• Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan

Repertoar dan Pembacaan Memoar Seorang Anak Kampung Rayakan 90 Tahun Buya Syafii

Salma Asyrofah Ahad, 1-6-2025 | - Dilihat: 19

banner

Oleh: Salma Asyrofah

Bantul – Sabtu (31/5/25), Anakpanah.id bersama dengan MAARIF Institute dan SaRanG menyelenggarakan Pementasan Repertoar Teater ESKA UIN Sunan Kalijaga serta Pembacaan Naskah Memoar Seorang Anak Kampung di SaRanG Art Space, Bantul. 

Repertoar bertajuk "Suar Api Kecil dari Tanah Rantauan" ini menjadi bagian dari rangkaian acara mengenang 90 tahun Buya Syafii Maarif. 

Pemilik SaRanG, Jumaldi Alfi, dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun ini adalah tahun ketiga dilakukannya peringatan wafatnya Buya Syafii. 

Ia juga mengapresiasi keterlibatan banyak pihak, khususnya komunitas muda. “Acara ini tidak mungkin terselenggara tanpa kegigihan teman-teman, terutama Anakpanah. Nama Anak Panah adalah istilah yang Buya gunakan untuk kader-kader muda, sekoci penerus cita-cita beliau," katanya.

Ia menerangkan, kegiatan ini juga menjadi amanat Muktamar, yaitu bagaimana menyampaikan keteladanan tokoh-tokoh Muhammadiyah kepada khalayak. "Bukan untuk mengkultuskan, tapi untuk belajar bagaimana pikiran, ucapan, dan tindakan Buya bisa begitu selaras,” ujarnya.

Sementara itu, Arif Jamali Muis, Staf Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, turut hadir dan menyampaikan sambutannya. “Saya bukan orang yang dekat dengan Buya. Tapi istri saya adalah salah satu yang turut membela beliau saat dihujat habis-habisan oleh sebagian masyarakat Indonesia," katanya.

Menurutnya, pemikiran dan keteladanan Buya penting untuk terus digelorakan, terutama kepada generasi Z yang tidak pernah bersinggungan langsung dengan Buya. "Meskipun belum pernah bertemu secara fisik, insyaAllah mereka bisa meneladani pemikiran Buya dengan kegiatan seperti ini,” ucapnya.

Puncak acara ditandai dengan Pementasan Repertoar oleh Teater ESKA UIN Sunan Kalijaga, yang dipadukan dengan Pembacaan Naskah Memoar Seorang Anak Kampung oleh Seniman Butet Kartaredjasa, Pegiat Literasi M. Anta Kusuma, Aktor Whani Darmawan, dan Aktris Annisa Hertami. 

Buku Memoar Seorang Anak Kampung ditulis oleh Buya Syafii Maarif dan pertama kali diterbitkan pada tahun 2013 oleh Mizan. Buku ini berisi perjalanan hidup Buya sejak masa kecil di kampung kelahirannya di Sumpur Kudus, Sumatra Barat, hingga perjuangannya menempuh pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri, serta pergulatannya dalam dunia pemikiran, sosial, dan kebangsaan. 

Memoar ini menjadi catatan penting tentang integritas, kejujuran, dan komitmen seorang anak bangsa dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.

Pagelaran yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan ini menjadi salah satu upaya konkret untuk menjaga nyala semangat pemikiran Buya Syafii Maarif. 

Tags
0 Komentar

Tinggalkan Pesan

- Artikel Terpuler -

Cinta Tiada Bertepi
Erik Tauvani Somae
Rabu, 24-5-2023
thumb
Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Perundungan dan Pelecehan: Fenomena yang Mengancam Generasi
Hanifatun Jamil
Sabtu, 26-10-2024
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Purnawirawan dan Pilpres 2024
Iqbal Suliansyah
Sabtu, 14-10-2023
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Jumaldi Alfi: Kopi dan Seni
Iqbal Suliansyah
Senin, 3-2-2025
thumb
Lihat Semua Artikel....

Repertoar dan Pembacaan Memoar Seorang Anak Kampung Rayakan 90 Tahun Buya Syafii

Salma Asyrofah Ahad, 1-6-2025 | - Dilihat: 19

banner

Oleh: Salma Asyrofah

Bantul – Sabtu (31/5/25), Anakpanah.id bersama dengan MAARIF Institute dan SaRanG menyelenggarakan Pementasan Repertoar Teater ESKA UIN Sunan Kalijaga serta Pembacaan Naskah Memoar Seorang Anak Kampung di SaRanG Art Space, Bantul. 

Repertoar bertajuk "Suar Api Kecil dari Tanah Rantauan" ini menjadi bagian dari rangkaian acara mengenang 90 tahun Buya Syafii Maarif. 

Pemilik SaRanG, Jumaldi Alfi, dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun ini adalah tahun ketiga dilakukannya peringatan wafatnya Buya Syafii. 

Ia juga mengapresiasi keterlibatan banyak pihak, khususnya komunitas muda. “Acara ini tidak mungkin terselenggara tanpa kegigihan teman-teman, terutama Anakpanah. Nama Anak Panah adalah istilah yang Buya gunakan untuk kader-kader muda, sekoci penerus cita-cita beliau," katanya.

Ia menerangkan, kegiatan ini juga menjadi amanat Muktamar, yaitu bagaimana menyampaikan keteladanan tokoh-tokoh Muhammadiyah kepada khalayak. "Bukan untuk mengkultuskan, tapi untuk belajar bagaimana pikiran, ucapan, dan tindakan Buya bisa begitu selaras,” ujarnya.

Sementara itu, Arif Jamali Muis, Staf Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, turut hadir dan menyampaikan sambutannya. “Saya bukan orang yang dekat dengan Buya. Tapi istri saya adalah salah satu yang turut membela beliau saat dihujat habis-habisan oleh sebagian masyarakat Indonesia," katanya.

Menurutnya, pemikiran dan keteladanan Buya penting untuk terus digelorakan, terutama kepada generasi Z yang tidak pernah bersinggungan langsung dengan Buya. "Meskipun belum pernah bertemu secara fisik, insyaAllah mereka bisa meneladani pemikiran Buya dengan kegiatan seperti ini,” ucapnya.

Puncak acara ditandai dengan Pementasan Repertoar oleh Teater ESKA UIN Sunan Kalijaga, yang dipadukan dengan Pembacaan Naskah Memoar Seorang Anak Kampung oleh Seniman Butet Kartaredjasa, Pegiat Literasi M. Anta Kusuma, Aktor Whani Darmawan, dan Aktris Annisa Hertami. 

Buku Memoar Seorang Anak Kampung ditulis oleh Buya Syafii Maarif dan pertama kali diterbitkan pada tahun 2013 oleh Mizan. Buku ini berisi perjalanan hidup Buya sejak masa kecil di kampung kelahirannya di Sumpur Kudus, Sumatra Barat, hingga perjuangannya menempuh pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri, serta pergulatannya dalam dunia pemikiran, sosial, dan kebangsaan. 

Memoar ini menjadi catatan penting tentang integritas, kejujuran, dan komitmen seorang anak bangsa dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.

Pagelaran yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan ini menjadi salah satu upaya konkret untuk menjaga nyala semangat pemikiran Buya Syafii Maarif. 

Tags
0 Komentar

Tinggalkan Pesan

- Artikel Terpuler -

Cinta Tiada Bertepi
Erik Tauvani Somae
Rabu, 24-5-2023
thumb
Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Perundungan dan Pelecehan: Fenomena yang Mengancam Generasi
Hanifatun Jamil
Sabtu, 26-10-2024
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Purnawirawan dan Pilpres 2024
Iqbal Suliansyah
Sabtu, 14-10-2023
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Jumaldi Alfi: Kopi dan Seni
Iqbal Suliansyah
Senin, 3-2-2025
thumb
Lihat Semua Artikel....
Anakpanah.id adalah portal keislaman yang diresmikan di Yogyakarta pada 8 Agustus 2020 di bawah naungan Yayasan Sang Anak Panah (YASAPA).

Copyright © AnakPanah.ID All rights reserved.
Develop by KlonTech