Khutbah Idul FItri 1446 H: Manusia Anggitan vs Manusia Karbitan
Muhammad Muhlis Ahad, 30-3-2025 | - Dilihat: 23

Oleh: Muhammad Muhlis
Pembukaan
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
Jemaah Salat Idulfitri rahimakumullah.
Tiada kalimat yang paling agung kecuali bersyukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan nikmat lengkap berikut karunianya kita semua ditakdirkan untuk menyelami kesempatan beribadah di bulan suci Ramadan 1446 H. Penuh harap semoga melalui salat tarawih kita, puasa kita, tilawah kita, zakat sedekah kita, hingga pekerjaan yang tetap serius lagi sungguh untuk kita kerjakan meski di bulan puasa, serta amal kesalehan lain mampu mengangkat kita semua menjadi manusia-manusia yang bertaqwa, sehingga mampu mengarungi dahsyatnya terpaan ujian hidup di kurun waktu 11 bulan kedepan. Amin
Selawat teriring salam semoga tercurah limpahkan kepada manusia panutan terbaik sepanjang zaman, dialah Habiballah Muhammad Saw. berikut keluarganya, para sahabatnya, dan pengikut-pengikutnya yang teguh di jalan-Nya serta menghidupkan sunah-sunahnya hingga akhir zaman kelak, yang selamat dalam perjalanan pulangnya sejak di dunia sampai ke rumah keabadian negeri akhirat, yang atas rahmat-Nya penuh harap mendapat keberuntungan untuk dikembalikan ke surga-Nya. Amin
Jemaah rahimakumullah.
Melalui mimbar yang mulia ini, perkenankan Khatib mengajak kaum muslimin muslimat yang Allah Swt. anugerahkan mata untuk melihat perkara yang baik, telinga untuk lebih banyak mendengar, hati untuk terus berdzikir, akal untuk lebih banyak memahami tanda-tanda kekuasaan Tuhan, hingga jiwa raga yang perlu didayagunakan dalam perjuangan fii sabiilillah dalam bingkai rahmatan lil ‘alamiin. Maka menjadi sangat penting rasanya untuk bertafakur perihal ‘Manusia Anggitan vs. Manusia Karbitan’ lewat khutbah ini, semoga dicatat Allah Swt. sebagai upaya kita bersama dalam rangka meningkatkan kualitas iman dan takwa.
Pembahasan
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar walillahilhamd
Meminjam pengertian ‘Manusia’ di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dikategorikan sebagai kata benda yang memiliki definisi makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Menyoal tentang keahlian manusia dalam menguasai makhluk lain (baik sesamanya maupun makhluk ciptaan Tuhan jenis yang lain) inilah, kata manusia itu sendiri dalam Bahasa Jawa pada level kasar lantas dikenal dengan istilah menungso, dalam pemaknaan yang lebih jauh lalu dimaknai menungso iku tegese menus-menus ngongso (manusia itu memiliki kecenderungan rakus dan melebihi batas). Adapun istilah ‘Anggitan’ pada mulanya merupakan kata kerja yang berasal dari kata dasar ‘Anggit’ yang dalam kata turunannya dapat kita jumpai istilah ‘Anggitan’ yang memiliki beberapa arti diantaranya, Menyusun (Lalang, bilah, dan sebagainya) berangkai-rangkai dengan dicocok tali, rotan, dan sebagainya; Memasang kulit (pada gendang, rebana, dan sebagainya); Menggubah; dan Mengarang. Sedangkan kata ‘Karbitan’ merupakan kata sifat untuk menunjuk terhadap subject maupun object yang secara tiba-tiba langsung jadi atau tenar (biasanya dipaksakan) dan tidak melalui proses penempaan (biasanya tidak akan mampu untuk bertahan lama).
Untuk menjadi lebih jelas dan lugas, mari kita ulas ‘Manusia Anggitan vs. Manusia Karbitan’. Memaknai istilah manusia anggitan, dapat kita rangkai menjadi sebuah keterangan wujud manusia hidup yang menggunakan akal budinya guna mencapai Manungso (ejaan dalam Bahasa Jawa lain untuk menyebut Manusia) tegese manunggaling roso (bersatunya perwakilan dari bagian-bagian manusia yang dimanifestasikan dalam simbol-simbol perasaan).
Roso adalah ego manusia yang dapat berwujud menjadi kecewa, sedih, bahagia, dan senang. Perkara ini perlu dilatih dalam tempaan yang panjang, sehingga manusia dalam ajaran peradaban Jawa sebagaimana telah di wedar dalam Suluk Kidung Kawedar atau Kidung Sarira Ayu yang dibuat oleh Sunan Kalijaga sekitar abad 15-16 dengan konsep, ‘Sedulur Papat Limo Pancer’ (Empat saudara dan lima pusat) yang merujuk pada empat elemen pendamping (air ketuban, plasenta, darah, dan tali pusar) dan diri sendiri (pusat) yang dianggap sebagai kesatuan wujud manusia.
Sedulur Papat Lima Pancer mengajarkan tentang kesatuan wujud manusia dan pentingnya menjaga keseimbangan antara diri sendiri dan lingkungan sekitar. Konsep ini mengajarkan tentang kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sosial. Manusia sebagai Manungso adalah manusia yang menyadari bahwa dirinya bukanlah kumpulan roso tersebut. Dirinya dapat mengatur dan mengendalikan roso-roso yang ada. Dan bahkan dirinya yang mengijinkan mana roso yang boleh dominan pada satu peristiwa dan mana yang tidak.
Bukankah memang demikan anjuran Allah Swt. kepada mereka hamba-Nya yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan penuh kesungguhan, besar harapan tiada pahala yang berguguran. Mari kita simak Sabda Nabi berikut seputar puasa,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan zur (perkataan dusta), mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga” (HR. Bukhori no.1903).
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَرُ
“Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan buah dari puasanya selain rasa lapar. Dan berapa banyak orang yang bangun beribadah di malam hari, namun tidak mendapatkan melainkan sekedar begadang.” (HR. Ibnu Majah).
Manakala puasa dijadikan sarana maupun wadah untuk menempa (menganggit) manusia dengan harapan menjadi manusia-manusia yang bertakwa, maka pada hakikatnya puasa itu sendiri sedang melatih kita bersama untuk hidup dalam pengendalian diri. Apakah puasa yang selama ini kita jalani sudah mampu melatih diri kita masing-masing untuk terkendali ? Semoga !
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar walillahilhamd
Selanjutnya mari kita telaah, siapakah mereka manusia karbitan itu ? mereka ialah manusia dengan watak dasarnya yakni menungso : menus-menus ngongso (manusia itu memiliki kecenderungan rakus dan melebihi batas). Terlebih apabila dalam kerakusannya itu mereka gunakan untuk menguasai makhluk Tuhan yang lain. Seperti halnya pepatah mengatakan, Alah limau oleh benalu atau bisa jadi lebih parah lagi, Seperti lalat mencari puru. Dalam sabdanya disampaikan,
عَنْ عَبَّاسِ بْنِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ الزُّبَيْرِ عَلَى الْمِنْبَرِ بِمَكَّةَ فِى خُطْبَتِهِ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَقُولُ « لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِىَ وَادِيًا مَلأً مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا ، وَلَوْ أُعْطِىَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا ، وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Dari Ibnu ‘Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Ibnu Az Zubair berkata di Makkah di atas mimbar saat khutbah, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Menerima taubat siapa saja yang mau bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6438).
Kata karbitan sebenarnya merupakan metafora yang dipopulerkan oleh peminat dunia sepak bola, dalam dunia sepak bola kata karbitan merepresentasikan suatu hal yang diproses secara instan. Kata karbitan sering disandingkan dengan fans sepak bola yang hanya mendukung ketika suatu tim menang agar dapat merasakan kemenangan bersama-sama, namun sebaliknya ketika kalah fans karbitan tersebut justru akan berhenti untuk mendukung. Seperti halnya fans karbitan, manusia karbitan dibentuk secara instan tanpa pernah mengenal dunia tempaan (anggitan) sebelumnya, hal ini menciptakan ekosistem yang
buruk untuk manusia (makhluk) yang lain. Umumnya fans karbitan muncul semata-mata untuk mengejar eksistensi, begitu pula dengan manusia karbitan yang hanya mengisi dan mencari pundi sampai pundi-pundi untuk mengejar eksistensi semata. Apabila keadaan ini semakin bertambah parah, maka patut kita renungkan nasihat Nabi berikut,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ يَقُولُ أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَة
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah -Azza wa Jalla-, lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka hartanya akan berubah pada hari Kiamat menjadi seekor ular berkepala putih (kerana banyak racunnya) serta memiliki dua titik hitam di atas matanya atau dua taring, lalu memakan dengan kedua tulang rahangnya (taringnya) pada hari Kiamat, lalu menyatakan, ‘Akulah harta simpananmu, akulah harta simpananmu’.” Kemudian baginda membaca ayat ini (QS. Ali Imran: 180): “Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya mengira bahwa (kekikiran) itu baik bagi mereka. Sebaliknya, (kekikiran) itu buruk bagi mereka. Pada hari Kiamat, mereka akan dikalungi dengan sesuatu yang dengannya mereka berbuat kikir. Milik Allahlah warisan (yang ada di) langit dan di bumi. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”(HR. Bukhari no. 4199).
Manusia karbitan menduga dan tidak sedikit diantara mereka yang meyakini bahwa, upaya mereka dalam menipu diri mereka sendiri akan berakhir dalam kebahagiaan. Padahal sesungguhnya perlahan namun pasti, manusia karbitan hanya akan setahap demi setahap menggali lubang kesengsaraannya sendiri.
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar walillahilhamd
Puncak siaga manusia yang diberikan kesempatan untuk beribadah puasa dapat kita jumpai dalam ujung tilawah ayat-ayat seputar puasa, yakni QS. Al-Baqarah ayat 183 s/d. 188,
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Tafsir Ringkas Kemenag terhadap QS. Al-Baqarah ayat 188:
“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil seperti dengan cara korupsi, menipu, ataupun merampok, dan jangan pula kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim untuk bisa melegalkan perbuatan jahat kamu dengan maksud agar kamu dapat memakan, menggunakan, memiliki, dan menguasai sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa karena melanggar ketentuan Allah, padahal kamu mengetahui bahwa perbuatan itu diharamkan Allah.”
Kemudian pada ayat bagian kedua atau bagian terakhir yang melarang menyuap hakim dengan maksud untuk mendapatkan sebagian harta orang lain dengan cara yang batil, dengan menyogok atau memberikan sumpah palsu atau saksi palsu. Maka Rasulullah Saw. bersabda:
إِنَّمَا اَنَا بَشَرٌ وَإِنَّكُمْ تَخْتَصِمُوْنَ إِلَيَّ، وَلَعَلَّ بَعْضُكُمْ أَنْ يَكُوْنَ أَلْحَنَ بِحُجَّتِهِ مِنْ بَعْضٍ فَأَقْضِي لَهُ بِنَحْوِ مَا أَسْمَعُ، فَمَنْ قَضَيْتُ لَهُ مِنْ حَقِّ أَخِيْهِ شَيْئًافَلَايَأْخُذُهُ، فَإِنَّمَا أَقْطَعُ لَهُ قِطْعَةً مِنَ النَّارِ، فَبَكَى الْخَصْمَانِ وَقَالَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا: اَنَا حِلٌّ لِصَاحِبِي فَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ اِذْهَبَا فَتَوَخَّيَا ثُمَّ اسْتَهِمَا ثُمَّ لِيُحْلِلْ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا صَاحِبَهُ . رواه مالك وأحمد والبخاري ومسلم و غيرهم
"Sesungguhnya saya (Muhammad) adalah manusia dan kamu datang membawa suatu perkara untuk saya selesaikan. Barangkali di antara kamu ada yang lebih pintar berbicara sehingga saya memenangkannya, berdasarkan alasan- alasan yang saya dengar. Maka siapa yang mendapat keputusan hukum dari saya untuk memperoleh bagian dari harta saudaranya (yang bukan haknya) kemudian janganlah ia mengambil harta itu, maka ini berarti saya memberikan sepotong api neraka kepadanya." (Mendengar ucapan itu) keduanya saling menangis dan masing-masing berkata, “Saya bersedia mengikhlaskan harta bagian saya untuk teman saya.” Lalu Rasulullah Saw. memerintahkan, "Pergilah kamu berdua dengan penuh rasa persaudaraan dan lakukanlah undian dan saling menghalalkan bagianmu masing-masing menurut hasil undian itu.” (Riwayat Mālik, Aḥmad, al-Bukhārī, Muslim, dan lain-lain)
Berdasarkan keterangan di atas, tampak jelas bahwa manusia se-kaliber Al-Amin saja mengetengahkan sifat manusiawinya yang penuh dengan keterbatasan, lantas dalam kaidah hukum dikenal dengan konsep,
“Kami menghukumi dengan sesuatu yang dhahir (lahiriah), dan Allah yang menangani seluruh yang tersembunyi (samar).”
Kesimpulan
Jemaah Salat Idulfitri rahimakumullah.
Menjadi manusia anggitan maupun manusia karbitan adalah sebuah pilihan, yang di dalamnya mengandung risiko masing-masing berdasar kekuatan dan keteguhan pemilihnya. Dalam pandu pemilihan diantara keduanya semoga kita semua mampu mengahayati pemaknaan hidup manusia sebagai Makhluk yang berakal budi; Makhluk yang mampu mengendalikan diri; Makhluk yang biso rumungso, bukan yang rumongso biso dan berbuat sekehendak roso (ego)-nya; Makhluk yang memang betul-betul bisa bukan manusia dadakan, yang sekadar merasa bisa, karena tuntutan peran dalam drama kehidupan yang menjeratnya; Makhluk yang sadar akan batas-batas kemampuannya; Makhluk yang paham akan kapasitas yang dimilikinya; Makhluk yang mampu menjaga keseimbangan antara diri sendiri dan lingkungan sekitar; Makhluk yang diberikan kepekaan terhadap kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sosial; Makhluk yang selalu dalam rida, naungan, dan perlindungan Tuhan.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّيْنِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ، اللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَوَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ خَيْرُ الْبِلَادِ وَالْعِبَادِ
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
اَللّهُمَّ أَعْطِنِي خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ، وَاْصرِفْ عَنِّي شَرَّهُ وَشَرَّ مَا فِيْهِ، اَللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي فِيْهِ كُلَّ خَيْرٍ وَاجْعَلْنِي بَارًّا فِيْهِ بِوَالِدَيَّ، وَاجْعَلْنِي يَا الله مِنْ عِبَادِكَ الْمغْفٌوْرِ لَهُمْ فِي هَذَا الْيَومِ الْمُبَارَكَ، اللهُمَّ ارْحَم ْمَوْتَنا وَمَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ، .اللهم تَقَبَّلْ ِمنَّا الطَّاعَاتِ وَاغْفِر ْلَنَا الْخَطَايَا وَالسَّيِّئَاتَ
رَبَّنَا إنَّنَا نَسْأَلُكَ أَنْ تُبَارِكَ لَنَا فِي عِيْدِنَا وَتَتَقَبَّلَ طَاعَاتِنَا، وَأَنْ تُعِيْنَنَا عَلَى دَوَامِ طَاعَتِكَ، وَأَنْ تَتَقَبَّلَ ذَلِكَ مِنَّا إنَّكَ جَوَّادٌ كَرِيْمٌ، وَأَنْ تَجْعَلَنَا مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَالْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَغْفُوْرِيْنَ. آمِيْنَ يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
- Artikel Terpuler -
Khutbah Idul FItri 1446 H: Manusia Anggitan vs Manusia Karbitan
Muhammad Muhlis Ahad, 30-3-2025 | - Dilihat: 23

Oleh: Muhammad Muhlis
Pembukaan
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
Jemaah Salat Idulfitri rahimakumullah.
Tiada kalimat yang paling agung kecuali bersyukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan nikmat lengkap berikut karunianya kita semua ditakdirkan untuk menyelami kesempatan beribadah di bulan suci Ramadan 1446 H. Penuh harap semoga melalui salat tarawih kita, puasa kita, tilawah kita, zakat sedekah kita, hingga pekerjaan yang tetap serius lagi sungguh untuk kita kerjakan meski di bulan puasa, serta amal kesalehan lain mampu mengangkat kita semua menjadi manusia-manusia yang bertaqwa, sehingga mampu mengarungi dahsyatnya terpaan ujian hidup di kurun waktu 11 bulan kedepan. Amin
Selawat teriring salam semoga tercurah limpahkan kepada manusia panutan terbaik sepanjang zaman, dialah Habiballah Muhammad Saw. berikut keluarganya, para sahabatnya, dan pengikut-pengikutnya yang teguh di jalan-Nya serta menghidupkan sunah-sunahnya hingga akhir zaman kelak, yang selamat dalam perjalanan pulangnya sejak di dunia sampai ke rumah keabadian negeri akhirat, yang atas rahmat-Nya penuh harap mendapat keberuntungan untuk dikembalikan ke surga-Nya. Amin
Jemaah rahimakumullah.
Melalui mimbar yang mulia ini, perkenankan Khatib mengajak kaum muslimin muslimat yang Allah Swt. anugerahkan mata untuk melihat perkara yang baik, telinga untuk lebih banyak mendengar, hati untuk terus berdzikir, akal untuk lebih banyak memahami tanda-tanda kekuasaan Tuhan, hingga jiwa raga yang perlu didayagunakan dalam perjuangan fii sabiilillah dalam bingkai rahmatan lil ‘alamiin. Maka menjadi sangat penting rasanya untuk bertafakur perihal ‘Manusia Anggitan vs. Manusia Karbitan’ lewat khutbah ini, semoga dicatat Allah Swt. sebagai upaya kita bersama dalam rangka meningkatkan kualitas iman dan takwa.
Pembahasan
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar walillahilhamd
Meminjam pengertian ‘Manusia’ di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dikategorikan sebagai kata benda yang memiliki definisi makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Menyoal tentang keahlian manusia dalam menguasai makhluk lain (baik sesamanya maupun makhluk ciptaan Tuhan jenis yang lain) inilah, kata manusia itu sendiri dalam Bahasa Jawa pada level kasar lantas dikenal dengan istilah menungso, dalam pemaknaan yang lebih jauh lalu dimaknai menungso iku tegese menus-menus ngongso (manusia itu memiliki kecenderungan rakus dan melebihi batas). Adapun istilah ‘Anggitan’ pada mulanya merupakan kata kerja yang berasal dari kata dasar ‘Anggit’ yang dalam kata turunannya dapat kita jumpai istilah ‘Anggitan’ yang memiliki beberapa arti diantaranya, Menyusun (Lalang, bilah, dan sebagainya) berangkai-rangkai dengan dicocok tali, rotan, dan sebagainya; Memasang kulit (pada gendang, rebana, dan sebagainya); Menggubah; dan Mengarang. Sedangkan kata ‘Karbitan’ merupakan kata sifat untuk menunjuk terhadap subject maupun object yang secara tiba-tiba langsung jadi atau tenar (biasanya dipaksakan) dan tidak melalui proses penempaan (biasanya tidak akan mampu untuk bertahan lama).
Untuk menjadi lebih jelas dan lugas, mari kita ulas ‘Manusia Anggitan vs. Manusia Karbitan’. Memaknai istilah manusia anggitan, dapat kita rangkai menjadi sebuah keterangan wujud manusia hidup yang menggunakan akal budinya guna mencapai Manungso (ejaan dalam Bahasa Jawa lain untuk menyebut Manusia) tegese manunggaling roso (bersatunya perwakilan dari bagian-bagian manusia yang dimanifestasikan dalam simbol-simbol perasaan).
Roso adalah ego manusia yang dapat berwujud menjadi kecewa, sedih, bahagia, dan senang. Perkara ini perlu dilatih dalam tempaan yang panjang, sehingga manusia dalam ajaran peradaban Jawa sebagaimana telah di wedar dalam Suluk Kidung Kawedar atau Kidung Sarira Ayu yang dibuat oleh Sunan Kalijaga sekitar abad 15-16 dengan konsep, ‘Sedulur Papat Limo Pancer’ (Empat saudara dan lima pusat) yang merujuk pada empat elemen pendamping (air ketuban, plasenta, darah, dan tali pusar) dan diri sendiri (pusat) yang dianggap sebagai kesatuan wujud manusia.
Sedulur Papat Lima Pancer mengajarkan tentang kesatuan wujud manusia dan pentingnya menjaga keseimbangan antara diri sendiri dan lingkungan sekitar. Konsep ini mengajarkan tentang kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sosial. Manusia sebagai Manungso adalah manusia yang menyadari bahwa dirinya bukanlah kumpulan roso tersebut. Dirinya dapat mengatur dan mengendalikan roso-roso yang ada. Dan bahkan dirinya yang mengijinkan mana roso yang boleh dominan pada satu peristiwa dan mana yang tidak.
Bukankah memang demikan anjuran Allah Swt. kepada mereka hamba-Nya yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan penuh kesungguhan, besar harapan tiada pahala yang berguguran. Mari kita simak Sabda Nabi berikut seputar puasa,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan zur (perkataan dusta), mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga” (HR. Bukhori no.1903).
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَرُ
“Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan buah dari puasanya selain rasa lapar. Dan berapa banyak orang yang bangun beribadah di malam hari, namun tidak mendapatkan melainkan sekedar begadang.” (HR. Ibnu Majah).
Manakala puasa dijadikan sarana maupun wadah untuk menempa (menganggit) manusia dengan harapan menjadi manusia-manusia yang bertakwa, maka pada hakikatnya puasa itu sendiri sedang melatih kita bersama untuk hidup dalam pengendalian diri. Apakah puasa yang selama ini kita jalani sudah mampu melatih diri kita masing-masing untuk terkendali ? Semoga !
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar walillahilhamd
Selanjutnya mari kita telaah, siapakah mereka manusia karbitan itu ? mereka ialah manusia dengan watak dasarnya yakni menungso : menus-menus ngongso (manusia itu memiliki kecenderungan rakus dan melebihi batas). Terlebih apabila dalam kerakusannya itu mereka gunakan untuk menguasai makhluk Tuhan yang lain. Seperti halnya pepatah mengatakan, Alah limau oleh benalu atau bisa jadi lebih parah lagi, Seperti lalat mencari puru. Dalam sabdanya disampaikan,
عَنْ عَبَّاسِ بْنِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ الزُّبَيْرِ عَلَى الْمِنْبَرِ بِمَكَّةَ فِى خُطْبَتِهِ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَقُولُ « لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِىَ وَادِيًا مَلأً مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا ، وَلَوْ أُعْطِىَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا ، وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Dari Ibnu ‘Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Ibnu Az Zubair berkata di Makkah di atas mimbar saat khutbah, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Menerima taubat siapa saja yang mau bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6438).
Kata karbitan sebenarnya merupakan metafora yang dipopulerkan oleh peminat dunia sepak bola, dalam dunia sepak bola kata karbitan merepresentasikan suatu hal yang diproses secara instan. Kata karbitan sering disandingkan dengan fans sepak bola yang hanya mendukung ketika suatu tim menang agar dapat merasakan kemenangan bersama-sama, namun sebaliknya ketika kalah fans karbitan tersebut justru akan berhenti untuk mendukung. Seperti halnya fans karbitan, manusia karbitan dibentuk secara instan tanpa pernah mengenal dunia tempaan (anggitan) sebelumnya, hal ini menciptakan ekosistem yang
buruk untuk manusia (makhluk) yang lain. Umumnya fans karbitan muncul semata-mata untuk mengejar eksistensi, begitu pula dengan manusia karbitan yang hanya mengisi dan mencari pundi sampai pundi-pundi untuk mengejar eksistensi semata. Apabila keadaan ini semakin bertambah parah, maka patut kita renungkan nasihat Nabi berikut,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ يَقُولُ أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَة
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah -Azza wa Jalla-, lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka hartanya akan berubah pada hari Kiamat menjadi seekor ular berkepala putih (kerana banyak racunnya) serta memiliki dua titik hitam di atas matanya atau dua taring, lalu memakan dengan kedua tulang rahangnya (taringnya) pada hari Kiamat, lalu menyatakan, ‘Akulah harta simpananmu, akulah harta simpananmu’.” Kemudian baginda membaca ayat ini (QS. Ali Imran: 180): “Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya mengira bahwa (kekikiran) itu baik bagi mereka. Sebaliknya, (kekikiran) itu buruk bagi mereka. Pada hari Kiamat, mereka akan dikalungi dengan sesuatu yang dengannya mereka berbuat kikir. Milik Allahlah warisan (yang ada di) langit dan di bumi. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”(HR. Bukhari no. 4199).
Manusia karbitan menduga dan tidak sedikit diantara mereka yang meyakini bahwa, upaya mereka dalam menipu diri mereka sendiri akan berakhir dalam kebahagiaan. Padahal sesungguhnya perlahan namun pasti, manusia karbitan hanya akan setahap demi setahap menggali lubang kesengsaraannya sendiri.
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar walillahilhamd
Puncak siaga manusia yang diberikan kesempatan untuk beribadah puasa dapat kita jumpai dalam ujung tilawah ayat-ayat seputar puasa, yakni QS. Al-Baqarah ayat 183 s/d. 188,
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Tafsir Ringkas Kemenag terhadap QS. Al-Baqarah ayat 188:
“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil seperti dengan cara korupsi, menipu, ataupun merampok, dan jangan pula kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim untuk bisa melegalkan perbuatan jahat kamu dengan maksud agar kamu dapat memakan, menggunakan, memiliki, dan menguasai sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa karena melanggar ketentuan Allah, padahal kamu mengetahui bahwa perbuatan itu diharamkan Allah.”
Kemudian pada ayat bagian kedua atau bagian terakhir yang melarang menyuap hakim dengan maksud untuk mendapatkan sebagian harta orang lain dengan cara yang batil, dengan menyogok atau memberikan sumpah palsu atau saksi palsu. Maka Rasulullah Saw. bersabda:
إِنَّمَا اَنَا بَشَرٌ وَإِنَّكُمْ تَخْتَصِمُوْنَ إِلَيَّ، وَلَعَلَّ بَعْضُكُمْ أَنْ يَكُوْنَ أَلْحَنَ بِحُجَّتِهِ مِنْ بَعْضٍ فَأَقْضِي لَهُ بِنَحْوِ مَا أَسْمَعُ، فَمَنْ قَضَيْتُ لَهُ مِنْ حَقِّ أَخِيْهِ شَيْئًافَلَايَأْخُذُهُ، فَإِنَّمَا أَقْطَعُ لَهُ قِطْعَةً مِنَ النَّارِ، فَبَكَى الْخَصْمَانِ وَقَالَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا: اَنَا حِلٌّ لِصَاحِبِي فَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ اِذْهَبَا فَتَوَخَّيَا ثُمَّ اسْتَهِمَا ثُمَّ لِيُحْلِلْ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا صَاحِبَهُ . رواه مالك وأحمد والبخاري ومسلم و غيرهم
"Sesungguhnya saya (Muhammad) adalah manusia dan kamu datang membawa suatu perkara untuk saya selesaikan. Barangkali di antara kamu ada yang lebih pintar berbicara sehingga saya memenangkannya, berdasarkan alasan- alasan yang saya dengar. Maka siapa yang mendapat keputusan hukum dari saya untuk memperoleh bagian dari harta saudaranya (yang bukan haknya) kemudian janganlah ia mengambil harta itu, maka ini berarti saya memberikan sepotong api neraka kepadanya." (Mendengar ucapan itu) keduanya saling menangis dan masing-masing berkata, “Saya bersedia mengikhlaskan harta bagian saya untuk teman saya.” Lalu Rasulullah Saw. memerintahkan, "Pergilah kamu berdua dengan penuh rasa persaudaraan dan lakukanlah undian dan saling menghalalkan bagianmu masing-masing menurut hasil undian itu.” (Riwayat Mālik, Aḥmad, al-Bukhārī, Muslim, dan lain-lain)
Berdasarkan keterangan di atas, tampak jelas bahwa manusia se-kaliber Al-Amin saja mengetengahkan sifat manusiawinya yang penuh dengan keterbatasan, lantas dalam kaidah hukum dikenal dengan konsep,
“Kami menghukumi dengan sesuatu yang dhahir (lahiriah), dan Allah yang menangani seluruh yang tersembunyi (samar).”
Kesimpulan
Jemaah Salat Idulfitri rahimakumullah.
Menjadi manusia anggitan maupun manusia karbitan adalah sebuah pilihan, yang di dalamnya mengandung risiko masing-masing berdasar kekuatan dan keteguhan pemilihnya. Dalam pandu pemilihan diantara keduanya semoga kita semua mampu mengahayati pemaknaan hidup manusia sebagai Makhluk yang berakal budi; Makhluk yang mampu mengendalikan diri; Makhluk yang biso rumungso, bukan yang rumongso biso dan berbuat sekehendak roso (ego)-nya; Makhluk yang memang betul-betul bisa bukan manusia dadakan, yang sekadar merasa bisa, karena tuntutan peran dalam drama kehidupan yang menjeratnya; Makhluk yang sadar akan batas-batas kemampuannya; Makhluk yang paham akan kapasitas yang dimilikinya; Makhluk yang mampu menjaga keseimbangan antara diri sendiri dan lingkungan sekitar; Makhluk yang diberikan kepekaan terhadap kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sosial; Makhluk yang selalu dalam rida, naungan, dan perlindungan Tuhan.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّيْنِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ، اللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَوَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ خَيْرُ الْبِلَادِ وَالْعِبَادِ
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
اَللّهُمَّ أَعْطِنِي خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ، وَاْصرِفْ عَنِّي شَرَّهُ وَشَرَّ مَا فِيْهِ، اَللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي فِيْهِ كُلَّ خَيْرٍ وَاجْعَلْنِي بَارًّا فِيْهِ بِوَالِدَيَّ، وَاجْعَلْنِي يَا الله مِنْ عِبَادِكَ الْمغْفٌوْرِ لَهُمْ فِي هَذَا الْيَومِ الْمُبَارَكَ، اللهُمَّ ارْحَم ْمَوْتَنا وَمَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ، .اللهم تَقَبَّلْ ِمنَّا الطَّاعَاتِ وَاغْفِر ْلَنَا الْخَطَايَا وَالسَّيِّئَاتَ
رَبَّنَا إنَّنَا نَسْأَلُكَ أَنْ تُبَارِكَ لَنَا فِي عِيْدِنَا وَتَتَقَبَّلَ طَاعَاتِنَا، وَأَنْ تُعِيْنَنَا عَلَى دَوَامِ طَاعَتِكَ، وَأَنْ تَتَقَبَّلَ ذَلِكَ مِنَّا إنَّكَ جَوَّادٌ كَرِيْمٌ، وَأَنْ تَجْعَلَنَا مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَالْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَغْفُوْرِيْنَ. آمِيْنَ يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
17 Komentar

2025-04-09 20:31:46
Azccupdat
best college paper writing service https://santaspantry.org/ coursework writing help online

2025-04-09 20:31:58
Azccupdat
best college paper writing service https://santaspantry.org/ coursework writing help online

2025-04-09 20:32:07
Azccupdat
best college paper writing service https://santaspantry.org/ coursework writing help online

2025-04-09 20:32:32
Azccupdat
best college paper writing service https://santaspantry.org/ coursework writing help online

2025-06-07 01:38:59
t5um1
get clomid without insurance buy clomid pill buying clomid tablets how to buy generic clomiphene no prescription clomiphene cost where to buy cheap clomid no prescription how to buy generic clomid without prescription

2025-06-10 08:56:37
buy cialis levitra
More text pieces like this would urge the web better.

2025-06-12 03:24:25
what is the antibiotic flagyl used for
The thoroughness in this piece is noteworthy.

2025-06-13 18:31:42
0sl07
azithromycin 250mg drug - purchase ciprofloxacin online cheap purchase metronidazole generic

2025-06-15 06:46:04
o31gt
rybelsus 14mg cost - order semaglutide 14 mg generic cyproheptadine uk

2025-06-17 05:36:25
21ezd
cost domperidone 10mg - flexeril canada buy cyclobenzaprine generic

2025-06-19 16:26:02
4cwhz
inderal 10mg us - plavix 150mg pills methotrexate online

2025-06-22 12:18:27
qiotk
order amoxil for sale - oral diovan 160mg buy combivent 100 mcg for sale

2025-06-24 15:17:40
qc840
order azithromycin 250mg pill - buy tinidazole 300mg for sale nebivolol 5mg sale

2025-06-26 09:25:08
5jknw
clavulanate drug - https://atbioinfo.com/ buy acillin cheap

2025-06-28 00:49:54
xn95a
esomeprazole online - https://anexamate.com/ order nexium capsules

2025-06-29 10:19:55
vdkiv
coumadin us - anticoagulant cozaar 50mg canada

2025-07-01 08:07:11
xp4cm
cheap mobic 7.5mg - https://moboxsin.com/ mobic 15mg tablet
17 Komentar
2025-04-09 20:31:46
Azccupdat
best college paper writing service https://santaspantry.org/ coursework writing help online
2025-04-09 20:31:58
Azccupdat
best college paper writing service https://santaspantry.org/ coursework writing help online
2025-04-09 20:32:07
Azccupdat
best college paper writing service https://santaspantry.org/ coursework writing help online
2025-04-09 20:32:32
Azccupdat
best college paper writing service https://santaspantry.org/ coursework writing help online
2025-06-07 01:38:59
t5um1
get clomid without insurance buy clomid pill buying clomid tablets how to buy generic clomiphene no prescription clomiphene cost where to buy cheap clomid no prescription how to buy generic clomid without prescription
2025-06-10 08:56:37
buy cialis levitra
More text pieces like this would urge the web better.
2025-06-12 03:24:25
what is the antibiotic flagyl used for
The thoroughness in this piece is noteworthy.
2025-06-13 18:31:42
0sl07
azithromycin 250mg drug - purchase ciprofloxacin online cheap purchase metronidazole generic
2025-06-15 06:46:04
o31gt
rybelsus 14mg cost - order semaglutide 14 mg generic cyproheptadine uk
2025-06-17 05:36:25
21ezd
cost domperidone 10mg - flexeril canada buy cyclobenzaprine generic
2025-06-19 16:26:02
4cwhz
inderal 10mg us - plavix 150mg pills methotrexate online
2025-06-22 12:18:27
qiotk
order amoxil for sale - oral diovan 160mg buy combivent 100 mcg for sale
2025-06-24 15:17:40
qc840
order azithromycin 250mg pill - buy tinidazole 300mg for sale nebivolol 5mg sale
2025-06-26 09:25:08
5jknw
clavulanate drug - https://atbioinfo.com/ buy acillin cheap
2025-06-28 00:49:54
xn95a
esomeprazole online - https://anexamate.com/ order nexium capsules
2025-06-29 10:19:55
vdkiv
coumadin us - anticoagulant cozaar 50mg canada
2025-07-01 08:07:11
xp4cm
cheap mobic 7.5mg - https://moboxsin.com/ mobic 15mg tablet
Tinggalkan Pesan