Growth Mindset dan Transformasi Positif

Haryadi Agust Karya Senin, 26-2-2024 | - Dilihat: 95

Oleh: Haryadi Agust Karya

Mindset adalah kumpulan kepercayaan dan pemikiran yang membentuk cara seseorang melihat dunia dan diri sendiri. Pola pikir yang baik, seperti growth mindset, menjadi kunci penting dalam memandang kehidupan. Dengan memiliki mindset yang positif dan berkembang, seseorang akan cenderung lebih termotivasi dan berani menghadapi tantangan, serta lebih mampu untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki.

Mindset yang baik juga dapat membantu seseorang untuk melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, bukan sebagai akhir dari segalanya. Dengan itu, seseorang akan lebih siap untuk menghadapi rintangan dan mengambil risiko dalam mencapai tujuan mereka. Selain itu, mindset yang positif juga dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan. Seseorang dengan mindset yang baik cenderung lebih bahagia, optimis, dan memiliki hubungan sosial yang lebih baik. Mereka juga lebih mampu mengelola stres dan tekanan dengan lebih efektif.

Dengan demikian, memiliki mindset yang baik bukan hanya penting untuk meningkatkan kualitas diri dan kemampuan individu, tetapi juga untuk menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan. Mindset positif dapat menjadi landasan kuat bagi seseorang dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Salah satu gagasan mengenai konsep mindset positif adalah Growth Mindset yang dicetuskan oleh Carol S. Dweck.

Dweck lahir pada tanggal 17 Oktober 1946 di New York. Dweck merupakan seorang profesor di Lewis dan Virginia Eaton di Universitas Stanford yang fokusnya pada bidang psikologi. Ia telah banyak mendapatkan penghargaan atas karya-karyanya dalam bidang psikologi, salah satunya yang akan kita bahas yaitu konsep Growth Mindset. Menurut Dweck dalam bukunya yang berjudul "Mindset: The New Psychology of Success", terdapat dua jenis mindset, yaitu mindset tetap (Fixed mindset) dan mindset berkembang (Growth mindset).

Orang dengan mindset tetap (Fixed mindset) selalu mempercayai bahwa kecerdasan adalah bawaan dari lahir dan bersifat menurun, atau kemampuan dan kecerdasan bersifat tetap dan tidak dapat diubah. Sedangkan orang dengan mindset berkembang (Growth mindset) mempercayai bahwa kemampuan, kecerdasan, dan keterampilan seseorang dapat berkembang melalui upaya, latihan, dan pengalaman. Individu dengan growth mindset percaya bahwa mereka dapat meningkatkan kualitas dirinya melalui ketekunan dan belajar dari kegagalan.

Menerapkan growth mindset, atau pola pikir yang berkembang, tentu membawa berbagai manfaat positif dibandingkan dengan fixed mindset. Dengan menggunakan growth mindset, seseorang dapat merasakan sejumlah keuntungan, termasuk peningkatan kepercayaan diri, penguasaan keterampilan baru, pengembangan sikap pantang menyerah, dan yang tak kalah pentingnya, dukungan untuk meningkatkan karir di dunia kerja.

Salah satu ciri pembeda dari kedua hal di atas juga yaitu fixed mindset, cenderung lebih fokus pada validasi terhadap diri sendiri dan hanya sibuk membuktikan kehebatan dirinya, sedangkan growth mindset tidak mengharap pada validasi dari orang sekitar, tetapi hanya fokus bagaimana dirinya dapat berkembang dan melakukan apa yang mereka sukai.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai Growth mindset, sebenarnya jauh sebelum gagasan growth mindset ini dicetuskan, didalam Al-Quran sendiri telah banyak ayat-ayat yang membahas mengenai konsep Growth mindset, walaupun tidak secara eksplisit dijelaskan. Diantaranya dijelaskan dalam Quran Surah Al-Insyirah ayat 5-6 yang artinya, "Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan".

Di Surah An-Najm ayat 39-40, berbunyi "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya". Ayat tersebut secara tidak langsung mendorong seseorang untuk berkembang karena tanpa usaha sendiri, kita tidak dapat meningkatkan kualitas diri kita jika hanya berdiam dan tidak melakukan apa-apa.

Dengan menggunakan konsep Growth mindset atau pola pikir yang berkembang, dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kualitas diri karena percaya bahwa segala sesuatu bisa dan dapat diketahui bahkan dikuasai ketika seseorang fokus menekuni apa yang ingin dikuasai. Sebagai contoh, ketika seseorang tidak paham dengan ilmu tertentu seperti matematika karena menjadi pelajaran yang rumit berisi hitung-hitungan dan merasa bahwa matematika sulit dan tidak dapat dikuasai.

Maka dengan menggunakan Growth mindset, rumit dan sulitnya sesuatu bukan menjadi penghalang untuk menguasai suatu hal, karena orang yang memakai growth mindset berpandangan bahwa semakin besar tantangan berarti memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi lebih baik lagi.

Dalam menunjang kemampuan dan kualitas diri dengan menggunakan Growth mindset, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seseorang agar berkembang dan berkualitas. Pertama, memiliki tujuan yang jelas atau tujuan yang berkepanjangan. Dengan adanya tujuan yang jelas sebagai bahan awal apa saja yang ingin dilakukan, seseorang dapat merancang strategi untuk menyesuaikan apa yang diinginkan. Kedua, kegagalan atau tantangan menjadi motivasi. Jangan melihat kegagalan dan tantangan sebagai akhir, melainkan sebagai langkah awal dalam meningkatkan kualitas diri.

Dengan adanya tantangan dan kegagalan, seseorang dapat mengetahui kekurangan dan menjadikannya evaluasi untuk meningkatkan kekurangan yang ada. Ketiga, berfokus pada proses daripada hasil. Seseorang dengan growth mindset akan berfokus pada proses daripada hasil. Mereka akan menikmati proses belajar dan berkembang, tidak hanya berfokus pada hasil akhir. Keempat, menghargai setiap kritik dan saran yang ada, memberikan motivasi kepada diri sendiri, terus berusaha dan belajar akan suatu hal, dan yang terpenting teruslah percaya pada diri sendiri ketika ingin melakukan segala sesuatu.