimah... Kematian yang bikin iri dan haru... Nabilah sabar, ikhlas tabah ya... Lope yu...

banner

2023-05-24 17:32:41

DWI MURTI THOIF

Insya Allaah Husnul Khatimah untuk Ibu Guru ku yang SANGAT BAIK, LEMBUT, PENYABAR dan juga untuk Bapak Taufiq. Allahummaghfir Lahumaa Warhamhumaa wa afihima Wa'fuanhumaa wa Akrim Nuzulahumaa, Aamiin. Insya Allaah, SeHidup SeSyurga ???? (Doa TerBaik dari muridmu di Pemalang)

banner

2023-05-24 17:33:42

DWI MURTI THOIF

Insya Allaah Husnul Khatimah untuk Ibu Guru ku yang SANGAT BAIK, LEMBUT, PENYABAR dan juga untuk Bapak Taufiq. Allahummaghfir Lahumaa Warhamhumaa wa afihima Wa'fuanhumaa wa Akrim Nuzulahumaa, Aamiin. Insya Allaah, SeHidup SeSyurga. (Doa TerBaik dari muridmu di Pemalang)

banner

2023-05-24 18:19:58

Bram

Aku seperti membaca versi terbaik cinta dan juga kisah paling romantisme dalam jalan dakwah dan dekapan rahmat illahi

banner

2023-05-24 18:36:31

Sam

????

banner

2023-05-24 20:45:25

maasyaAlloh,mudah2an kami .erasakan Husnul khatimah dan berpulang bersama

maasyaAlloh

banner

2023-05-24 21:06:47

Iik ian

Masya Allah beliau berdua sangat baik ramah d lembut dan tausiahnya juga mudah dimengerti adem JannahNYA Alloh menunggu kalian pasangan dunia d sesyurga

banner

2023-05-24 21:21:04

Istiqomah

cinta sejati dan tulus krn Allah, betapa bahagianya, sangat menginspirasi, smg beliau ber2 mendpt tempat yg mulia di sisi Allah swt. Aamiin

banner

2023-05-24 22:42:26

Riqah

:'(

banner

2023-05-25 04:08:37

Farichah Rini

Semoga beliau sedo husnul khatimah ...beliau berdua orang baik ,insha Alloh surga telah menanti .. Selamat jalan akung ,uti ..engkau teladan q .Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin .

banner

2023-05-25 07:35:35

Novita

Innalillahi WA innailaihi roji'un... Insya Allah sehidup se syurga ????

banner

2023-05-25 12:34:23

asha

insyaallah beliau husnul khorimah. aamiin

banner

2023-05-26 17:25:03

Ajeng

Semoga Husnul khotimah. Aamiin

banner

2023-05-27 19:43:06

Media Aprilyanti

Masyaallah Erik.. makasih tulisan nya.. Benar2 menggugah hati.. Husnul khatimah mbak Tuti dan mas Taufik ????

Tinggalkan Pesan

- Artikel Terpuler -

Cinta Tiada Bertepi
Erik Tauvani Somae
Rabu, 24-5-2023
thumb
Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Matahari Kembar dan Komitmen Polri
Iqbal Suliansyah
Rabu, 12-7-2023
thumb
Menjernihkan Kesalahpahaman Terhadap Buya Syafii Maarif
Robby Karman
Senin, 30-5-2022
thumb
Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin
Senin, 14-11-2022
thumb
Lihat Semua Artikel....

Cinta Tiada Bertepi

Erik Tauvani Somae Rabu, 24-5-2023 | - Dilihat: 3752

banner

Oleh: Erik Tauvani Somae

“Aku tak mau menjanda!” Kata Ustazah Tuti kepada suaminya, Pak Taufiq. “Aku pun tak mau menduda!” Balas Pak Taufiq kemudian. Begitulah gurauan suami istri ini di hari-hari yang diliputi oleh rasa cinta dan kasih sayang. Siapa sangka, ungkapan tulus dan penuh makna itu menjadi nyata.

Usia pernikahan yang telah dijalani selama 34 tahun itu berakhir pada Ahad, 21 Mei 2023. Ustazah Tuti dan Pak Taufiq meninggal dunia di hari yang sama. Tanpa status janda maupun duda. Berhentinya detak jantung di antara keduanya berjarak enam jam saja. Enam jam dalam ketidaksadaran yang penuh bagi Ustazah Tuti.

Ustazah Tuti dan Pak Taufiq

Fauziyah Tri Astuti yang akrab disapa sebagai Ustazah Tuti adalah seorang pendidik di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Ia telah memasuki masa pensiun pada Februari 2023 yang lalu. Belum terlalu lama. Namun kehadirannya di sekolah ini tetap terasa karena profesi sebagai guru telah ia jalani selama puluhan tahun. Ustazah Tuti menjadi direktur di Madrasah ini pada periode 2005-2014. Perangainya yang lemah lembut, mudah bergaul, dan ringan tangan itu membuatnya begitu dekat dengan para guru, karyawan, serta para siswi.

Sebelumnya, Ustazah Tuti pernah menjadi guru di MAN 2 Yogyakarta pada kurun 1993-2003. Selain sebagai guru, Ustazah Tuti juga seorang aktifis. Terbaru, ia merupakan Bendahara Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani PP ‘Aisyiyah. Meskipun pundaknya memikul amanah persyarikatan, kesetiaannya pada Pak Taufiq pun tak berbilang. Ustazah Tuti adalah seorang guru, aktifis, sekaligus istri yang berbakti dan setia pada suami.

Sebagaimana istrinya, Pak Taufiq juga berprofesi sebagai seorang pendidik. Ia merupakan dosen di FISIPOL Universitas Diponegoro yang dikenal rendah hati, humoris, dan akrab dengan siapa pun. Puluhan tahun profesi itu ia jalani sejak tahun 1986. Puluhan tahun pontang-panting Yogya-Semarang. Belum lagi ia juga pernah menjadi pengurus Muhammadiyah di Jawa Tengah. Dalam tugas mengajar dan ceramahnya itulah Pak Taufiq sering menceritakan kisah keteladanan istrinya, termasuk betapa besar cintanya pada sang istri.

Dalam aktifitasnya yang padat itu, bisa saja Pak Taufiq mengontrak rumah atau memilih untuk punya kediaman kedua di Semarang, hitung-hitung dari pada bolak-balik Yogya-Semarang tiap pekan sepanjang tahun. Maka kantornya di universitas menjadi rumah kedua. Ia memilih tidur di kantor di atas sofa dari pada harus mencari “rumah kedua” di luar. Cinta dan kesetiaan seorang Pak Taufiq kepada Ustazah Tuti tak terkikis oleh ruang dan waktu.

Setia Sampai Ujung Usia

Pak Taufiq terkena diabetes sejak 1998. Karena menahun, sampai 2019 komplikasi ke mata dan hipertensi. 2021 mulai struk ringan dan membuatnya keluar masuk rumah sakit. Dalam masa pengobatan, ginjal juga kena.

Gagal ginjal yang diderita Pak Taufiq sejak Agustus 2021 membuatnya harus istirahat total dalam pembaringan. Tiap pekan ambulans Lazismu datang ke rumah. Cuci darah di PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah menjadi rutinitasnya dalam hampir dua tahun terakhir ini. Sejak saat itu masjid Taqwa Suronatan berkurang satu jamaah yang setia datang ke masjid saat azan dikumandangkan.

Kegiatan sehari-hari Ustazah Tuti tak senormal dulu lagi. Ia harus tetap menjalankan tugas sebagai seorang guru, aktifis, namun juga merawat suami yang sedang sakit. Tentu saja Ustazah Tuti tidak berjuang sendiri. Anak satu-satunya, Nabilah, bersama menantunya, Tyo, selalu ada di dekat orang tuanya. Hidup dalam satu rumah. Dua cucu yang masih kecil, Nadira dan Akmal menjadi cahaya mata yang membahagiakan.

Ustazah Tuti yang melewatkan banyak kegiatan di luar demi merawat suami itu pada akhir 2022 mulai merasakan sesak di dada. Ramadhan 2023 ia didiagnosis kanker paru-paru stadium 4. Ramadhan hari ke-5 mulai opname. Ia tak bisa tenang, bukan karena sakitnya, tapi karena terus memikirkan kondisi suami di rumah. Tak henti ia menanyakan, “Atok bagaimana di rumah?”  Kian hari napas kian sesak. Ustazah Tuti pun harus istirahat total dalam pembaringan seperti suaminya.

Kini Ustazah Tuti dan Pak Taufiq sepenuhnya dirawat oleh anak dan menantunya. Tetangga turut membantu dalam batas kemampuannya. Mobil ambulans datang dan pergi secara rutin tiap pekan. Kali ini tak hanya untuk pelayanan kesehatan bagi Pak Taufiq, tapi juga untuk Ustazah Tuti.

Pertengahan Mei, kondisi kesehatan Ustazah Tuti semakin menurun. Ia harus dirawat di PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Sementara Pak Taufiq tetap rawat jalan. Anak dan menantu secara bergantian menjaga ibu dan ayah yang berbeda tempat. Sifat sabar sang ibu dan sang ayah tampak menurun pada buah hati dan menantunya.

Semakin hari kesadaran Ustazah Tuti semakin labil. Sanak keluarga dan sahabat berdatangan membesuk ke rumah sakit. Melihat kondisi sang ibu yang telah payah, Nabilah berpasrah kepada Allah dengan berusaha ikhlas dan tabah.

Pada Sabtu, 20 Mei 2023, Pak Taufiq dijemput ke PKU untuk keperluan cuci darah rutin. Setelah selesai cuci darah, ia dipertemukan dengan sang istri di ruang rawat. Saat itu kondisi Ustazah Tuti sedang tidak sadar. Saat Pak Taufiq dengan tandunya itu didekatkan dengan tempat tidur istrinya, sang istri seketika terbangun dan sadar.

Suami istri ini pun berpegangan tangan. “Uti, Uti, Uti,” Pak Taufiq memanggil istrinya. “Atok, saya minta maaf.” gumam Ustazah Tuti terbata-bata. “Sudah, sudah,” balas Pak Taufiq kemudian. Keduanya saling bertatap mata. Orang-orang di dalam ruangan pun tak sanggup menahan air mata.

Di rumah, Pak Taufiq dijaga oleh Tyo. Sementara Ustazah Tuti di PKU dijaga oleh Nabilah. Nadira dan Akmal sementara waktu dititipkan ke tetangga, Bude Murni. Dini hari, 21 Mei 2023, Pak Taufiq memanggil-manggil istrinya. Ia tampak gelisah. Tyo menemani, memijat tangan dan kakinya, sambil tak putus mengucap kalimat tahlil. Azan Subuh berkumandang. “Allah, Allah, Allah,” ucap Pak Taufiq pelan. Ia tampak semakin tenang. Hingga pukul 05.00 WIB, Allah memanggilnya dalam kedamaian. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Sanak keluarga, tetangga, rekan, dan semuanya berduka. Nabilah yang berada di rumah sakit langung saja pulang ke rumah yang berjarak sekitar 450 meter. Sekitar pukul 09.00, Ustazah Tuti tersadar dan mencari anaknya. Seketika Nabilah yang mendapat kabar dari keluarga di rumah sakit langsung bergegas diantar oleh direktur Mu’allimaat, Ustazah Unik.

Nabilah berbisik pelan ke ibundanya, memberi tahu bahwa bapak telah tiada. Suasana sedih pun meliputi ruangan. Kini sanak keluarga telah berkumpul semua. Kesadaran Ustazah Tuti mulai labil. Kalimat tahlil tak henti diucapkan. Menjelang Zuhur, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, Ustazah Tuti menyusul kepergian sang suami ke haribaan-Nya.

Sebelumnya, Pak Taufiq dan Ustazah Tuti pernah berbincang tentang taman makam Husnul Khatimah milik PKU Muhammadiyah di Kulon Progo. Keduanya pun berkeinginan jika pada saatnya nanti ajal datang, supaya bisa dimakamkan di sana. Yang Maha Kuasa mengabulkan keinginan itu. Keduanya berada dalam satu liang lahat, berdampingan, dan bersama di Husnul Khatimah.

Sungguh cinta yang tiada bertepi. Setia sampai mati. Ibadah sehari-hari terpatri dalam kehidupan suami-istri. Kisah cinta sejati ini pun menjadi inspirasi. Doa tulus untuk almarhum Pak Taufiq dan almarhumah Ustazah Tuti, semoga Allah mengampuni dan merahmati keduanya. Amin

Tags
25 Komentar
banner

2023-05-24 10:24:18

JONG

MasyaAllah.., Sehidup semati.,

banner

2023-05-24 10:46:24

Yuni widihastuti

MaasyaAllah husnul khatimah

banner

2023-05-24 11:00:08

Rizqi

Allohummaghfurlahuma... Semoga bisa mengikuti jejak kesalihan ustadz taufiq dan ustadzah tuti

banner

2023-05-24 11:34:55

Semoga beliau berdua sedo husnul khotimah diterima semua amal ibadah dan perjuangan nya, amin

Semoga beliau berdua sedo husnul khotimah, diterima semua amal ibadah dan perjuangan nya, amin

banner

2023-05-24 12:01:13

faiz

begitulah bila cinta dibangun apa adanya, bukan ada apanya..

banner

2023-05-24 12:48:06

Muh. Ikhwan Ahada

true love never ending... Syurga bagi mu kakanda dan Yunda ku...Aamiin.

banner

2023-05-24 13:36:25

Ifat

Allahummaghfir lahuma.... Masya Allah, kisah teladan

banner

2023-05-24 14:36:04

Heni

Cinta sampai surga

banner

2023-05-24 15:05:06

Izzuddin

Ya Allah.. Kami ingin seperti beliau berdua.. Berdua istiqomah dalam setia dan taat

banner

2023-05-24 15:21:34

Tulustiyah

MASYAALLAH. SEMOGA HUSNUL KHOTIMAH. AAMIIN YAA ROBBAL 'AALAMIIN

banner

2023-05-24 15:21:35

Tulustiyah

MASYAALLAH. SEMOGA HUSNUL KHOTIMAH. AAMIIN YAA ROBBAL 'AALAMIIN

banner

2023-05-24 16:29:20

iDa NH

Masya Allah, sehidup sesurga... Insyaallah Khusnul khotimah... Kematian yang bikin iri dan haru... Nabilah sabar, ikhlas tabah ya... Lope yu...

banner

2023-05-24 17:32:41

DWI MURTI THOIF

Insya Allaah Husnul Khatimah untuk Ibu Guru ku yang SANGAT BAIK, LEMBUT, PENYABAR dan juga untuk Bapak Taufiq. Allahummaghfir Lahumaa Warhamhumaa wa afihima Wa'fuanhumaa wa Akrim Nuzulahumaa, Aamiin. Insya Allaah, SeHidup SeSyurga ???? (Doa TerBaik dari muridmu di Pemalang)

banner

2023-05-24 17:33:42

DWI MURTI THOIF

Insya Allaah Husnul Khatimah untuk Ibu Guru ku yang SANGAT BAIK, LEMBUT, PENYABAR dan juga untuk Bapak Taufiq. Allahummaghfir Lahumaa Warhamhumaa wa afihima Wa'fuanhumaa wa Akrim Nuzulahumaa, Aamiin. Insya Allaah, SeHidup SeSyurga. (Doa TerBaik dari muridmu di Pemalang)

banner

2023-05-24 18:19:58

Bram

Aku seperti membaca versi terbaik cinta dan juga kisah paling romantisme dalam jalan dakwah dan dekapan rahmat illahi

banner

2023-05-24 18:36:31

Sam

????

banner

2023-05-24 20:45:25

maasyaAlloh,mudah2an kami .erasakan Husnul khatimah dan berpulang bersama

maasyaAlloh

banner

2023-05-24 21:06:47

Iik ian

Masya Allah beliau berdua sangat baik ramah d lembut dan tausiahnya juga mudah dimengerti adem JannahNYA Alloh menunggu kalian pasangan dunia d sesyurga

banner

2023-05-24 21:21:04

Istiqomah

cinta sejati dan tulus krn Allah, betapa bahagianya, sangat menginspirasi, smg beliau ber2 mendpt tempat yg mulia di sisi Allah swt. Aamiin

banner

2023-05-24 22:42:26

Riqah

:'(

banner

2023-05-25 04:08:37

Farichah Rini

Semoga beliau sedo husnul khatimah ...beliau berdua orang baik ,insha Alloh surga telah menanti .. Selamat jalan akung ,uti ..engkau teladan q .Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin .

banner

2023-05-25 07:35:35

Novita

Innalillahi WA innailaihi roji'un... Insya Allah sehidup se syurga ????

banner

2023-05-25 12:34:23

asha

insyaallah beliau husnul khorimah. aamiin

banner

2023-05-26 17:25:03

Ajeng

Semoga Husnul khotimah. Aamiin

banner

2023-05-27 19:43:06

Media Aprilyanti

Masyaallah Erik.. makasih tulisan nya.. Benar2 menggugah hati.. Husnul khatimah mbak Tuti dan mas Taufik ????

Tinggalkan Pesan

- Artikel Terpuler -

Cinta Tiada Bertepi
Erik Tauvani Somae
Rabu, 24-5-2023
thumb
Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Matahari Kembar dan Komitmen Polri
Iqbal Suliansyah
Rabu, 12-7-2023
thumb
Menjernihkan Kesalahpahaman Terhadap Buya Syafii Maarif
Robby Karman
Senin, 30-5-2022
thumb
Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin
Senin, 14-11-2022
thumb
Lihat Semua Artikel....
Anakpanah.id adalah portal keislaman yang diresmikan di Yogyakarta pada 8 Agustus 2020 di bawah naungan Jaringan Anak Panah (JAP).
Ingin Donasi? Klik disini

Copyright © AnakPanah.ID All rights reserved.
Develop by KlonTech