Keseruan di Mission Impossible
Fadhil Raihan Hakim Jum'at, 14-7-2023 | - Dilihat: 36
Oleh: Fadhil Raihan Hakim
Setelah lama menunggu sequel terakhir dari salah satu franchise action terbaik, akhirnya tayang di layar lebar indonesia, yaitu, Mission Impossible: Dead Reckoning Part One. Sequel ini memang direncanakan terbagi menjadi dua part. Rencananya hingga saat ini akan release dalam dua tahun berturut-turut.
Ketika kita berdiskusi soal MI, erat kaitannya dengan cerita misi agent yang impossible untuk dilakukan, impossible untuk diselesaikan, tetapi menariknya Ethan Hunt dan kawan-kawannya selalu punya cara menarik dan menyenangkan untuk dilakukan. Dengan segala ke-impossible-annya itu, misi selalu berhasil nge-create plot twist di akhir.
Sequel ini bercerita tentang misi pencarian senjata berbahaya jenis baru yang di filmnya mengacu pada AI. Ethan Hunt harus mencari senjata ini secepatnya agar tidak jatuh di tangan yang salah. Seperti biasa, Ethan Hunt selalu membelot karena memiliki visi yang lebih bijak dari CIA.
Format Story dari film ini seperti sequel-sequel sebelumnya, linear to the point dengan opening scene, Ethan Hunt mendapatkan misi dan mulailah pencarian. Tetapi, ketika kita berbicara the last sequel is need to be special for the audience especially for the big fans yang udah mengikuti MI dari dulu.
Walaupun premis film ini mirip-mirip sama seperti sebelumnya, tapi Tom Cruise selalu bisa memberikan inovasi dan sentuhan unik tersendiri di setiap sequel-nya. Film ini memiliki twist yang cukup banyak di setiap babaknya, tapi tetep plausible untuk ditonton.
Konflik antara antagonist dan protagonist membawa penoton untuk merasa resonansi ketakutan, kecemasan, bahkan keputusasaan. Yang biasanya kita ngelihat Tom Cruise akan selalu punya cara, kali ini cara-cara itu sudah di-predict oleh sang antagonist.
Contrast situation dari golden rule-nya Jackie Chan lumayan kerasa sih di sini. Bagaimana Tom Cruise punya banget hal-hal yang diancam sehingga membuat ruang geraknya menjadi sempit dan penuh ketidakuntungan untuk dirinya dan tim. Bahkan timnya pun bisa dikorbankan. Terbukti, Ilsa Faust yang diperankan oleh Rebecca Ferguson mati di babak II, padahal Rebecca Ferguson bisa jadi salah satu alasanku untuk nonton MI karena aksinya yang bagus banget.
Kalau kita ngomongin karakter, komposisi karakter dalam film ini bener-bener optimal dan presisi bagiku. Ini nggak cuman soal Ethan Hunt, tapi kita ngomongin soal masalah Ilsa Faust dan juga pendatang baru, Grace, yang diperankan dengan sangat bagus oleh Hayley Atwell.
Menurutku, bagaimana film ini me-replace Ilsa dengan Grace punya akar yang jelas dan rapi ketika diceritakan oleh kita. Karakter seorang Thief yang selalu memikirkan dirinya sendiri sampai pada menaruh kepercayaan kepada keluarga yang baru yang itu, Ethan dan Crew-nya merupakan sebuah kesempurnaan dalam Charachter Development di film ini.
Untuk babak ketiganya pun sangat intense. mulai bagian high tower suprise ketika scene di kereta sampai pada execute a new plan dan berhasil memberikan sedikit twist di akhir yang menurutku win win condition untuk semua orang.
Penonton senang karena basically its happy ending dan berhasil sekaligus memuaskan ego director yang mengorbankan seseorang yang sangat disenangi penonton. Over all film layak mendapatkan 99% certified fresh from rotten tomatoes!
- Artikel Terpuler -
Keseruan di Mission Impossible
Fadhil Raihan Hakim Jum'at, 14-7-2023 | - Dilihat: 36
Oleh: Fadhil Raihan Hakim
Setelah lama menunggu sequel terakhir dari salah satu franchise action terbaik, akhirnya tayang di layar lebar indonesia, yaitu, Mission Impossible: Dead Reckoning Part One. Sequel ini memang direncanakan terbagi menjadi dua part. Rencananya hingga saat ini akan release dalam dua tahun berturut-turut.
Ketika kita berdiskusi soal MI, erat kaitannya dengan cerita misi agent yang impossible untuk dilakukan, impossible untuk diselesaikan, tetapi menariknya Ethan Hunt dan kawan-kawannya selalu punya cara menarik dan menyenangkan untuk dilakukan. Dengan segala ke-impossible-annya itu, misi selalu berhasil nge-create plot twist di akhir.
Sequel ini bercerita tentang misi pencarian senjata berbahaya jenis baru yang di filmnya mengacu pada AI. Ethan Hunt harus mencari senjata ini secepatnya agar tidak jatuh di tangan yang salah. Seperti biasa, Ethan Hunt selalu membelot karena memiliki visi yang lebih bijak dari CIA.
Format Story dari film ini seperti sequel-sequel sebelumnya, linear to the point dengan opening scene, Ethan Hunt mendapatkan misi dan mulailah pencarian. Tetapi, ketika kita berbicara the last sequel is need to be special for the audience especially for the big fans yang udah mengikuti MI dari dulu.
Walaupun premis film ini mirip-mirip sama seperti sebelumnya, tapi Tom Cruise selalu bisa memberikan inovasi dan sentuhan unik tersendiri di setiap sequel-nya. Film ini memiliki twist yang cukup banyak di setiap babaknya, tapi tetep plausible untuk ditonton.
Konflik antara antagonist dan protagonist membawa penoton untuk merasa resonansi ketakutan, kecemasan, bahkan keputusasaan. Yang biasanya kita ngelihat Tom Cruise akan selalu punya cara, kali ini cara-cara itu sudah di-predict oleh sang antagonist.
Contrast situation dari golden rule-nya Jackie Chan lumayan kerasa sih di sini. Bagaimana Tom Cruise punya banget hal-hal yang diancam sehingga membuat ruang geraknya menjadi sempit dan penuh ketidakuntungan untuk dirinya dan tim. Bahkan timnya pun bisa dikorbankan. Terbukti, Ilsa Faust yang diperankan oleh Rebecca Ferguson mati di babak II, padahal Rebecca Ferguson bisa jadi salah satu alasanku untuk nonton MI karena aksinya yang bagus banget.
Kalau kita ngomongin karakter, komposisi karakter dalam film ini bener-bener optimal dan presisi bagiku. Ini nggak cuman soal Ethan Hunt, tapi kita ngomongin soal masalah Ilsa Faust dan juga pendatang baru, Grace, yang diperankan dengan sangat bagus oleh Hayley Atwell.
Menurutku, bagaimana film ini me-replace Ilsa dengan Grace punya akar yang jelas dan rapi ketika diceritakan oleh kita. Karakter seorang Thief yang selalu memikirkan dirinya sendiri sampai pada menaruh kepercayaan kepada keluarga yang baru yang itu, Ethan dan Crew-nya merupakan sebuah kesempurnaan dalam Charachter Development di film ini.
Untuk babak ketiganya pun sangat intense. mulai bagian high tower suprise ketika scene di kereta sampai pada execute a new plan dan berhasil memberikan sedikit twist di akhir yang menurutku win win condition untuk semua orang.
Penonton senang karena basically its happy ending dan berhasil sekaligus memuaskan ego director yang mengorbankan seseorang yang sangat disenangi penonton. Over all film layak mendapatkan 99% certified fresh from rotten tomatoes!
4 Komentar
2024-11-30 17:17:35
Ckrqei
eriacta eastward - sildigra yeah forzest range
2024-12-04 08:47:26
Synprv
valif trot - order sustiva online buy sinemet online cheap
2024-12-06 11:32:10
Mpaknx
valif thank - sustiva pills sinemet medication
2024-12-06 12:40:52
Gmeyhg
where to buy indinavir without a prescription - diclofenac gel where to buy voltaren gel order online
4 Komentar
2024-11-30 17:17:35
Ckrqei
eriacta eastward - sildigra yeah forzest range
2024-12-04 08:47:26
Synprv
valif trot - order sustiva online buy sinemet online cheap
2024-12-06 11:32:10
Mpaknx
valif thank - sustiva pills sinemet medication
2024-12-06 12:40:52
Gmeyhg
where to buy indinavir without a prescription - diclofenac gel where to buy voltaren gel order online
Tinggalkan Pesan