• Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Donasi? Klik disini

Maarif Institute Dukung Penuh Kepolisian Usut Tuntas Bom Bunuh Diri

Maarif Institute Jum'at, 9-12-2022 | - Dilihat: 6

banner

Oleh: Maarif Institute

Jakarta, 8 Desember 2022. Kembali kita dikejutkan dengan peristiwa aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung. Dikabarkan pelaku seorang laki-laki mengacungkan senja tajam dan menerobos barisan apel pagi dan terjadilah ledakan itu. Pelaku bom bunuh diri meninggal di lobi. Aksi biadab ini telah memakan korban sembilan orang dan satu orang meninggal. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut sembilan korban bom bunuh diri ini terdiri dari delapan anggota Polri dan satu warga sekitar Polsek Astana Anyar, Kota Bandung.

 Direktur Program MAARIF Institute, Moh. Shofan, mengecam keras aksi terkutuk ini. Tindakan bunuh diri yang melegalkan kekerasan dan teror atas nama agama. Kejahatan terhadap kemanusiaan ini, menurutnya, telah menjadi ancaman sangat serius bagi keutuhan dan kedaulatan suatu negara. Terorisme bukan saja merupakan suatu kejahatan lokal atau nasional tetapi sudah merupakan kejahatan transnasional atau internasional. “Atas peristiwa ini, kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya anggota kepolisian yang menjadi korban, mendoakan semoga mendapat terbaik disisi-Nya”, ujar Shofan.

Aksi bom bunuh diri, menurut Almarhum Buya Syafii Maarif, dilandasi doktrin teologis maut yang mengerdilkan akal sehat. Berani mati tapi tidak berani menghadapi kehidupan. Ini ancaman yang bisa membahayakan keamanan, perdamaian dan sangat merugikan masyarakat dan bangsa. Peristiwa ini harus menjadi refleksi semua kalangan.

 Shofan menghimbau kepada penegak hukum, agar tidak membiarkan aksi terorisme yang meruntuhkan tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Apalagi harus menghancurkan Pancasila sebagai simbol yang menyatukan anak bangsa. Kita mesti memiliki kesungguhan untuk membela bangsa ini dari hantaman radikalisme.

“MAARIF Institute mendukung penuh kepolisian mengusut tuntas aksi bunuh diri di Polsek Astana Anyar, ungkap dalang intelektualnya, dan bongkar habis jaringan di belakangnya. Mendorong sinergi lebih solid Polri dengan BNPT dan BIN agar lebih antisipatif dalam mencegah aksi-aksi teror”, ungkap inteletual muda Muhammadiyah ini.

Di sisi lain, Shofan juga menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang meragukan bahkan menyangkal ancaman radikalisme dan terorisme. Sikap pembiaran semacam ini, menurutnya, sangat berbahaya, dan bisa melemahkan ketahanan masyarakat dan merusak kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.

Dalam menangani peristiwa ini, pemerintah harus lebih variatif dalam mencari pendekatan-pendekatan saat menangani aksi terorisme. Jangan semata-mata pendekatan hukum dan pendekatan keamanan. Upaya pencegahan tidak dapat dilakukan satu lembaga pemerintahan saja tetapi harus ada kerjasama dan sinergi antar lembaga pemerintah serta melibatkan masyarakat.

_____

Moh. Shofan, Direktur Program MAARIF Institute.

Tags
0 Komentar

Tinggalkan Pesan

- Artikel Teropuler -

Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Menjernihkan Kesalahpahaman Terhadap Buya Syafii Maarif
Robby Karman
Senin, 30-5-2022
thumb
BNPT dan Perang Melawan Terorisme
Iqbal Suliansyah
Selasa, 29-11-2022
thumb
Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin
Senin, 14-11-2022
thumb
Childfree dan Mengatur kelahiran dalam Islam
Nofra Khairon
Selasa, 18-1-2022
thumb

Maarif Institute Dukung Penuh Kepolisian Usut Tuntas Bom Bunuh Diri

Maarif Institute Jum'at, 9-12-2022 | - Dilihat: 6

banner

Oleh: Maarif Institute

Jakarta, 8 Desember 2022. Kembali kita dikejutkan dengan peristiwa aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung. Dikabarkan pelaku seorang laki-laki mengacungkan senja tajam dan menerobos barisan apel pagi dan terjadilah ledakan itu. Pelaku bom bunuh diri meninggal di lobi. Aksi biadab ini telah memakan korban sembilan orang dan satu orang meninggal. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut sembilan korban bom bunuh diri ini terdiri dari delapan anggota Polri dan satu warga sekitar Polsek Astana Anyar, Kota Bandung.

 Direktur Program MAARIF Institute, Moh. Shofan, mengecam keras aksi terkutuk ini. Tindakan bunuh diri yang melegalkan kekerasan dan teror atas nama agama. Kejahatan terhadap kemanusiaan ini, menurutnya, telah menjadi ancaman sangat serius bagi keutuhan dan kedaulatan suatu negara. Terorisme bukan saja merupakan suatu kejahatan lokal atau nasional tetapi sudah merupakan kejahatan transnasional atau internasional. “Atas peristiwa ini, kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya anggota kepolisian yang menjadi korban, mendoakan semoga mendapat terbaik disisi-Nya”, ujar Shofan.

Aksi bom bunuh diri, menurut Almarhum Buya Syafii Maarif, dilandasi doktrin teologis maut yang mengerdilkan akal sehat. Berani mati tapi tidak berani menghadapi kehidupan. Ini ancaman yang bisa membahayakan keamanan, perdamaian dan sangat merugikan masyarakat dan bangsa. Peristiwa ini harus menjadi refleksi semua kalangan.

 Shofan menghimbau kepada penegak hukum, agar tidak membiarkan aksi terorisme yang meruntuhkan tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Apalagi harus menghancurkan Pancasila sebagai simbol yang menyatukan anak bangsa. Kita mesti memiliki kesungguhan untuk membela bangsa ini dari hantaman radikalisme.

“MAARIF Institute mendukung penuh kepolisian mengusut tuntas aksi bunuh diri di Polsek Astana Anyar, ungkap dalang intelektualnya, dan bongkar habis jaringan di belakangnya. Mendorong sinergi lebih solid Polri dengan BNPT dan BIN agar lebih antisipatif dalam mencegah aksi-aksi teror”, ungkap inteletual muda Muhammadiyah ini.

Di sisi lain, Shofan juga menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang meragukan bahkan menyangkal ancaman radikalisme dan terorisme. Sikap pembiaran semacam ini, menurutnya, sangat berbahaya, dan bisa melemahkan ketahanan masyarakat dan merusak kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.

Dalam menangani peristiwa ini, pemerintah harus lebih variatif dalam mencari pendekatan-pendekatan saat menangani aksi terorisme. Jangan semata-mata pendekatan hukum dan pendekatan keamanan. Upaya pencegahan tidak dapat dilakukan satu lembaga pemerintahan saja tetapi harus ada kerjasama dan sinergi antar lembaga pemerintah serta melibatkan masyarakat.

_____

Moh. Shofan, Direktur Program MAARIF Institute.

Tags
0 Komentar

Tinggalkan Pesan

Anakpanah.id adalah portal keislaman yang diresmikan di Yogyakarta pada 8 Agustus 2020 di bawah naungan Jaringan Anak Panah (JAP).
Ingin Donasi? Klik disini

Copyright © AnakPanah.ID All rights reserved.
Develop by KlonTech