Meninjau Hadis Kepemimpinan Wanita
Anggi Radar Bintara Rabu, 29-5-2024 | - Dilihat: 58

Oleh: Anggi Radar Bintara
Pembahasan mengenai hadis larangan menjadikan wanita sebagai pemimpin dalam Islam merupakan topik yang penting untuk diinvestigasi lebih lanjut. Hal ini karena hadis tersebut kerapkali dijadikan dasar hukum dan memiliki implikasi penting terhadap posisi wanita dalam masyarakat Islam.
Salah satu hadis yang sering dikutip sebagai dasar larangan menjadikan wanita sebagai pemimpin adalah hadis riwayat Bukhari yang menyatakan "Tidak akan berhasil/sukses suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita".
Dalam memaknai sebuah hadis yang merupakan teks yang muncul pada suatu konteks ruang dan waktu tertentu, seorang pembaca haruslah melakukan kontekstualisasi agar hadis tersebut tetap relevan di zaman sekarang tanpa menghilangkan nilai yang diusung oleh hadis tersebut.
Dalam hal hadis larangan menjadikan wanita sebagai pemimpin, penulis akan melakukan kontekstualisasi dengan menganalisis asbabul wurud hadis dan konteks sosio-historis di zaman Nabi yang kemudian digunakan untuk membaca ide dan nilai utama yang diusung dalam hadis tersebut.
ASBABUL WURUD HADIS
Mengenai sejarah munculnya hadis tersebut, Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam kitab Fath Al-Bari menjelaskan bahwa hadis tersebut muncul sebagai respon nabi atas laporan sahabat yang mengatakan bahwa seorang wanita bernama buwaran binti syairawaih yang diangkat menjadi ratu di kerjaan persia. Hal tersebut terjadi pasca meninggalnya raja dan tidak ada pangeran pewaris tahta peristiwa saling bunuh dalam rangka perebutan kekuasaan di kerajaan persia.
Adapun kakek dari wanita yang diangkat menjadi ratu tersebut adalah raja kisra yang dikirimi surat ajakan beriman dan berislam oleh Rasulullah pada masa awal Islam, raja tersebut kemudian merobek-robek surat dari Rasulullah.
Peristiwa itulah yang kemudian membuat Rasululah mendoakan kehancuran kerajaan persia, yang kemudian terwujud melalui kekacauan yang terjadi di dalam istana, termasuk diangkatnya wanita sebagai pemimpin kerajaan.
Melalui pernyataan Ibnu Hajar tentang asbabul wurud hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa hadis tersebut bukanlah aksi aktif dari Nabi yang mendiskreditkan wanita secara keseluruhan.
Adapun hadis tersebut merupakan reaksi pasif Nabi dalam merespon kejadian diangkatnya wanita sebagai ratu di kerajaan persia. Untuk mengetahui hikmah dari pernyataan (hadis) Nabi tersebut, penulis akan menyajikan data kontes sosio-historis di zaman Nabi yang berkaitan dengan hadis tersebut.
WANITA-WANITA DI ZAMAN NABI YANG KURANG TERDIDIK
Data dan penjelasan mengenai fakta bahwa budaya patriarki sangat kental terjadi di Arab pada masa jahiliyyah ditemukan dalam berbagai kitab sejarah, salah ialah Ar-Rahiiq Al-Makhtum karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri.
Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa sikap patriarkis bahkan sudah menimpa para wanita sejak mereka lahir, yaitu bayi-bayi perempuan sering dikubur hidup-hidup karena dianggap sebagai aib.
Budaya patriarki yang amat kental tersebut tentunya menjadi menyebabkan tidak terpenuhinya pendidikan bagi seorang wanita Arab di masa jahiliyyah, baik pendidikan sosial, pendidikan politik dan lain-lain.
Ketidakberpendidikan wanita pada masa Nabi dapat dikatakan sebagai faktor terbesar yang menyebabkan Nabi melarang untuk menjadikan wanita sebagai pemimpin. Dalam konteks wanita-wanita kalangan bangsawan, mungkin saja mereka memiliki privilege mendapat akses pendidikan di masa itu.
Meskipun demikian tetap saja para wanita-wanita tersebut tidak memahami ilmu-ilmu geo politik, ilmu praktis peperangan dan ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan di zaman itu yang amat lekat dengan figur seorang laki-laki.
WATAK ORANG ARAB YANG KERAS
Data mengenai fakta ini juga dapat dilihat dalam kitab Ar-Rahiiq Al-Makhtum. Dikatakan bahwa suku-suku di arab seringkali terlibat pertikaian sehingga menciptakan perang antar suku. Penyebab utamanya adalah perebutan martabat dan determinasi harga diri antar orang maupun suku.
Kerasnya watak dan hati masyarakat Arab jahiliyyah menyebabkan fanatisme yang amat kuat sehingga mereka akan membela saudaranya dengan cara apapun meskipun saudara sekaumnya berada di pihak yang salah.
Kondisi yang demikian berpengaruh pada kualifikasi pemimpin yang bisa memimpin mereka, karena watak mereka yang keras pada akhirnya mengharuskan mereka untuk dipimpin oleh orang yang memiliki power yang kuat agar dapat melakukan kontrol yang baik dalam memimpin suatu kaum.
Melalui data dan pernyataan tersebut maka dapatlah disimpulkan bahwa salah satu penyebab tidak memungkinkannya wanita untuk menjadi pemimpin pada masa itu karena kondisi masyarakatnya yang memang tidak memungkinkan untuk dipimpin oleh seorang wanita.
WANITA YANG MENJADI PEMIMPIN SUKSES DI ZAMAN NABI
Catatan mengenai beberapa wanita kompeten yang terbukti bisa menjadi pemimpin yang sukses terdapat dalam kitab Sirah Nabawiyyah Ibnu Hisyam. Adapun wanita yang dimaksud ialah Khadijah binti Khuwailid yang berhasil memimpin perusahaan bisnis yang ditinggalkan oleh mantan suaminya.
Di bawah kepemimpinan Khadijah, perputaran roda bisnis perusahaan tersebut tetap stabil dan bahkan meningkat pesat. Dalam hal kepemimpinan, khadijah sukses menjadi bos dari banyak karyawan dagang yang bekerja di perusahaannya termasuk Nabi Muhammad saat masih muda.
Contoh lain dari wanita yang memiliki pengaruh besar yaitu Hindun binti Utbah yang berperan besar dalam kemenangan kaum musyrikin di perang uhud. Meskipun Hindun bukanlah seorang pemimpin, namun kompetensinya membuatnya amat berperan dalam kemenangan kaum musyrikin di perang uhud.
NILAI UTAMA DARI HADIS LARANGAN KEPEMIMPINAN WANITA
Dalam menelusuri dan menyimpulkan nilai utama yang ingin disampaikan oleh Nabi melalui hadis larangan kepemimpinan wanita, perlu bagi pembaca hadis untuk menganalisis data-data yang telah peneliti paparkan di atas.
Beberapa hal yang perlu dianalisis sebagai bahan untuk menyimpulkan nilai utama adalah: Asbabul wurud hadis, ketidakberpendidikan wanita di zaman Nabi, kerasnya watak masyarakat Arab pada masa Nabi dan fakta bahwa wanita yang kompeten dapat menjadi pemimpin yang baik.
Jika dilakukan pengamatan dan analisa, maka berbagai penjelasan dari data-data diatas akan meruncing ke satu alasan besar mengapa Rasul mengucapkan statement itu, alasan tersebut tidak lain adalah masalah kompetensi.
Kehebatan dan kecerdaasan Rasulullah dalam mengamati kualitas wanita di zaman itu yang sama sekali tidak kompeten dalam bidang kepemimpinan lah yang membuat Rasulullah mengucapkan hadis tersebut.
Argumen tersebut sekaligus membantah tuduhan bahwa Rasulullah dan Islam merupakan agama yang diskriminatif terhadap wanita karena melarang wanita menjadi pemimpin.
Sebabnya adalah karena hadis itu sendiri jika dilihat dari konteksnya tidaklah berbicara mengenai gender, namun mengenai kompetensi. Unsur gender hanya ada pada teks yang menggunakan redaksi wanita, namun konteks utama dari hadis tersebut adalah perihal kompetensi.
Sebab lain yang menguatkan argumen tentang kompetensi ialah adanya wanita-wanita di masa Nabi yang menunjukkan kompetensi yang luar biasa. Salah satu wanita tersebut adalah Khadijah, istri Rasulullah.
Fakta tersebut tentunya menjadi bukti kuat bahwa konteks ucapan Rasulullah dalam hadis tersebut bukanlah merujuk ke wanita secara keseluruhan, melainkan merujuk ke perihal kompetensi.
- Artikel Terpuler -
Meninjau Hadis Kepemimpinan Wanita
Anggi Radar Bintara Rabu, 29-5-2024 | - Dilihat: 58

Oleh: Anggi Radar Bintara
Pembahasan mengenai hadis larangan menjadikan wanita sebagai pemimpin dalam Islam merupakan topik yang penting untuk diinvestigasi lebih lanjut. Hal ini karena hadis tersebut kerapkali dijadikan dasar hukum dan memiliki implikasi penting terhadap posisi wanita dalam masyarakat Islam.
Salah satu hadis yang sering dikutip sebagai dasar larangan menjadikan wanita sebagai pemimpin adalah hadis riwayat Bukhari yang menyatakan "Tidak akan berhasil/sukses suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita".
Dalam memaknai sebuah hadis yang merupakan teks yang muncul pada suatu konteks ruang dan waktu tertentu, seorang pembaca haruslah melakukan kontekstualisasi agar hadis tersebut tetap relevan di zaman sekarang tanpa menghilangkan nilai yang diusung oleh hadis tersebut.
Dalam hal hadis larangan menjadikan wanita sebagai pemimpin, penulis akan melakukan kontekstualisasi dengan menganalisis asbabul wurud hadis dan konteks sosio-historis di zaman Nabi yang kemudian digunakan untuk membaca ide dan nilai utama yang diusung dalam hadis tersebut.
ASBABUL WURUD HADIS
Mengenai sejarah munculnya hadis tersebut, Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam kitab Fath Al-Bari menjelaskan bahwa hadis tersebut muncul sebagai respon nabi atas laporan sahabat yang mengatakan bahwa seorang wanita bernama buwaran binti syairawaih yang diangkat menjadi ratu di kerjaan persia. Hal tersebut terjadi pasca meninggalnya raja dan tidak ada pangeran pewaris tahta peristiwa saling bunuh dalam rangka perebutan kekuasaan di kerajaan persia.
Adapun kakek dari wanita yang diangkat menjadi ratu tersebut adalah raja kisra yang dikirimi surat ajakan beriman dan berislam oleh Rasulullah pada masa awal Islam, raja tersebut kemudian merobek-robek surat dari Rasulullah.
Peristiwa itulah yang kemudian membuat Rasululah mendoakan kehancuran kerajaan persia, yang kemudian terwujud melalui kekacauan yang terjadi di dalam istana, termasuk diangkatnya wanita sebagai pemimpin kerajaan.
Melalui pernyataan Ibnu Hajar tentang asbabul wurud hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa hadis tersebut bukanlah aksi aktif dari Nabi yang mendiskreditkan wanita secara keseluruhan.
Adapun hadis tersebut merupakan reaksi pasif Nabi dalam merespon kejadian diangkatnya wanita sebagai ratu di kerajaan persia. Untuk mengetahui hikmah dari pernyataan (hadis) Nabi tersebut, penulis akan menyajikan data kontes sosio-historis di zaman Nabi yang berkaitan dengan hadis tersebut.
WANITA-WANITA DI ZAMAN NABI YANG KURANG TERDIDIK
Data dan penjelasan mengenai fakta bahwa budaya patriarki sangat kental terjadi di Arab pada masa jahiliyyah ditemukan dalam berbagai kitab sejarah, salah ialah Ar-Rahiiq Al-Makhtum karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri.
Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa sikap patriarkis bahkan sudah menimpa para wanita sejak mereka lahir, yaitu bayi-bayi perempuan sering dikubur hidup-hidup karena dianggap sebagai aib.
Budaya patriarki yang amat kental tersebut tentunya menjadi menyebabkan tidak terpenuhinya pendidikan bagi seorang wanita Arab di masa jahiliyyah, baik pendidikan sosial, pendidikan politik dan lain-lain.
Ketidakberpendidikan wanita pada masa Nabi dapat dikatakan sebagai faktor terbesar yang menyebabkan Nabi melarang untuk menjadikan wanita sebagai pemimpin. Dalam konteks wanita-wanita kalangan bangsawan, mungkin saja mereka memiliki privilege mendapat akses pendidikan di masa itu.
Meskipun demikian tetap saja para wanita-wanita tersebut tidak memahami ilmu-ilmu geo politik, ilmu praktis peperangan dan ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan di zaman itu yang amat lekat dengan figur seorang laki-laki.
WATAK ORANG ARAB YANG KERAS
Data mengenai fakta ini juga dapat dilihat dalam kitab Ar-Rahiiq Al-Makhtum. Dikatakan bahwa suku-suku di arab seringkali terlibat pertikaian sehingga menciptakan perang antar suku. Penyebab utamanya adalah perebutan martabat dan determinasi harga diri antar orang maupun suku.
Kerasnya watak dan hati masyarakat Arab jahiliyyah menyebabkan fanatisme yang amat kuat sehingga mereka akan membela saudaranya dengan cara apapun meskipun saudara sekaumnya berada di pihak yang salah.
Kondisi yang demikian berpengaruh pada kualifikasi pemimpin yang bisa memimpin mereka, karena watak mereka yang keras pada akhirnya mengharuskan mereka untuk dipimpin oleh orang yang memiliki power yang kuat agar dapat melakukan kontrol yang baik dalam memimpin suatu kaum.
Melalui data dan pernyataan tersebut maka dapatlah disimpulkan bahwa salah satu penyebab tidak memungkinkannya wanita untuk menjadi pemimpin pada masa itu karena kondisi masyarakatnya yang memang tidak memungkinkan untuk dipimpin oleh seorang wanita.
WANITA YANG MENJADI PEMIMPIN SUKSES DI ZAMAN NABI
Catatan mengenai beberapa wanita kompeten yang terbukti bisa menjadi pemimpin yang sukses terdapat dalam kitab Sirah Nabawiyyah Ibnu Hisyam. Adapun wanita yang dimaksud ialah Khadijah binti Khuwailid yang berhasil memimpin perusahaan bisnis yang ditinggalkan oleh mantan suaminya.
Di bawah kepemimpinan Khadijah, perputaran roda bisnis perusahaan tersebut tetap stabil dan bahkan meningkat pesat. Dalam hal kepemimpinan, khadijah sukses menjadi bos dari banyak karyawan dagang yang bekerja di perusahaannya termasuk Nabi Muhammad saat masih muda.
Contoh lain dari wanita yang memiliki pengaruh besar yaitu Hindun binti Utbah yang berperan besar dalam kemenangan kaum musyrikin di perang uhud. Meskipun Hindun bukanlah seorang pemimpin, namun kompetensinya membuatnya amat berperan dalam kemenangan kaum musyrikin di perang uhud.
NILAI UTAMA DARI HADIS LARANGAN KEPEMIMPINAN WANITA
Dalam menelusuri dan menyimpulkan nilai utama yang ingin disampaikan oleh Nabi melalui hadis larangan kepemimpinan wanita, perlu bagi pembaca hadis untuk menganalisis data-data yang telah peneliti paparkan di atas.
Beberapa hal yang perlu dianalisis sebagai bahan untuk menyimpulkan nilai utama adalah: Asbabul wurud hadis, ketidakberpendidikan wanita di zaman Nabi, kerasnya watak masyarakat Arab pada masa Nabi dan fakta bahwa wanita yang kompeten dapat menjadi pemimpin yang baik.
Jika dilakukan pengamatan dan analisa, maka berbagai penjelasan dari data-data diatas akan meruncing ke satu alasan besar mengapa Rasul mengucapkan statement itu, alasan tersebut tidak lain adalah masalah kompetensi.
Kehebatan dan kecerdaasan Rasulullah dalam mengamati kualitas wanita di zaman itu yang sama sekali tidak kompeten dalam bidang kepemimpinan lah yang membuat Rasulullah mengucapkan hadis tersebut.
Argumen tersebut sekaligus membantah tuduhan bahwa Rasulullah dan Islam merupakan agama yang diskriminatif terhadap wanita karena melarang wanita menjadi pemimpin.
Sebabnya adalah karena hadis itu sendiri jika dilihat dari konteksnya tidaklah berbicara mengenai gender, namun mengenai kompetensi. Unsur gender hanya ada pada teks yang menggunakan redaksi wanita, namun konteks utama dari hadis tersebut adalah perihal kompetensi.
Sebab lain yang menguatkan argumen tentang kompetensi ialah adanya wanita-wanita di masa Nabi yang menunjukkan kompetensi yang luar biasa. Salah satu wanita tersebut adalah Khadijah, istri Rasulullah.
Fakta tersebut tentunya menjadi bukti kuat bahwa konteks ucapan Rasulullah dalam hadis tersebut bukanlah merujuk ke wanita secara keseluruhan, melainkan merujuk ke perihal kompetensi.
14 Komentar

2024-11-29 12:11:34
cost of generic cytotec online
SERMs may function as estrogen receptor agonists, antagonists, or mixed agonist antagonists, depending on the target tissue cytotec seller The major concerning side effect is retinal toxicity

2025-06-06 18:15:55
3zuro
where buy generic clomid price can i purchase clomid online get clomiphene for sale order clomid for sale where can i buy generic clomid where can i buy cheap clomiphene no prescription can you buy clomid pills

2025-06-09 06:26:49
cialis coupons
More articles like this would pretence of the blogosphere richer.

2025-06-11 00:38:51
can i take diflucan with flagyl
More posts like this would add up to the online space more useful.

2025-06-12 23:54:17
24xno
zithromax 500mg canada - order tinidazole 300mg generic buy metronidazole generic

2025-06-14 11:25:01
df4nk
rybelsus 14 mg brand - buy rybelsus 14 mg pills oral periactin 4 mg

2025-06-16 11:07:01
2ou70
buy domperidone without a prescription - cyclobenzaprine for sale generic cyclobenzaprine 15mg

2025-06-18 07:57:28
4woxp
inderal 20mg price - order inderal 20mg pill order methotrexate without prescription

2025-06-21 05:28:04
5z268
oral amoxil - order diovan 160mg where to buy combivent without a prescription

2025-06-23 08:50:15
tica8
order azithromycin 500mg online - order zithromax bystolic 5mg tablet

2025-06-25 09:44:32
4da89
buy augmentin pills for sale - atbioinfo acillin generic

2025-06-27 02:34:32
d2ffz
buy generic esomeprazole over the counter - https://anexamate.com/ cost esomeprazole 20mg

2025-06-28 12:47:39
595tt
coumadin 2mg pills - blood thinner purchase losartan generic

2025-06-30 10:01:20
0h4ly
buy mobic 15mg generic - relieve pain purchase meloxicam
14 Komentar
2024-11-29 12:11:34
cost of generic cytotec online
SERMs may function as estrogen receptor agonists, antagonists, or mixed agonist antagonists, depending on the target tissue cytotec seller The major concerning side effect is retinal toxicity
2025-06-06 18:15:55
3zuro
where buy generic clomid price can i purchase clomid online get clomiphene for sale order clomid for sale where can i buy generic clomid where can i buy cheap clomiphene no prescription can you buy clomid pills
2025-06-09 06:26:49
cialis coupons
More articles like this would pretence of the blogosphere richer.
2025-06-11 00:38:51
can i take diflucan with flagyl
More posts like this would add up to the online space more useful.
2025-06-12 23:54:17
24xno
zithromax 500mg canada - order tinidazole 300mg generic buy metronidazole generic
2025-06-14 11:25:01
df4nk
rybelsus 14 mg brand - buy rybelsus 14 mg pills oral periactin 4 mg
2025-06-16 11:07:01
2ou70
buy domperidone without a prescription - cyclobenzaprine for sale generic cyclobenzaprine 15mg
2025-06-18 07:57:28
4woxp
inderal 20mg price - order inderal 20mg pill order methotrexate without prescription
2025-06-21 05:28:04
5z268
oral amoxil - order diovan 160mg where to buy combivent without a prescription
2025-06-23 08:50:15
tica8
order azithromycin 500mg online - order zithromax bystolic 5mg tablet
2025-06-25 09:44:32
4da89
buy augmentin pills for sale - atbioinfo acillin generic
2025-06-27 02:34:32
d2ffz
buy generic esomeprazole over the counter - https://anexamate.com/ cost esomeprazole 20mg
2025-06-28 12:47:39
595tt
coumadin 2mg pills - blood thinner purchase losartan generic
2025-06-30 10:01:20
0h4ly
buy mobic 15mg generic - relieve pain purchase meloxicam
Tinggalkan Pesan