Peran Sosial KKN UAD di Samigaluh
Michael Scofield Sabtu, 12-2-2022 | - Dilihat: 75

Oleh: Michael Scofield
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode Ke-88 Unit XIX.C.2 melakukan pembuatan pegangan jalan turun yang curam di Masjid Al-Iman Jati, Gerbosari, Samigaluh, Minggu (12/02/2022). Kegiatan berlangsung mulai pukul 07.00-14.30. Pada saat survei di kedua Masjid dan berdiskusi dengan masyarakat Jati, tim menemukan dan memutuskan untuk membuat pegangan Masjid sebagai pengaman jalan.
Di Dukuh Jati, terdapat dua Masjid yang berdiri kokoh sebagai tempat Ibadah masyarakat sekitar, yaitu Masjid Al-Iman di RW 24 RT 48 dan Masjid Ar-Rahman di RW 25 RT 49. Masjid Al-Iman merupakan Masjid pertama yang dibangun oleh Masyarakat Jati tahun 1970. Akses jalan di Masjid Al-Iman cukup rawan kecelakaan, bahkan salah satu korban dari jalan itu adalah Ibu Susi Windarti (sekarang sudah menjadi Ketua Dukuh Jati).
“Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya, selama hamba itu menolong orang lain”. (Hadist Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi). Hadist tersebut membuat Unit kami bergerak untuk membuat pegangan jalan Masjid Al-Iman Dukuh Jati. Menginggat juga yang solat di Masjid tersebut adalah orang-orang lansia yang membutuhkan pegangan untuk naik-turun hendak solat di Masjid tersebut. Dengan demikian, pengaman jalan patut menjadi perhatian penuh bagi Unit kami.
Runtutan proses pembuatan pegangan jalan Masjid Al-Iman tersebut dimulai musyawarah bersama Dukuh Jati beserta takmir Masjid Al-Iman. Proses musyawarah tersebut, membicarakan bahan-bahan, tenaga, dan bagaimana mengumpulkan masyaraat Jati agar berkumpul melakukan gotong royong dalam proses pembuatan pengaman jalan tersebut.
Proses persiapan alat sampai pada tahap membangun pengaman jalan dilakukan secara gotong royong. Salah satu kebudayaan yang menjadi identitas masyarakat pedukuhan Jati adalah gotong royong atau kerja bakti. Kegiatan ini, biasanya dilakukan masyarakat sekitar secara bersama-sama dengan tujuan untuk membangun persaudaraan atau kekeluargaan dalam berbagai macam kegiatan.
Fasilitas pengaman jalan di Masjid Al-Iman tersebut bertujuan untuk meminimalisir korban dari turunan yang curam serta mempermudah jamaah masjid yang hendak menunaikan solat maupun berkebun. Oleh karena itu, kegiatan pembuatan pengaman jalan tersebut sangat didukung penuh oleh masyarakat Jati dalam proses pembuatannya.
“Saya sebagai takmir Masjid Al-Iman sangat berterimakasih kepada mas dan mbak KKN yang sudah membuatkan pengaman jalan di Masjid ini. Semoga pengaman jalan itu, sebagai amal jariyah bagi mas mbak KKN”, ujar Pak Marjan selaku takmir Masjid Al-Iman.
“Kami sebagai masyarakat Jati sangat merasa terbantu dengan adanya pengaman jalan ini, apalagi dengan adanya pengaman jalan ini, kami seakan-akan diberi peringatan bahwa harus berhati-hati dengan jalan yang agak nampaknya jurang ini. Semoga dengan adanya pengaman jalan ini, kami para masyarakat yang hendak melaksanakan solat berjamaah di Masjid terasa nyaman dan aman”, ungkap Pak Supardal selaku mantan ketua dukuh Jati selama 27 tahun.
Muslih Rayullan Feter atau biasa disapa Muslih selaku ketua Unit dan sekaligus ketua koordinasi pembangunan pengaman jalan di Masjid Al-Iman menyampaikan, kegiatan pembangunan ini tentu melalui proses yang panjang dan keterbatasan biaya, namun atas dasar rasa kebersamaan dari masyarakat Jati, program pembuatan pengaman jalan di Masjid Al-Iman berjalan sesuai dengan harapan dan dengan waktu yang relatif singkat. Harapan besar bagi kami, dengan adanya pengaman jalan tersebut, masyarakat jati merasa nyaman dan yang paling terpenting mengingat kami sebagai mahasiswa yang pernah bersama-sama menjalani aktivitas selama hampir satu bulan.
- Artikel Teropuler -
Peran Sosial KKN UAD di Samigaluh
Michael Scofield Sabtu, 12-2-2022 | - Dilihat: 75

Oleh: Michael Scofield
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode Ke-88 Unit XIX.C.2 melakukan pembuatan pegangan jalan turun yang curam di Masjid Al-Iman Jati, Gerbosari, Samigaluh, Minggu (12/02/2022). Kegiatan berlangsung mulai pukul 07.00-14.30. Pada saat survei di kedua Masjid dan berdiskusi dengan masyarakat Jati, tim menemukan dan memutuskan untuk membuat pegangan Masjid sebagai pengaman jalan.
Di Dukuh Jati, terdapat dua Masjid yang berdiri kokoh sebagai tempat Ibadah masyarakat sekitar, yaitu Masjid Al-Iman di RW 24 RT 48 dan Masjid Ar-Rahman di RW 25 RT 49. Masjid Al-Iman merupakan Masjid pertama yang dibangun oleh Masyarakat Jati tahun 1970. Akses jalan di Masjid Al-Iman cukup rawan kecelakaan, bahkan salah satu korban dari jalan itu adalah Ibu Susi Windarti (sekarang sudah menjadi Ketua Dukuh Jati).
“Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya, selama hamba itu menolong orang lain”. (Hadist Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi). Hadist tersebut membuat Unit kami bergerak untuk membuat pegangan jalan Masjid Al-Iman Dukuh Jati. Menginggat juga yang solat di Masjid tersebut adalah orang-orang lansia yang membutuhkan pegangan untuk naik-turun hendak solat di Masjid tersebut. Dengan demikian, pengaman jalan patut menjadi perhatian penuh bagi Unit kami.
Runtutan proses pembuatan pegangan jalan Masjid Al-Iman tersebut dimulai musyawarah bersama Dukuh Jati beserta takmir Masjid Al-Iman. Proses musyawarah tersebut, membicarakan bahan-bahan, tenaga, dan bagaimana mengumpulkan masyaraat Jati agar berkumpul melakukan gotong royong dalam proses pembuatan pengaman jalan tersebut.
Proses persiapan alat sampai pada tahap membangun pengaman jalan dilakukan secara gotong royong. Salah satu kebudayaan yang menjadi identitas masyarakat pedukuhan Jati adalah gotong royong atau kerja bakti. Kegiatan ini, biasanya dilakukan masyarakat sekitar secara bersama-sama dengan tujuan untuk membangun persaudaraan atau kekeluargaan dalam berbagai macam kegiatan.
Fasilitas pengaman jalan di Masjid Al-Iman tersebut bertujuan untuk meminimalisir korban dari turunan yang curam serta mempermudah jamaah masjid yang hendak menunaikan solat maupun berkebun. Oleh karena itu, kegiatan pembuatan pengaman jalan tersebut sangat didukung penuh oleh masyarakat Jati dalam proses pembuatannya.
“Saya sebagai takmir Masjid Al-Iman sangat berterimakasih kepada mas dan mbak KKN yang sudah membuatkan pengaman jalan di Masjid ini. Semoga pengaman jalan itu, sebagai amal jariyah bagi mas mbak KKN”, ujar Pak Marjan selaku takmir Masjid Al-Iman.
“Kami sebagai masyarakat Jati sangat merasa terbantu dengan adanya pengaman jalan ini, apalagi dengan adanya pengaman jalan ini, kami seakan-akan diberi peringatan bahwa harus berhati-hati dengan jalan yang agak nampaknya jurang ini. Semoga dengan adanya pengaman jalan ini, kami para masyarakat yang hendak melaksanakan solat berjamaah di Masjid terasa nyaman dan aman”, ungkap Pak Supardal selaku mantan ketua dukuh Jati selama 27 tahun.
Muslih Rayullan Feter atau biasa disapa Muslih selaku ketua Unit dan sekaligus ketua koordinasi pembangunan pengaman jalan di Masjid Al-Iman menyampaikan, kegiatan pembangunan ini tentu melalui proses yang panjang dan keterbatasan biaya, namun atas dasar rasa kebersamaan dari masyarakat Jati, program pembuatan pengaman jalan di Masjid Al-Iman berjalan sesuai dengan harapan dan dengan waktu yang relatif singkat. Harapan besar bagi kami, dengan adanya pengaman jalan tersebut, masyarakat jati merasa nyaman dan yang paling terpenting mengingat kami sebagai mahasiswa yang pernah bersama-sama menjalani aktivitas selama hampir satu bulan.
0 Komentar
Tinggalkan Pesan