Filsafat Energi Berkelanjutan (I)
M. Faiz Shofyan Hanafi Jum'at, 31-1-2025 | - Dilihat: 33

Oleh: M. Faiz Shofyan Hanafi
Konsumsi keseharian manusia yang menghabiskan banyak energi berdampak pada terjadinya eksploitasi alam. Kondisi ini memunculkan pertanyaan sampai kapan alam ini mampu mengakomodasi energi untuk kebutuhan manusia ?Adakah pengganti energi yang tidak mengeksploitasi alam ?.Tulisan ini berusaha membahas terkait kehadiran sustainble energy atau energi berkelanjutan di muka bumi ini.
Sejarah Energi
Dalam sejarah peradaban manusia, kita senantiasa berusaha mencari bahan bakar yang paling efisien untuk menghasilkan energi. Sebelum abad ke-16 misalnya, manusia umumnya masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar utama, untuk menghangatkan rumah, memasak makanan, dan bahkan untuk memandai besi. Pada akhir abad tersebut, manusia mulai menyadari keterbatasan dari kayu sebagai komoditas yang cepat pakai sementara hutan-hutan mulai gundul dan tidak dapat menyesuaikan pertumbuhan dengan kecepatan konsumsi manusia.
Hal ini pun berakibat pada konsekuensi ekologis yang lain seperti terjadinya erosi pada daerah-daerah yang digunduli kayunya dan berkurangnya habitat untuk para satwa liar. Maka pada awal abad ke-17, dimulailah pergeseran ke batu bara sebagai bahan bakar yang lebih padat energi dan cenderung mudah ditemukan di alam.
Fase penggunaan batu bara ini tidaklah sebentar, selama kurang lebih 1,5 abad lamanya, manusia mencari berbagai cara untuk memanfaatkan batu bara sebagai sumber energi, termasuk diantaranya penggunaannya di mesin uap dan dalam smelter-smelter besi.
Namun, tidak lama kemudian kita mulai menyadari dampak buruk dari polusi pembakaran batu bara terhadap lingkungan hidup. Sulfur dioksida, partikulat, dan juga residu karbon dioksida yang sangat tinggi menjadikan batu bara sebagai bahan bakar yang dirasa kurang cocok untuk diaplikasikan pada penggunaan sehari-hari, terutama dalam mengakomodasi ledakan permintaan alat transportasi dan kendaraan bermotor pasca revolusi industri.
Energi di masa sekarang
Alhasil sampailah kita pada era sekarang, saat bensin menjadi sumber energi utama terutama dalam penggunaan transportasi dan kendaraan bermotor. Namun bensin juga hadir dengan segala keterbatasannya, seperti stok minyak bumi di bumi yang diperkirakan hanya sampai 50-60 tahun lagi, maupun keterbatasan terkait dengan penghasilan residu berupa gas rumah kaca dalam penggunaannya.
Maka, sebagaimana pola yang selalu berulang sepanjang peradaban umat manusia, akan ada masanya suatu bahan bakar akan tergantikan oleh bahan bakar yang lebih efisien. Oleh karena itu, muncul kembali sebuah pertanyaan yang senantiasa terulang sepanjang sejarah “apakah sumber energi yang lebih baik?”, dan juga pertanyaan “adakah sumber energi terbarukan yang bisa memutus rantai setan dari konsumsi berlebihan manusia terhadap alamnya?”.
Maka fokus tulisan ini adalah untuk berusaha menjawab kedua pertanyaan tersebut sehingga kita dapat mengerti dengan sebenar-benarnya apakah mungkin sustainable energy dan segala turunannya ada di muka bumi ini.
Hakikat energi berkelanjutan
Energi bagaikan suatu mata uang dalam ranah teknologi, ketiadaan ataupun kekurangan energi akan berpotensi menjadi bencana bagi keseluruhan hidup umat manusia. Masyarakat dalam menghadapi pemadaman listrik saja sangat merasakan dampaknya, mulai dari alat-alat elektronik yang tidak dapat berfungsi, lampu yang tidak lagi menerangi sehingga menurunkan produktivitas di malam hari.
Masih banyak lagi implikasi yang timbul akibat kedekatan atau bahkan ketergantungan manusia akan energi. Ketergantungan pada energi sama saja dengan ketergantungan pada sumber daya alam yang sewaktu-waktu akan habis. Batu bara yang terbuat dari fosil tanaman, maupun minyak bumi yang terbentuk dari endapan fosil hewani, semuanya akan berpotensi habis seandainya tidak ditemukan pengganti sumber bahan bakar yang lebih berkelanjutan.
Maka kemudian dicetuskanlah konsep sustainable energy atau energi berkelanjutan yang memberi penekanan pada pemanfaatan bahan-bahan yang berkelanjutan sebagai ganti dari penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Namun, kita selama ini hanya bergantung pada penjelasan saintifik sederhana bahwa bentuk-bentuk energi berkelanjutan berasal dari air, sinar matahari, angin, maupun dari panas bumi tanpa adanya penjelasan secara hakikat “berkelanjutan” maupun kriteria agar sesuatu dianggap sebagai “berkelanjutan” atau tidak.
____
Muhammad Faiz Shofyan Hanafi, Mahasiswa Filsafat UGM
- Artikel Terpuler -
Filsafat Energi Berkelanjutan (I)
M. Faiz Shofyan Hanafi Jum'at, 31-1-2025 | - Dilihat: 33

Oleh: M. Faiz Shofyan Hanafi
Konsumsi keseharian manusia yang menghabiskan banyak energi berdampak pada terjadinya eksploitasi alam. Kondisi ini memunculkan pertanyaan sampai kapan alam ini mampu mengakomodasi energi untuk kebutuhan manusia ?Adakah pengganti energi yang tidak mengeksploitasi alam ?.Tulisan ini berusaha membahas terkait kehadiran sustainble energy atau energi berkelanjutan di muka bumi ini.
Sejarah Energi
Dalam sejarah peradaban manusia, kita senantiasa berusaha mencari bahan bakar yang paling efisien untuk menghasilkan energi. Sebelum abad ke-16 misalnya, manusia umumnya masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar utama, untuk menghangatkan rumah, memasak makanan, dan bahkan untuk memandai besi. Pada akhir abad tersebut, manusia mulai menyadari keterbatasan dari kayu sebagai komoditas yang cepat pakai sementara hutan-hutan mulai gundul dan tidak dapat menyesuaikan pertumbuhan dengan kecepatan konsumsi manusia.
Hal ini pun berakibat pada konsekuensi ekologis yang lain seperti terjadinya erosi pada daerah-daerah yang digunduli kayunya dan berkurangnya habitat untuk para satwa liar. Maka pada awal abad ke-17, dimulailah pergeseran ke batu bara sebagai bahan bakar yang lebih padat energi dan cenderung mudah ditemukan di alam.
Fase penggunaan batu bara ini tidaklah sebentar, selama kurang lebih 1,5 abad lamanya, manusia mencari berbagai cara untuk memanfaatkan batu bara sebagai sumber energi, termasuk diantaranya penggunaannya di mesin uap dan dalam smelter-smelter besi.
Namun, tidak lama kemudian kita mulai menyadari dampak buruk dari polusi pembakaran batu bara terhadap lingkungan hidup. Sulfur dioksida, partikulat, dan juga residu karbon dioksida yang sangat tinggi menjadikan batu bara sebagai bahan bakar yang dirasa kurang cocok untuk diaplikasikan pada penggunaan sehari-hari, terutama dalam mengakomodasi ledakan permintaan alat transportasi dan kendaraan bermotor pasca revolusi industri.
Energi di masa sekarang
Alhasil sampailah kita pada era sekarang, saat bensin menjadi sumber energi utama terutama dalam penggunaan transportasi dan kendaraan bermotor. Namun bensin juga hadir dengan segala keterbatasannya, seperti stok minyak bumi di bumi yang diperkirakan hanya sampai 50-60 tahun lagi, maupun keterbatasan terkait dengan penghasilan residu berupa gas rumah kaca dalam penggunaannya.
Maka, sebagaimana pola yang selalu berulang sepanjang peradaban umat manusia, akan ada masanya suatu bahan bakar akan tergantikan oleh bahan bakar yang lebih efisien. Oleh karena itu, muncul kembali sebuah pertanyaan yang senantiasa terulang sepanjang sejarah “apakah sumber energi yang lebih baik?”, dan juga pertanyaan “adakah sumber energi terbarukan yang bisa memutus rantai setan dari konsumsi berlebihan manusia terhadap alamnya?”.
Maka fokus tulisan ini adalah untuk berusaha menjawab kedua pertanyaan tersebut sehingga kita dapat mengerti dengan sebenar-benarnya apakah mungkin sustainable energy dan segala turunannya ada di muka bumi ini.
Hakikat energi berkelanjutan
Energi bagaikan suatu mata uang dalam ranah teknologi, ketiadaan ataupun kekurangan energi akan berpotensi menjadi bencana bagi keseluruhan hidup umat manusia. Masyarakat dalam menghadapi pemadaman listrik saja sangat merasakan dampaknya, mulai dari alat-alat elektronik yang tidak dapat berfungsi, lampu yang tidak lagi menerangi sehingga menurunkan produktivitas di malam hari.
Masih banyak lagi implikasi yang timbul akibat kedekatan atau bahkan ketergantungan manusia akan energi. Ketergantungan pada energi sama saja dengan ketergantungan pada sumber daya alam yang sewaktu-waktu akan habis. Batu bara yang terbuat dari fosil tanaman, maupun minyak bumi yang terbentuk dari endapan fosil hewani, semuanya akan berpotensi habis seandainya tidak ditemukan pengganti sumber bahan bakar yang lebih berkelanjutan.
Maka kemudian dicetuskanlah konsep sustainable energy atau energi berkelanjutan yang memberi penekanan pada pemanfaatan bahan-bahan yang berkelanjutan sebagai ganti dari penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Namun, kita selama ini hanya bergantung pada penjelasan saintifik sederhana bahwa bentuk-bentuk energi berkelanjutan berasal dari air, sinar matahari, angin, maupun dari panas bumi tanpa adanya penjelasan secara hakikat “berkelanjutan” maupun kriteria agar sesuatu dianggap sebagai “berkelanjutan” atau tidak.
____
Muhammad Faiz Shofyan Hanafi, Mahasiswa Filsafat UGM
13 Komentar

2025-06-08 02:33:12
kfnj8
where to buy cheap clomiphene tablets buy clomid without dr prescription where can i buy cheap clomid tablets can i purchase cheap clomid without insurance where can i buy cheap clomiphene tablets cost of cheap clomiphene online how much does clomiphene cost without insurance

2025-06-09 12:23:21
buy cheap cialis no prescription
The thoroughness in this piece is noteworthy.

2025-06-11 06:40:19
can you take diflucan and flagyl at the same time
More articles like this would make the blogosphere richer.

2025-06-13 04:02:35
rwqee
order azithromycin online cheap - ofloxacin 400mg ca buy metronidazole 200mg for sale

2025-06-14 15:49:18
jw636
rybelsus generic - cyproheptadine brand periactin 4 mg pill

2025-06-16 15:17:29
g3066
brand motilium - flexeril 15mg cost order flexeril 15mg online

2025-06-18 15:02:42
h7jde
buy cheap propranolol - buy clopidogrel no prescription order methotrexate online cheap

2025-06-21 12:43:59
q6nni
buy amoxil online cheap - how to get diovan without a prescription order ipratropium 100 mcg

2025-06-23 15:48:38
mt9f7
zithromax pills - generic nebivolol 5mg nebivolol 5mg tablet

2025-06-25 14:54:06
dgz54
buy amoxiclav without prescription - https://atbioinfo.com/ ampicillin canada

2025-06-27 07:56:47
owgyw
order esomeprazole 40mg for sale - nexiumtous cost esomeprazole 40mg

2025-06-28 17:41:10
90rbn
buy generic warfarin for sale - cou mamide purchase losartan pill

2025-06-30 14:58:53
m1jya
mobic online - mobo sin buy meloxicam for sale
13 Komentar
2025-06-08 02:33:12
kfnj8
where to buy cheap clomiphene tablets buy clomid without dr prescription where can i buy cheap clomid tablets can i purchase cheap clomid without insurance where can i buy cheap clomiphene tablets cost of cheap clomiphene online how much does clomiphene cost without insurance
2025-06-09 12:23:21
buy cheap cialis no prescription
The thoroughness in this piece is noteworthy.
2025-06-11 06:40:19
can you take diflucan and flagyl at the same time
More articles like this would make the blogosphere richer.
2025-06-13 04:02:35
rwqee
order azithromycin online cheap - ofloxacin 400mg ca buy metronidazole 200mg for sale
2025-06-14 15:49:18
jw636
rybelsus generic - cyproheptadine brand periactin 4 mg pill
2025-06-16 15:17:29
g3066
brand motilium - flexeril 15mg cost order flexeril 15mg online
2025-06-18 15:02:42
h7jde
buy cheap propranolol - buy clopidogrel no prescription order methotrexate online cheap
2025-06-21 12:43:59
q6nni
buy amoxil online cheap - how to get diovan without a prescription order ipratropium 100 mcg
2025-06-23 15:48:38
mt9f7
zithromax pills - generic nebivolol 5mg nebivolol 5mg tablet
2025-06-25 14:54:06
dgz54
buy amoxiclav without prescription - https://atbioinfo.com/ ampicillin canada
2025-06-27 07:56:47
owgyw
order esomeprazole 40mg for sale - nexiumtous cost esomeprazole 40mg
2025-06-28 17:41:10
90rbn
buy generic warfarin for sale - cou mamide purchase losartan pill
2025-06-30 14:58:53
m1jya
mobic online - mobo sin buy meloxicam for sale
Tinggalkan Pesan