• Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan

Kemah Intelektual Muda Muhammadiyah, Peringati Bulan Buya Syafii di Sumpur Kudus

Taufiq Adi Kurniawan Jum'at, 18-7-2025 | - Dilihat: 68

banner

Oleh: Taufiq Adi Kurniawan

Bulan Mei – Juni di dalam kultur masyarakat yang mengagumi Buya Syafii sering disebut sebagai Bulan Buya. Mei merupakan bulan kelahiran Buya Syafii Maarif tepatnya 31 Mei 1935. Sekaligus pada bulan tersebut beliau wafat pada 27 Mei 2022. Setiap bulan Mei, elemen masyarakat, baik itu ormas maupun komunitas lintas agama berbondong-bondong memperingati  pemikiran Buya Syafii Maarif.

Secara perdana Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sijunjung bersama Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Sumpur Kudus menggelar kegiatan Kemah Intelektual Muda Muhammadiyah di kampung halaman Buya Syafii Maarif.

Kegiatan ini melibatkan pelajar se-Kabupaten Sijunjung dengan tujuan menumbuhkan semangat intelektual dan meneruskan estafet pemikiran Buya Syafii Maarif. Ketua panitia, Taufiq Adi Kurniawan, yang juga merupakan anggota Anak Panah Muhammadiyah, menekankan pentingnya pengenalan sosok Buya Syafii kepada generasi muda, khususnya di kampung halamannya sendiri.

“Jangan sampai pemuda Sumpur Kudus dan Sijunjung justru asing dengan nama Buya Syafii, sementara beliau begitu dikagumi para intelektual muda di berbagai daerah,” ujarnya dalam sambutan.

Kegiatan ini berisi pengenalan umum profil Buya Syafii kepada para pelajar dengan konsep perkemahan sederhana yang diisi dengan menonton film si Anak Kampung, pengenalan profil, diskusi, hingga berkunjung ke titik – titik penting yang bersejarah di Sumpur Kudus. 

Pada agenda tersebut, turut hadir tokoh masyarakat Sumpur Kudus, perwakilan setiap nagari se – Sumpur Kudus, PCM & PCPM Sumpur Kudus, PDM & PDPM Sijunjung, keluarga besar Buya Syafii Maarif, dan Angkatan Muda Muhammadiyah Sijunjung.

Dalam momen itu, hadir pula Presidium Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM), Yahya Fathur Rozy, M.A. Beliau berharap, kegiatan ini menjadi semangat kegiatan intelektual di Kampung Buya. Kegiatan diskusi, membaca, dan menulis. Itulah yang menjadi agenda keseharian yang dilakukan oleh generasi muda.

Selain itu Yahya juga menjelaskan bahwa di dalam Muhammadiyah memiliki banyak unsur yang tidak hanya terbatas pada Majelis dan Lembaga tetapi juga terdapat komunitas yang bergerak sesuai dengan minat anggotanya, salah satunya adalah Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM), yang fokus pada iklim intelektual. 

Mengakhiri sambutannya, Yahya berharap kemah ini menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas diri dan literasi. Di tengah derasnya arus media sosial, dia berharap bahwa masih ada anak – anak muda yang berproses pada literasi yang tidak instan sebagaimana yang dicontohkan oleh Buya Syafii Maarif.

Pada pembukaan kegiatan ini, turut hadir dari Maarif Institute (lembaga yang didirikan dengan nama dan nafas perjuangan Buya Syafii Maarif) secara langsung Direktur Eksekutif, Andar Nubowo, Ph.D bersama dengan tim. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan bagaimana Buya Syafii menjadi tokoh inspiratif khususnya bagi kaum muda termasuk dirinya sendiri.

Atas nasihat, arahan, dan inspirasi dari Buya, banyak anak – anak muda yang sukses dan menjadi tokoh penting di tingkat nasional maupun global. Ini pula yang beliau tekankan kepada para pemuda, untuk terus berjuang meningkatkan kapasitas religiusitas, intelektualitas, dan humanitas. 

Beliau menegaskan bahwa Buya Syafii Maarif adalah tokoh Muhammadiyah yang menjadi suluh peradaban, dan suluh kemanusiaan hingga ranah global. Sekalipun beliau sudah meninggal, tetapi nama Buya masih harum sampai kini. Bahkan Sumpur Kudus yang terletak di pelosok Sumatera Barat dikenal secara luas karena nama besar Buya Syafii Maarif. Tentu segudang jasa Buya Syafii untuk kampungnya sudah tidak diragukan lagi. Sampai saat ini Sumpur Kudus terkenal secara luas.

Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 16 – 17 Juli 2025 tersebut dihadiri oleh 50 peserta dari pelajar perwakilan setiap sekolah tingkat atas se – kabupaten Sijunjung. Selama 2 hari peserta disuguhkan dengan berbagai macam kegiatan yang  bertujuan untuk mengenal Buya Syafii Maarif.

____

Taufiq Adi Kurniawan, Kader Anak Panah yang bertugas di Sumpur Kudus

Tags
1 Komentar
banner

2025-07-27 21:35:35

Bhadamace

Fear no more with ketoconazole pharmacy https://justpaste.it/j4306 https://rapidapi.com/user/infoantiallergic rx pharmacy shop reviews first medicine online pharmacy store discount code . More info’s awaits you.

Tinggalkan Pesan

- Artikel Terpuler -

Cinta Tiada Bertepi
Erik Tauvani Somae
Rabu, 24-5-2023
thumb
Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Perundungan dan Pelecehan: Fenomena yang Mengancam Generasi
Hanifatun Jamil
Sabtu, 26-10-2024
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Purnawirawan dan Pilpres 2024
Iqbal Suliansyah
Sabtu, 14-10-2023
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Jumaldi Alfi: Kopi dan Seni
Iqbal Suliansyah
Senin, 3-2-2025
thumb
Lihat Semua Artikel....

Kemah Intelektual Muda Muhammadiyah, Peringati Bulan Buya Syafii di Sumpur Kudus

Taufiq Adi Kurniawan Jum'at, 18-7-2025 | - Dilihat: 68

banner

Oleh: Taufiq Adi Kurniawan

Bulan Mei – Juni di dalam kultur masyarakat yang mengagumi Buya Syafii sering disebut sebagai Bulan Buya. Mei merupakan bulan kelahiran Buya Syafii Maarif tepatnya 31 Mei 1935. Sekaligus pada bulan tersebut beliau wafat pada 27 Mei 2022. Setiap bulan Mei, elemen masyarakat, baik itu ormas maupun komunitas lintas agama berbondong-bondong memperingati  pemikiran Buya Syafii Maarif.

Secara perdana Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sijunjung bersama Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Sumpur Kudus menggelar kegiatan Kemah Intelektual Muda Muhammadiyah di kampung halaman Buya Syafii Maarif.

Kegiatan ini melibatkan pelajar se-Kabupaten Sijunjung dengan tujuan menumbuhkan semangat intelektual dan meneruskan estafet pemikiran Buya Syafii Maarif. Ketua panitia, Taufiq Adi Kurniawan, yang juga merupakan anggota Anak Panah Muhammadiyah, menekankan pentingnya pengenalan sosok Buya Syafii kepada generasi muda, khususnya di kampung halamannya sendiri.

“Jangan sampai pemuda Sumpur Kudus dan Sijunjung justru asing dengan nama Buya Syafii, sementara beliau begitu dikagumi para intelektual muda di berbagai daerah,” ujarnya dalam sambutan.

Kegiatan ini berisi pengenalan umum profil Buya Syafii kepada para pelajar dengan konsep perkemahan sederhana yang diisi dengan menonton film si Anak Kampung, pengenalan profil, diskusi, hingga berkunjung ke titik – titik penting yang bersejarah di Sumpur Kudus. 

Pada agenda tersebut, turut hadir tokoh masyarakat Sumpur Kudus, perwakilan setiap nagari se – Sumpur Kudus, PCM & PCPM Sumpur Kudus, PDM & PDPM Sijunjung, keluarga besar Buya Syafii Maarif, dan Angkatan Muda Muhammadiyah Sijunjung.

Dalam momen itu, hadir pula Presidium Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM), Yahya Fathur Rozy, M.A. Beliau berharap, kegiatan ini menjadi semangat kegiatan intelektual di Kampung Buya. Kegiatan diskusi, membaca, dan menulis. Itulah yang menjadi agenda keseharian yang dilakukan oleh generasi muda.

Selain itu Yahya juga menjelaskan bahwa di dalam Muhammadiyah memiliki banyak unsur yang tidak hanya terbatas pada Majelis dan Lembaga tetapi juga terdapat komunitas yang bergerak sesuai dengan minat anggotanya, salah satunya adalah Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM), yang fokus pada iklim intelektual. 

Mengakhiri sambutannya, Yahya berharap kemah ini menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas diri dan literasi. Di tengah derasnya arus media sosial, dia berharap bahwa masih ada anak – anak muda yang berproses pada literasi yang tidak instan sebagaimana yang dicontohkan oleh Buya Syafii Maarif.

Pada pembukaan kegiatan ini, turut hadir dari Maarif Institute (lembaga yang didirikan dengan nama dan nafas perjuangan Buya Syafii Maarif) secara langsung Direktur Eksekutif, Andar Nubowo, Ph.D bersama dengan tim. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan bagaimana Buya Syafii menjadi tokoh inspiratif khususnya bagi kaum muda termasuk dirinya sendiri.

Atas nasihat, arahan, dan inspirasi dari Buya, banyak anak – anak muda yang sukses dan menjadi tokoh penting di tingkat nasional maupun global. Ini pula yang beliau tekankan kepada para pemuda, untuk terus berjuang meningkatkan kapasitas religiusitas, intelektualitas, dan humanitas. 

Beliau menegaskan bahwa Buya Syafii Maarif adalah tokoh Muhammadiyah yang menjadi suluh peradaban, dan suluh kemanusiaan hingga ranah global. Sekalipun beliau sudah meninggal, tetapi nama Buya masih harum sampai kini. Bahkan Sumpur Kudus yang terletak di pelosok Sumatera Barat dikenal secara luas karena nama besar Buya Syafii Maarif. Tentu segudang jasa Buya Syafii untuk kampungnya sudah tidak diragukan lagi. Sampai saat ini Sumpur Kudus terkenal secara luas.

Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 16 – 17 Juli 2025 tersebut dihadiri oleh 50 peserta dari pelajar perwakilan setiap sekolah tingkat atas se – kabupaten Sijunjung. Selama 2 hari peserta disuguhkan dengan berbagai macam kegiatan yang  bertujuan untuk mengenal Buya Syafii Maarif.

____

Taufiq Adi Kurniawan, Kader Anak Panah yang bertugas di Sumpur Kudus

Tags
1 Komentar
banner

2025-07-27 21:35:35

Bhadamace

Fear no more with ketoconazole pharmacy https://justpaste.it/j4306 https://rapidapi.com/user/infoantiallergic rx pharmacy shop reviews first medicine online pharmacy store discount code . More info’s awaits you.

Tinggalkan Pesan

- Artikel Terpuler -

Cinta Tiada Bertepi
Erik Tauvani Somae
Rabu, 24-5-2023
thumb
Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Perundungan dan Pelecehan: Fenomena yang Mengancam Generasi
Hanifatun Jamil
Sabtu, 26-10-2024
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Purnawirawan dan Pilpres 2024
Iqbal Suliansyah
Sabtu, 14-10-2023
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Jumaldi Alfi: Kopi dan Seni
Iqbal Suliansyah
Senin, 3-2-2025
thumb
Lihat Semua Artikel....
Anakpanah.id adalah portal keislaman yang diresmikan di Yogyakarta pada 8 Agustus 2020 di bawah naungan Yayasan Sang Anak Panah (YASAPA).

Copyright © AnakPanah.ID All rights reserved.
Develop by KlonTech