Generasi Muda Muhammadiyah Mencerdaskan Masyarakat
Riski Selasa, 29-11-2022 | - Dilihat: 224
Oleh: Riski
Generasi muda adalah generasi yang akan menggantikan posisi kepemimpinan terdahulu, maka perlu generasi muda dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang memiliki karakter islam serta visioner. Mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui kepedulian terhadap pembangunan jiwa kepemimpinan kaum muda merupakan salah satu poin penting dalam kehidupan yang dijalankan oleh berbagai kalangan dalam hidup bermasyarakat (Keguruan et al., 2022).
Soekarno dalam pidatonya menyampaikan “Berikan aku sepuluh pemuda maka akan aku goncangkan dunia”. Dari kalimat yang disampaikan oleh tokoh proklamtor ini menunjukkan besarnya nilai positif generasi muda. Sebagai pondasi sebuah bangsa, peran pemuda menjadi hal yang penting dalam menentukan kesejahteraan masyarakat, dengan ragam kemajemukan bangsa, budaya dan latar belakang yang penuh corak kebhinekaan menjadi satu modal besar bagi pemuda untuk tampil sebagai agen perubahan (agent of change). Dinakamika dengan senantia menempatkan generasi muda muslim pada garda terdepan dalam membawa perubahan positif terhadap berbagai dinamika ragam persoalan yang terjadi (Khasanah & Rubini, 2021).
Melihat Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sendiri yang kian berkembang, tentu menjadi tantangan untuk generasi muda, apakah mampu mengikuti kemajuan perkembangan zaman? Masihkah masyarakatnya hidup damai dalam pondasi ideologi yang kokoh, serta masihkah para pemuda-pemudanya menjadi pemuda yang bermartabat?
Pemuda dalam lintasan sejarah
Pemuda memiliki peranan penting dalam menentukan arah dan tujuan bangsa, jika ditilik dalam lintasan sejarah sumpah pemuda 1928 andil besar dalam menentukan arah dan tujuan suatu bangsa, masyarakat Indonesia melalui generasi mudanya memiliki cita-cita kesejahteran, kehidupan yang madani, perubahan hidup yang tidak layak menuju kehidupan yang adil, damai dan sejahtera, disebutkan oleh nabi Muhammad Saw. bahwa generasi muda adalah generasi yang mampu menjadi uswah, mampu menjadi contoh, serta dapat membawa perubahan baik.
Indonesia dari masa ke masa mampu bertahan setelah puluhan tahun kemerdekaan tidaklah lepas dari peran para kaum muda Muhammadiyah, pancasila yang dalam perumusannya mengalami proses dinamis sejak pidato Soekarno 1 juni 1945, piagam Jakarta 22 juni 1945, dan rumusan final 18 agustus 1945 merupakan konsesus nasional dari seluruh golongan bangsa Indonesia dan tidak terlepas didalamnya peran para kaum muda.
Konsesus seluruh komponen bangsa untuk menerima pancasila sebagai dasar negara dihasilkan dari jiwa kenegarawanan para pendiri negara, martabat yang dibawa oleh kaum muda Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusuma, Kasman Singodimedjo bersama sejumlah tokoh Islam itu dalam konsensus yang bersejarah sangatlah besar, dengan kesediaan melepas tujuh kata piagam Jakarta dikonvensi menjadi sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang menurut menteri agama Alamsjah Ratu Perwiranegara adalah adalah hadiah terbesar dari umat Islam untuk tercapainya masyarakat yang hidup dengan sejahtera.
Muhammadiyah sendiri sebagai salah satu organisasi persyarikatan yang ada di Indonesia muncul sebelum kemerdekaan Indonesia, memandang konsensus pancasila dan berdirinya negara Indonesia yang bersejarah itu sebagai negara pancasila darul ahdi was-syahadah, yakni negara berdasarkan pansila sebagai hasil kesepakatan yang harus dipegang dan tidak boleh di ingkari sekaligus sebagai negara tempat bersaksi membangun negeri.
Polemik pemuda dalam kehidupan bermasyarakat akhir-akhir ini
Peran pemuda dalam dunia pendidikan merupakan salah satu polemic terjadi pada akhir-akhir ini, problem pemuda yang mengabaikan tugas, dan kewajibannya sendiri dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan sangat terasa pada era disrupsi ini. Kerap terlihat hal-hal kecil seperti pemuda yang malas belajar, malas membaca maupun diskusi serta susah untuk berbaur dengan masyarakat hingga mindset yang terbangunpun sedikit (Keguruan et al., 2022)
Dalam sendi kehidupan penguasaan literasi pada generasi muda padahal sangat penting guna mendukung kompetensi-kompetensi yang dimiliki. Kompetensi dapat saling mendukung apabila generasi muda dapat menguasai literasi dan dapat memilah informasi yang dapat mendukung keberhasilan hidup mereka. Para intelektual muda yang dibutuhkan adalah para literat yang yang mampu meningkatkan kualitas dirinya, transformasi makna literasi yang tidak hanya membaca dan menulis tetapi juga mencakup praktik kebudayaan yang berhubungan dengan berbagai bidang, seperti sosial dan humanisme kemasyarakatan.
Selain dengan minimnya kesadaran akan pentingnya literasi dalam dunia pendidikan, para pemuda hari ini juga sudah mulai jauh dari nilai cinta terhadap rasa nasionalisme, padahal sebuah nasionlisme merupakan sebuah manifestasi dari kesadaran moral nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, untuk senantiasa menjadi masyarakat yang merdeka, sejahtera dan menujung nilai-nilai kebangsaan setiap rakyat (V. J. Caiozzo, F. Haddad, S. Lee, M. Baker et al., 2019).
Generasi muda Muhammadiyah dalam menciptakan masyarakat yang bermartabat
Membangun Kesalehan Digital
Generasi muda muhammadiyah dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang menimbulkan perubahan mendasar dalam kehidupan umat manusia. Revolusi industri 4.0 yang ditandai oleh masifikasi internet of thing (IoT), artifical intelelligence (al), 3d printing, big data, alogaritma telah menciptakan ruang kehidupan manusia terkoneksi secara virtual (Kosanke, 2019).
Kemajuan dunia teknologi digital merupakan salah satu pertanda kemajuan yang bersifat revolusional, dan menciptakan disrupsi dalam berbagai aspek kehidupan. Di antara dampak yang menyertai disrupsi sosial adalah krisis keadaban dalam bermedia sosial, sehingga para generasi muda cepat untuk memproduksi hoaks, kebencian, permusuhan, saling mencela, menghina. Oleh karena hal demikian, perlunya penyegaran cara pandang generasi muda Muhammadiyah dalam bijak bersosial media, agar terciptnya kesantunan, kearifan, dan akhlaqulkarimah dalam kehidupan yang senantiasa akan dijalani.
Memperkuat persatuan umat
Masyarakat Indonesia secara statistic adalah mayoritas muslim, akan tetapi eksistensi organisasi-organisasi Islam belum cukup tangguh untuk menjadikan umat islam sebagai kekuatan mayoritas yang menentukan akan sebuah kesejahteraan masyarakat yang bermartabat. Maka keadaan ini harus diperbaiki, dengan peran generasi muda Muhammadiyah yang perlu untuk mengembalikan pola komunikasi yang baik, komunikasi yang lebih intensif di antara pimpinan organisasi serta diantara kalangan masyarakat, untuk menghilangkan sentiment primordial dan menjalin kedekatan personal serta persahabatan sejati dalam setiap pergaulan yang dilewati.
Saling bekerjasama dengan dilandasi semangat dan nilai-nilai persatuan (wihdah), persaudaraan (ukhuwah), tolong menolong (ta’awun), kebijakan (al-bir) dan semangat fastabiqul khoirot dalam berbagi bidang sebagaimana ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah perlu di ikhtiarkan kembali oleh kalangan generasi muda muhammadiyah disemua tingkatan sosial, tertuama dalam gerakan akar rumput kemasyarakatan.
Beragama dengan mencerahkan
Generasi muda Muhamamdiyah adalah generasi Islam, semangat berlomba-lomba dalamkebaikan adalah salah satu ciri khas keberadaan kaum muda Muhammadiyah dalam menciptakan masyarakat yang bermartabat. Bangsa Indonesia juga merupakan bangsa yang beragama religius, memiliki masyarakat yang taat dalam beragama, mengaji dan mempraktikkan ajaran agama dengan baik. Semangat akan tradisi beragama juga sangat tinggi.
Seiiring kemajuan tekonologi, tradisi mengaji tidak hanya diselenggarakan di majelis taklim, pesantren, madrasah, masjid, dan lembaga pendidikan Islam tetapi juga di radio dan Tv. Pada saat ini banyak pengajian diselenggarakan melalui media sosial, melalui siaran youtube, zoom, siniar (podcast) dan media digital lainnya yang sangat mudah diakses dan diikuti secara mudah dan luas.
Maka dengan beragama yang mencerahkan menuntut generasi muda muhammadiyah untuk senantiasa meneguhkan kebenaran, kemajuan, optimisme dan keutamaan dalam menghadapi berbagai dinamika yang terjadi dalam kehidupan. Diperlukannya edukasi agar ummat sekitar lebih selektif dalam memilih para da’i dan cerdas dalam menerima informasi sehingga keberagaman lebih berkualitas, damai, dan berkemajuan dalam mewujudkan masyarakat peradaban luhur berorientasi pada kehidupan yang rahmatan lil-a’lamin.
Terakhir sebagai kesimpulan dalam tulisan ini, generasi muda Muhammadiyah tentu memiliki jati diri islam yang moderat, ramah dan santun, sikap wasthiyah cara pandang beragama yang tengahan merupakan sikap yang harus dipertahankan oleh generasi muda Muhammadiyah dalam membangun masyarakat yang rukun, agar senantiasa adanya pemahaman yang adil, bijaksana, ihsan, arif dan gemar menebar rahmat baik untuk menyikapi perbedaan maupun membangun kehidupan yang baik dalam cita-cita hidup yang sejahtera dengan terciptanya masyarakat yang benar-benar bermartabat.
_____
Riski, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMY.
- Artikel Terpuler -
Generasi Muda Muhammadiyah Mencerdaskan Masyarakat
Riski Selasa, 29-11-2022 | - Dilihat: 224
Oleh: Riski
Generasi muda adalah generasi yang akan menggantikan posisi kepemimpinan terdahulu, maka perlu generasi muda dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang memiliki karakter islam serta visioner. Mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui kepedulian terhadap pembangunan jiwa kepemimpinan kaum muda merupakan salah satu poin penting dalam kehidupan yang dijalankan oleh berbagai kalangan dalam hidup bermasyarakat (Keguruan et al., 2022).
Soekarno dalam pidatonya menyampaikan “Berikan aku sepuluh pemuda maka akan aku goncangkan dunia”. Dari kalimat yang disampaikan oleh tokoh proklamtor ini menunjukkan besarnya nilai positif generasi muda. Sebagai pondasi sebuah bangsa, peran pemuda menjadi hal yang penting dalam menentukan kesejahteraan masyarakat, dengan ragam kemajemukan bangsa, budaya dan latar belakang yang penuh corak kebhinekaan menjadi satu modal besar bagi pemuda untuk tampil sebagai agen perubahan (agent of change). Dinakamika dengan senantia menempatkan generasi muda muslim pada garda terdepan dalam membawa perubahan positif terhadap berbagai dinamika ragam persoalan yang terjadi (Khasanah & Rubini, 2021).
Melihat Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sendiri yang kian berkembang, tentu menjadi tantangan untuk generasi muda, apakah mampu mengikuti kemajuan perkembangan zaman? Masihkah masyarakatnya hidup damai dalam pondasi ideologi yang kokoh, serta masihkah para pemuda-pemudanya menjadi pemuda yang bermartabat?
Pemuda dalam lintasan sejarah
Pemuda memiliki peranan penting dalam menentukan arah dan tujuan bangsa, jika ditilik dalam lintasan sejarah sumpah pemuda 1928 andil besar dalam menentukan arah dan tujuan suatu bangsa, masyarakat Indonesia melalui generasi mudanya memiliki cita-cita kesejahteran, kehidupan yang madani, perubahan hidup yang tidak layak menuju kehidupan yang adil, damai dan sejahtera, disebutkan oleh nabi Muhammad Saw. bahwa generasi muda adalah generasi yang mampu menjadi uswah, mampu menjadi contoh, serta dapat membawa perubahan baik.
Indonesia dari masa ke masa mampu bertahan setelah puluhan tahun kemerdekaan tidaklah lepas dari peran para kaum muda Muhammadiyah, pancasila yang dalam perumusannya mengalami proses dinamis sejak pidato Soekarno 1 juni 1945, piagam Jakarta 22 juni 1945, dan rumusan final 18 agustus 1945 merupakan konsesus nasional dari seluruh golongan bangsa Indonesia dan tidak terlepas didalamnya peran para kaum muda.
Konsesus seluruh komponen bangsa untuk menerima pancasila sebagai dasar negara dihasilkan dari jiwa kenegarawanan para pendiri negara, martabat yang dibawa oleh kaum muda Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusuma, Kasman Singodimedjo bersama sejumlah tokoh Islam itu dalam konsensus yang bersejarah sangatlah besar, dengan kesediaan melepas tujuh kata piagam Jakarta dikonvensi menjadi sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang menurut menteri agama Alamsjah Ratu Perwiranegara adalah adalah hadiah terbesar dari umat Islam untuk tercapainya masyarakat yang hidup dengan sejahtera.
Muhammadiyah sendiri sebagai salah satu organisasi persyarikatan yang ada di Indonesia muncul sebelum kemerdekaan Indonesia, memandang konsensus pancasila dan berdirinya negara Indonesia yang bersejarah itu sebagai negara pancasila darul ahdi was-syahadah, yakni negara berdasarkan pansila sebagai hasil kesepakatan yang harus dipegang dan tidak boleh di ingkari sekaligus sebagai negara tempat bersaksi membangun negeri.
Polemik pemuda dalam kehidupan bermasyarakat akhir-akhir ini
Peran pemuda dalam dunia pendidikan merupakan salah satu polemic terjadi pada akhir-akhir ini, problem pemuda yang mengabaikan tugas, dan kewajibannya sendiri dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan sangat terasa pada era disrupsi ini. Kerap terlihat hal-hal kecil seperti pemuda yang malas belajar, malas membaca maupun diskusi serta susah untuk berbaur dengan masyarakat hingga mindset yang terbangunpun sedikit (Keguruan et al., 2022)
Dalam sendi kehidupan penguasaan literasi pada generasi muda padahal sangat penting guna mendukung kompetensi-kompetensi yang dimiliki. Kompetensi dapat saling mendukung apabila generasi muda dapat menguasai literasi dan dapat memilah informasi yang dapat mendukung keberhasilan hidup mereka. Para intelektual muda yang dibutuhkan adalah para literat yang yang mampu meningkatkan kualitas dirinya, transformasi makna literasi yang tidak hanya membaca dan menulis tetapi juga mencakup praktik kebudayaan yang berhubungan dengan berbagai bidang, seperti sosial dan humanisme kemasyarakatan.
Selain dengan minimnya kesadaran akan pentingnya literasi dalam dunia pendidikan, para pemuda hari ini juga sudah mulai jauh dari nilai cinta terhadap rasa nasionalisme, padahal sebuah nasionlisme merupakan sebuah manifestasi dari kesadaran moral nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, untuk senantiasa menjadi masyarakat yang merdeka, sejahtera dan menujung nilai-nilai kebangsaan setiap rakyat (V. J. Caiozzo, F. Haddad, S. Lee, M. Baker et al., 2019).
Generasi muda Muhammadiyah dalam menciptakan masyarakat yang bermartabat
Membangun Kesalehan Digital
Generasi muda muhammadiyah dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang menimbulkan perubahan mendasar dalam kehidupan umat manusia. Revolusi industri 4.0 yang ditandai oleh masifikasi internet of thing (IoT), artifical intelelligence (al), 3d printing, big data, alogaritma telah menciptakan ruang kehidupan manusia terkoneksi secara virtual (Kosanke, 2019).
Kemajuan dunia teknologi digital merupakan salah satu pertanda kemajuan yang bersifat revolusional, dan menciptakan disrupsi dalam berbagai aspek kehidupan. Di antara dampak yang menyertai disrupsi sosial adalah krisis keadaban dalam bermedia sosial, sehingga para generasi muda cepat untuk memproduksi hoaks, kebencian, permusuhan, saling mencela, menghina. Oleh karena hal demikian, perlunya penyegaran cara pandang generasi muda Muhammadiyah dalam bijak bersosial media, agar terciptnya kesantunan, kearifan, dan akhlaqulkarimah dalam kehidupan yang senantiasa akan dijalani.
Memperkuat persatuan umat
Masyarakat Indonesia secara statistic adalah mayoritas muslim, akan tetapi eksistensi organisasi-organisasi Islam belum cukup tangguh untuk menjadikan umat islam sebagai kekuatan mayoritas yang menentukan akan sebuah kesejahteraan masyarakat yang bermartabat. Maka keadaan ini harus diperbaiki, dengan peran generasi muda Muhammadiyah yang perlu untuk mengembalikan pola komunikasi yang baik, komunikasi yang lebih intensif di antara pimpinan organisasi serta diantara kalangan masyarakat, untuk menghilangkan sentiment primordial dan menjalin kedekatan personal serta persahabatan sejati dalam setiap pergaulan yang dilewati.
Saling bekerjasama dengan dilandasi semangat dan nilai-nilai persatuan (wihdah), persaudaraan (ukhuwah), tolong menolong (ta’awun), kebijakan (al-bir) dan semangat fastabiqul khoirot dalam berbagi bidang sebagaimana ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah perlu di ikhtiarkan kembali oleh kalangan generasi muda muhammadiyah disemua tingkatan sosial, tertuama dalam gerakan akar rumput kemasyarakatan.
Beragama dengan mencerahkan
Generasi muda Muhamamdiyah adalah generasi Islam, semangat berlomba-lomba dalamkebaikan adalah salah satu ciri khas keberadaan kaum muda Muhammadiyah dalam menciptakan masyarakat yang bermartabat. Bangsa Indonesia juga merupakan bangsa yang beragama religius, memiliki masyarakat yang taat dalam beragama, mengaji dan mempraktikkan ajaran agama dengan baik. Semangat akan tradisi beragama juga sangat tinggi.
Seiiring kemajuan tekonologi, tradisi mengaji tidak hanya diselenggarakan di majelis taklim, pesantren, madrasah, masjid, dan lembaga pendidikan Islam tetapi juga di radio dan Tv. Pada saat ini banyak pengajian diselenggarakan melalui media sosial, melalui siaran youtube, zoom, siniar (podcast) dan media digital lainnya yang sangat mudah diakses dan diikuti secara mudah dan luas.
Maka dengan beragama yang mencerahkan menuntut generasi muda muhammadiyah untuk senantiasa meneguhkan kebenaran, kemajuan, optimisme dan keutamaan dalam menghadapi berbagai dinamika yang terjadi dalam kehidupan. Diperlukannya edukasi agar ummat sekitar lebih selektif dalam memilih para da’i dan cerdas dalam menerima informasi sehingga keberagaman lebih berkualitas, damai, dan berkemajuan dalam mewujudkan masyarakat peradaban luhur berorientasi pada kehidupan yang rahmatan lil-a’lamin.
Terakhir sebagai kesimpulan dalam tulisan ini, generasi muda Muhammadiyah tentu memiliki jati diri islam yang moderat, ramah dan santun, sikap wasthiyah cara pandang beragama yang tengahan merupakan sikap yang harus dipertahankan oleh generasi muda Muhammadiyah dalam membangun masyarakat yang rukun, agar senantiasa adanya pemahaman yang adil, bijaksana, ihsan, arif dan gemar menebar rahmat baik untuk menyikapi perbedaan maupun membangun kehidupan yang baik dalam cita-cita hidup yang sejahtera dengan terciptanya masyarakat yang benar-benar bermartabat.
_____
Riski, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMY.
4 Komentar
2024-12-02 12:01:12
Cytnjk
eriacta morrow - apcalis ridge forzest footstep
2024-12-04 08:12:47
Mslrtd
valif teach - valif online oak sinemet 20mg pills
2024-12-06 09:09:16
Hebfqh
valif online extra - buy generic secnidazole sinemet 20mg uk
2024-12-08 06:19:13
Qmfvwz
buy cheap indinavir - purchase crixivan for sale order diclofenac gel sale
4 Komentar
2024-12-02 12:01:12
Cytnjk
eriacta morrow - apcalis ridge forzest footstep
2024-12-04 08:12:47
Mslrtd
valif teach - valif online oak sinemet 20mg pills
2024-12-06 09:09:16
Hebfqh
valif online extra - buy generic secnidazole sinemet 20mg uk
2024-12-08 06:19:13
Qmfvwz
buy cheap indinavir - purchase crixivan for sale order diclofenac gel sale
Tinggalkan Pesan