Lahirnya Pramuka di Indonesia
DA Taukhid Rabu, 14-8-2024 | - Dilihat: 38
Oleh: DA Taukhid
Gerakan Pramuka Indonesia, yang kita kenal dan banggakan saat ini, memiliki sejarah yang sangat erat dengan semangat nasionalisme serta kebangkitan pemuda Indonesia. Lahir dari tekad untuk mempersatukan berbagai organisasi kepanduan yang tersebar di seluruh Nusantara, gerakan ini memiliki tujuan yang luhur, yaitu membentuk kader-kader muda yang tangguh dan siap mengemban amanat penderitaan rakyat.
Pada awal tahun 1961, terdapat lebih dari 60 organisasi kepanduan yang aktif di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Para pandu ini terkenal sebagai ahli dalam bidang "woudloper," atau seni bertahan hidup di hutan. Mereka adalah pemuda-pemudi yang terlatih dalam keterampilan bertahan hidup di alam liar, namun kemampuan ini saja tidak cukup untuk memenuhi harapan seorang pemimpin besar seperti Bung Karno.
Presiden Soekarno, yang dikenal memiliki pandangan jauh ke depan, seringkali mengamati perkembangan organisasi pemuda di luar negeri. Khususnya di kota-kota seperti Shanghai dan Sofia, Bung Karno terkesan melihat pemuda-pemudi berusia 12-13 tahun yang mampu membangun instalasi listrik tenaga air (hydroelectric). Hal ini menimbulkan keinginan dalam diri beliau untuk mendorong gerakan pemuda di Indonesia ke arah yang lebih maju.
Sebagai Presiden, Panglima Tertinggi, Mandataris, dan Pemimpin Besar Revolusi, Soekarno memberikan perintah yang tegas dan jelas. Beliau meminta Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Menteri PPK, Menteri Aziz Shaleh, dan Menteri Achmadi untuk segera meleburkan semua organisasi kepanduan yang ada ke dalam satu gerakan nasional yang disebut PRAMUKA. Gerakan ini berlandaskan pada Pancasila, ideologi negara yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Bung Karno, pemuda-pemudi Indonesia tidak hanya harus pandai dalam seni bertahan hidup di alam liar seperti "Survival," tetapi juga harus memiliki keterampilan yang dapat berguna bagi pembangunan bangsa. Bung Karno menginginkan generasi muda Indonesia menjadi lebih dari sekadar ahli dalam meneriakkan yel-yel dan menjelajahi hutan.
Presiden Soekarno melihat potensi besar dalam gerakan kepanduan, namun beliau juga melihat perlunya perubahan paradigma. Beliau ingin gerakan ini tidak hanya melatih fisik, tetapi juga membentuk karakter, disiplin, dan keterampilan teknis yang dapat langsung diterapkan dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, Bung Karno berharap bahwa pada tanggal 17 Agustus 1961, gerakan Pramuka ini sudah dapat terlihat berbaris dengan sigap. Bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di seluruh tempat-tempat penting di Indonesia. Gerakan Pramuka harus menjadi cerminan kesiapan pemuda-pemudi Indonesia untuk berkontribusi kepada negara.
Gerakan Pramuka diharapkan dapat menjadi wadah yang menyatukan seluruh pemuda-pemudi Indonesia dalam satu barisan yang kuat dan terorganisir. Mereka tidak hanya belajar tentang baris berbaris, tali temali, bertahan hidup di alam liar, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial, disiplin, dan pengabdian kepada negara. Dengan semangat yang membara dan visi yang jelas, Pramuka lahir sebagai gerakan yang tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis tetapi juga nilai-nilai moral dan kepemimpinan. Gerakan ini menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Dalam proses pembentukannya, Pramuka di Indonesia mengalami berbagai tantangan dan rintangan. Namun, semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang ditanamkan sejak dini menjadi fondasi kuat yang membuat gerakan ini terus berkembang. Pramuka tidak hanya menjadi bagian dari sejarah pergerakan pemuda di Indonesia, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan dan kemandirian bangsa. Gerakan ini mengajarkan pentingnya kerja sama, saling menghargai, dan berbakti kepada negara tanpa pamrih.
Hingga saat ini, Pramuka terus menjadi gerakan yang relevan bagi pemuda-pemudi Indonesia. Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan, Pramuka membentuk karakter generasi muda yang tangguh, disiplin, dan siap menghadapi berbagai tantangan global di masa depan. Gerakan Pramuka Indonesia, dengan landasan yang kuat pada nilai-nilai Pancasila, terus melahirkan kader-kader muda yang siap mengemban amanat penderitaan rakyat dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.
Selamat Milad ke 63 Praja Muda Kirana. SALAM PRAMUKA!!!!
- Artikel Terpuler -
Lahirnya Pramuka di Indonesia
DA Taukhid Rabu, 14-8-2024 | - Dilihat: 38
Oleh: DA Taukhid
Gerakan Pramuka Indonesia, yang kita kenal dan banggakan saat ini, memiliki sejarah yang sangat erat dengan semangat nasionalisme serta kebangkitan pemuda Indonesia. Lahir dari tekad untuk mempersatukan berbagai organisasi kepanduan yang tersebar di seluruh Nusantara, gerakan ini memiliki tujuan yang luhur, yaitu membentuk kader-kader muda yang tangguh dan siap mengemban amanat penderitaan rakyat.
Pada awal tahun 1961, terdapat lebih dari 60 organisasi kepanduan yang aktif di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Para pandu ini terkenal sebagai ahli dalam bidang "woudloper," atau seni bertahan hidup di hutan. Mereka adalah pemuda-pemudi yang terlatih dalam keterampilan bertahan hidup di alam liar, namun kemampuan ini saja tidak cukup untuk memenuhi harapan seorang pemimpin besar seperti Bung Karno.
Presiden Soekarno, yang dikenal memiliki pandangan jauh ke depan, seringkali mengamati perkembangan organisasi pemuda di luar negeri. Khususnya di kota-kota seperti Shanghai dan Sofia, Bung Karno terkesan melihat pemuda-pemudi berusia 12-13 tahun yang mampu membangun instalasi listrik tenaga air (hydroelectric). Hal ini menimbulkan keinginan dalam diri beliau untuk mendorong gerakan pemuda di Indonesia ke arah yang lebih maju.
Sebagai Presiden, Panglima Tertinggi, Mandataris, dan Pemimpin Besar Revolusi, Soekarno memberikan perintah yang tegas dan jelas. Beliau meminta Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Menteri PPK, Menteri Aziz Shaleh, dan Menteri Achmadi untuk segera meleburkan semua organisasi kepanduan yang ada ke dalam satu gerakan nasional yang disebut PRAMUKA. Gerakan ini berlandaskan pada Pancasila, ideologi negara yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Bung Karno, pemuda-pemudi Indonesia tidak hanya harus pandai dalam seni bertahan hidup di alam liar seperti "Survival," tetapi juga harus memiliki keterampilan yang dapat berguna bagi pembangunan bangsa. Bung Karno menginginkan generasi muda Indonesia menjadi lebih dari sekadar ahli dalam meneriakkan yel-yel dan menjelajahi hutan.
Presiden Soekarno melihat potensi besar dalam gerakan kepanduan, namun beliau juga melihat perlunya perubahan paradigma. Beliau ingin gerakan ini tidak hanya melatih fisik, tetapi juga membentuk karakter, disiplin, dan keterampilan teknis yang dapat langsung diterapkan dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, Bung Karno berharap bahwa pada tanggal 17 Agustus 1961, gerakan Pramuka ini sudah dapat terlihat berbaris dengan sigap. Bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di seluruh tempat-tempat penting di Indonesia. Gerakan Pramuka harus menjadi cerminan kesiapan pemuda-pemudi Indonesia untuk berkontribusi kepada negara.
Gerakan Pramuka diharapkan dapat menjadi wadah yang menyatukan seluruh pemuda-pemudi Indonesia dalam satu barisan yang kuat dan terorganisir. Mereka tidak hanya belajar tentang baris berbaris, tali temali, bertahan hidup di alam liar, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial, disiplin, dan pengabdian kepada negara. Dengan semangat yang membara dan visi yang jelas, Pramuka lahir sebagai gerakan yang tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis tetapi juga nilai-nilai moral dan kepemimpinan. Gerakan ini menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Dalam proses pembentukannya, Pramuka di Indonesia mengalami berbagai tantangan dan rintangan. Namun, semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang ditanamkan sejak dini menjadi fondasi kuat yang membuat gerakan ini terus berkembang. Pramuka tidak hanya menjadi bagian dari sejarah pergerakan pemuda di Indonesia, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan dan kemandirian bangsa. Gerakan ini mengajarkan pentingnya kerja sama, saling menghargai, dan berbakti kepada negara tanpa pamrih.
Hingga saat ini, Pramuka terus menjadi gerakan yang relevan bagi pemuda-pemudi Indonesia. Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan, Pramuka membentuk karakter generasi muda yang tangguh, disiplin, dan siap menghadapi berbagai tantangan global di masa depan. Gerakan Pramuka Indonesia, dengan landasan yang kuat pada nilai-nilai Pancasila, terus melahirkan kader-kader muda yang siap mengemban amanat penderitaan rakyat dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.
Selamat Milad ke 63 Praja Muda Kirana. SALAM PRAMUKA!!!!
1 Komentar
2024-08-14 15:10:56
Ibu wapini
Luar biasa Ms sampeyan angsal artikel niki saking pundi, semoga yg lain juga membacanya
1 Komentar
2024-08-14 15:10:56
Ibu wapini
Luar biasa Ms sampeyan angsal artikel niki saking pundi, semoga yg lain juga membacanya
Tinggalkan Pesan