Autokritik: IMM dan Intelektualitas
Bimba Fathony Selasa, 3-10-2023 | - Dilihat: 72
Oleh: Bimba Fathony
Islam memposisikan akal sebagai sebagai anugerah dari Allah yang sangat mulia. Dengan akal, manusia menjadi mulia, dengan akal manusia membentuk suatu peradaban. Adanya anugerah akal, menjadikan manusia berbeda dengan makhluk Allah yang lain.
Allah SWT memerintahkan manusia untuk mempergunakan fungsi akal ini dengan semaksimal mungkin [1]. Fungsi akal yang utama adalah untuk mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah, hal ini dapat kita amati dengan berbagai fenomena yang terjadi di sekitar kita (al-ayat al-kauniyah). Tentu hal ini hanya dapat dimengerti bagi dia yang berfikir/mempergunakan fungsi akalnya.
Akal dan Kemajuan Peradaban
Dalam sejarah telah mencatat bahwa dalam peradaban-peradaban besar dunia tidak bisa dilepaskan dari kemajuan intelektual yang luar biasa. Seperti halnya peradaban Yunani kuno yang memberikan ruang kebebasan untuk berfikir, berdiskusi sehingga pada peradaban ini muncul tokoh-tokoh filsuf besar seperti, Sokrates, Aristoteles, Plato.
Dalam sejarah Islam-pun, kemajuan peradaban yang ada tidak bisa lepas dari tradisi intelektual. Kita tidak asing dengan tokoh Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, mereka merupakan intelektual Islam yang besar pengaruhnya dalam tradisi keilmuan umat Islam di masa-masa setelanya.
Pemikiran mereka tidak hanya sekedar di kaji di kalangan umat Islam saja bahkan hingga di dunia Barat. Pemikiran Ibnu Rusyd misalnya, telah berpenagruh besar bagi peradaban Barat lewat gerakan Averoissme. Hal tersebut merupakan beberapa contoh kecil buah dari pendayagunaan fungsi akal secara maksimal.
Abdul Halim Sani dalam bukunya, Manifesto Gerakan Intelektual Profetik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menerangkan, bahwa akal mampu membimbing kaum Muslim memahami manfaat usaha-usaha duniawi. Akal juga merupakan elemen paling penting yang memungkinkan individu memahami perintah Tuhan dan menangkap fenomena alam ini.
Kiai Ahmad Dahlan seringkali berucap bahwa setiap manusia harus menggunakan akal untuk memperbarui keyakinan, usaha, tujuan hidup ini, serta memahami kebenaranya. Agama merupakan kebutuhan dasar manusia, maka penafsiran agama harus didasarkan pada akal untuk diterapkan dalam kehidupan praktis.
Ajaran agama diorientasikan pada kemajuan serta perbaikan yang dalam pemahamanya menggunakan akal. Akal merupakan alat untuk memahami sumber kebenaran yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah[2].
Pemuda sebagai generasi penerus peradaban, sudah menjadi keharusan untuk memiliki kapasitas intelektual yang memadai untuk berperan di masyarakat. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai gerakan intelektual menempati posisi strategis untuk merawat tradisi intelektualtitas dan gagasan reformis yang diwariskan oleh KH. Ahmad Dahlan[3]. Yang dimana lewat gagasan-gagasanya tersebut telah memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan Negara.
Pudarnya Tradisi Intelektual di IMM
Melihat fenomena yang terjadi di tubuh ikatan akhir-akhir ini, semangat intelektualitas tersebut perlahan mulai memudar. Tradisi intelektual seperti halnya, membaca, menulis, berdiskusi seakan kurang diminati oleh para kader. Padahal tradisi intelektual tersebut harus dimaknai sebagai kebutuhan pokok (primer) bagi seluruh kader Ikatan.
Hal ini dapat kita lihat dari sedikitnya kader yang memiliki hobi membaca dan menuangkan idenya lewat diskusi ataupun tulisan. Penulis mengamati hanya sebagian kecil/beberapa kader saja yang tekun dalam hal tersebut.
Tradisi intelektual dan budaya literasi sangat penting, karena dalam menghadapi perkembangan zaman banyak sekali persoalan-persoalan yang muncul, peran kader disini sangat dibutuhkan untuk berfikir kritis dan menjawab berbagai persoalan yang ada, sehingga tidak terbawa pada arus.
Pentingnya Semangat Intelektualitas
Inetelektualias yang merupakan salahsatu aspek dari Tri Kompetensi Dasar, mengandung makna dan tanggungjawab besar yang melekat pada tiap kader. Dengan semangat intelektualitas, kader diharapkan dapat menjadi seorang intelektual yang mampu menggunakan kecerdasanya untuk bekerja, belajar, menyoal, dan menjawab persoalan berdasarkan nilai-nilai Islam.
Ahmad Sholeh dalam bukunya yang berjudul IMM Autentik, Melacak Autentisitas dan Substansi Gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menjelaskan, gerakan intelektual memiliki orientasi jangka panjang dan hasilnya dapat dilihat dari beberapa dekade yang akan datang.
Oleh karena itu, gerakan ikatan berorientasi jangka panjang (think the future) dalam merespon realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat. Serta memiliki orientasi yang sama, yakni menjadikan masyarakat ilmiah dan terbuka[4].
Tradisi intelektual yang erat kaitanya dengan literasi dan keilmuan yang ada di IMM harus dijadikan pijakan, gerakan ini perlu dibumikan mengingat betapa urgenya hal ini. Apabila seorang kader tidak memiliki bekal ini, bagaimana dia mampu untuk mengambil dan memahami nilai substansif dari Ikatan dan Persyarikatan?
IMM sebagai organisasi mahasiswa memiliki tanggungjawab besar dalam mengembangkan tradisi intelektual terutama di Persyarikatan Muhammadiyah. IMM sebagai pengemban ideologi Muhammadiyah harus memiliki bekal literasi yang tinggi untuk membuktikan identitas dirinya yang berintelektual tinggi dan kritis yang mampu berkontribusi dalam pembangunan peradaban serta menciptakan sejarah untuk masa depan.
Dalam akhir tulisan ini, penulis menaruh harapan besar kepada kader Ikatan untuk giat dalam mengembangkan tradisi intelektual yang akhir-akhir ini mulai pudar. Semangat intelektual tidak hanya sekedar menjadi tanggungjawab kita sebagai kader Ikatan melainkan tanggungjawab kita sebagai seorang Muslim yang telah dikaruniai Allah dengan akal agar supaya dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan semaksimalnya.
Dengan akal manusia menjadi mulia, dengan adanya akal ini kita dapat mengkaji ayat-ayat Allah. Apabila fungsi akal ini kita pergunakan sebaik-baiknya maka akan tercipta suatu peradaban hebat. IMM diharapkan dapat turut andil menjadi bagian dari peradaban. Semangat intelektualitas dan tradisi keilmuan menjadi bekal yang harus dipegang oleh setiap kader Ikatan untuk selalu kritis dalam menjawab persoalan di tengah perubahan zaman.
Referensi
[1] Amin, Muhammad. "Kedudukan Akal dalam Islam". Tarbawi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 3, No.1 (2018): 80.
[2] Sani, M. Abdul Halim. Manifesto Gerakan Intelektual Profetik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Yogyakarta:Samudra Biru, 2011
[3] Yusuf, Nurbani. “IMM Sebagai Basis Pergerakan Intelektual,” diakses dari, https://ibtimes.id/imm-sebagai-basis-pergerakan-intelektual/. Pada tanggal 27/9/2023.
[4] Sholeh, Ahmad. IMM Autentik, Melacak Autentisitas dan Substansi Gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Cet.1. Surabaya: Pustaka Saga, 2017.
____
Bimba Valid Fathony, Mahasiswa S2 Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Artikel Terpuler -
Autokritik: IMM dan Intelektualitas
Bimba Fathony Selasa, 3-10-2023 | - Dilihat: 72
Oleh: Bimba Fathony
Islam memposisikan akal sebagai sebagai anugerah dari Allah yang sangat mulia. Dengan akal, manusia menjadi mulia, dengan akal manusia membentuk suatu peradaban. Adanya anugerah akal, menjadikan manusia berbeda dengan makhluk Allah yang lain.
Allah SWT memerintahkan manusia untuk mempergunakan fungsi akal ini dengan semaksimal mungkin [1]. Fungsi akal yang utama adalah untuk mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah, hal ini dapat kita amati dengan berbagai fenomena yang terjadi di sekitar kita (al-ayat al-kauniyah). Tentu hal ini hanya dapat dimengerti bagi dia yang berfikir/mempergunakan fungsi akalnya.
Akal dan Kemajuan Peradaban
Dalam sejarah telah mencatat bahwa dalam peradaban-peradaban besar dunia tidak bisa dilepaskan dari kemajuan intelektual yang luar biasa. Seperti halnya peradaban Yunani kuno yang memberikan ruang kebebasan untuk berfikir, berdiskusi sehingga pada peradaban ini muncul tokoh-tokoh filsuf besar seperti, Sokrates, Aristoteles, Plato.
Dalam sejarah Islam-pun, kemajuan peradaban yang ada tidak bisa lepas dari tradisi intelektual. Kita tidak asing dengan tokoh Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, mereka merupakan intelektual Islam yang besar pengaruhnya dalam tradisi keilmuan umat Islam di masa-masa setelanya.
Pemikiran mereka tidak hanya sekedar di kaji di kalangan umat Islam saja bahkan hingga di dunia Barat. Pemikiran Ibnu Rusyd misalnya, telah berpenagruh besar bagi peradaban Barat lewat gerakan Averoissme. Hal tersebut merupakan beberapa contoh kecil buah dari pendayagunaan fungsi akal secara maksimal.
Abdul Halim Sani dalam bukunya, Manifesto Gerakan Intelektual Profetik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menerangkan, bahwa akal mampu membimbing kaum Muslim memahami manfaat usaha-usaha duniawi. Akal juga merupakan elemen paling penting yang memungkinkan individu memahami perintah Tuhan dan menangkap fenomena alam ini.
Kiai Ahmad Dahlan seringkali berucap bahwa setiap manusia harus menggunakan akal untuk memperbarui keyakinan, usaha, tujuan hidup ini, serta memahami kebenaranya. Agama merupakan kebutuhan dasar manusia, maka penafsiran agama harus didasarkan pada akal untuk diterapkan dalam kehidupan praktis.
Ajaran agama diorientasikan pada kemajuan serta perbaikan yang dalam pemahamanya menggunakan akal. Akal merupakan alat untuk memahami sumber kebenaran yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah[2].
Pemuda sebagai generasi penerus peradaban, sudah menjadi keharusan untuk memiliki kapasitas intelektual yang memadai untuk berperan di masyarakat. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai gerakan intelektual menempati posisi strategis untuk merawat tradisi intelektualtitas dan gagasan reformis yang diwariskan oleh KH. Ahmad Dahlan[3]. Yang dimana lewat gagasan-gagasanya tersebut telah memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan Negara.
Pudarnya Tradisi Intelektual di IMM
Melihat fenomena yang terjadi di tubuh ikatan akhir-akhir ini, semangat intelektualitas tersebut perlahan mulai memudar. Tradisi intelektual seperti halnya, membaca, menulis, berdiskusi seakan kurang diminati oleh para kader. Padahal tradisi intelektual tersebut harus dimaknai sebagai kebutuhan pokok (primer) bagi seluruh kader Ikatan.
Hal ini dapat kita lihat dari sedikitnya kader yang memiliki hobi membaca dan menuangkan idenya lewat diskusi ataupun tulisan. Penulis mengamati hanya sebagian kecil/beberapa kader saja yang tekun dalam hal tersebut.
Tradisi intelektual dan budaya literasi sangat penting, karena dalam menghadapi perkembangan zaman banyak sekali persoalan-persoalan yang muncul, peran kader disini sangat dibutuhkan untuk berfikir kritis dan menjawab berbagai persoalan yang ada, sehingga tidak terbawa pada arus.
Pentingnya Semangat Intelektualitas
Inetelektualias yang merupakan salahsatu aspek dari Tri Kompetensi Dasar, mengandung makna dan tanggungjawab besar yang melekat pada tiap kader. Dengan semangat intelektualitas, kader diharapkan dapat menjadi seorang intelektual yang mampu menggunakan kecerdasanya untuk bekerja, belajar, menyoal, dan menjawab persoalan berdasarkan nilai-nilai Islam.
Ahmad Sholeh dalam bukunya yang berjudul IMM Autentik, Melacak Autentisitas dan Substansi Gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menjelaskan, gerakan intelektual memiliki orientasi jangka panjang dan hasilnya dapat dilihat dari beberapa dekade yang akan datang.
Oleh karena itu, gerakan ikatan berorientasi jangka panjang (think the future) dalam merespon realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat. Serta memiliki orientasi yang sama, yakni menjadikan masyarakat ilmiah dan terbuka[4].
Tradisi intelektual yang erat kaitanya dengan literasi dan keilmuan yang ada di IMM harus dijadikan pijakan, gerakan ini perlu dibumikan mengingat betapa urgenya hal ini. Apabila seorang kader tidak memiliki bekal ini, bagaimana dia mampu untuk mengambil dan memahami nilai substansif dari Ikatan dan Persyarikatan?
IMM sebagai organisasi mahasiswa memiliki tanggungjawab besar dalam mengembangkan tradisi intelektual terutama di Persyarikatan Muhammadiyah. IMM sebagai pengemban ideologi Muhammadiyah harus memiliki bekal literasi yang tinggi untuk membuktikan identitas dirinya yang berintelektual tinggi dan kritis yang mampu berkontribusi dalam pembangunan peradaban serta menciptakan sejarah untuk masa depan.
Dalam akhir tulisan ini, penulis menaruh harapan besar kepada kader Ikatan untuk giat dalam mengembangkan tradisi intelektual yang akhir-akhir ini mulai pudar. Semangat intelektual tidak hanya sekedar menjadi tanggungjawab kita sebagai kader Ikatan melainkan tanggungjawab kita sebagai seorang Muslim yang telah dikaruniai Allah dengan akal agar supaya dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan semaksimalnya.
Dengan akal manusia menjadi mulia, dengan adanya akal ini kita dapat mengkaji ayat-ayat Allah. Apabila fungsi akal ini kita pergunakan sebaik-baiknya maka akan tercipta suatu peradaban hebat. IMM diharapkan dapat turut andil menjadi bagian dari peradaban. Semangat intelektualitas dan tradisi keilmuan menjadi bekal yang harus dipegang oleh setiap kader Ikatan untuk selalu kritis dalam menjawab persoalan di tengah perubahan zaman.
Referensi
[1] Amin, Muhammad. "Kedudukan Akal dalam Islam". Tarbawi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 3, No.1 (2018): 80.
[2] Sani, M. Abdul Halim. Manifesto Gerakan Intelektual Profetik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Yogyakarta:Samudra Biru, 2011
[3] Yusuf, Nurbani. “IMM Sebagai Basis Pergerakan Intelektual,” diakses dari, https://ibtimes.id/imm-sebagai-basis-pergerakan-intelektual/. Pada tanggal 27/9/2023.
[4] Sholeh, Ahmad. IMM Autentik, Melacak Autentisitas dan Substansi Gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Cet.1. Surabaya: Pustaka Saga, 2017.
____
Bimba Valid Fathony, Mahasiswa S2 Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
7 Komentar
2024-11-29 21:10:31
Cmvbvi
гѓ—гѓ¬гѓ‰гѓ‹гѓі и–¬е±ЂгЃ§иІ·гЃ€г‚‹ - гѓ‰г‚シサイクリン通販 安全 жЈи¦Џе“Ѓг‚ўг‚гѓҐгѓ†г‚¤гѓійЊ гЃ®жЈгЃ—い処方
2024-12-01 04:23:19
Mnrera
eriacta island - sildigra brisk forzest flutter
2024-12-06 14:33:24
Pxseqj
how to buy indinavir - buy voltaren gel cheap purchase emulgel online
2024-12-10 15:30:18
Pbbgwi
valif chill - buy sinemet 10mg generic order sinemet
2024-12-12 16:37:35
Qbcdhe
modafinil 100mg cheap - purchase modafinil order generic lamivudine
2024-12-17 17:23:48
Tjoioi
purchase stromectol online - tegretol 200mg sale buy generic carbamazepine
2024-12-19 19:09:19
Szycre
cheap promethazine - promethazine 25mg tablet cost lincocin
7 Komentar
2024-11-29 21:10:31
Cmvbvi
гѓ—гѓ¬гѓ‰гѓ‹гѓі и–¬е±ЂгЃ§иІ·гЃ€г‚‹ - гѓ‰г‚シサイクリン通販 安全 жЈи¦Џе“Ѓг‚ўг‚гѓҐгѓ†г‚¤гѓійЊ гЃ®жЈгЃ—い処方
2024-12-01 04:23:19
Mnrera
eriacta island - sildigra brisk forzest flutter
2024-12-06 14:33:24
Pxseqj
how to buy indinavir - buy voltaren gel cheap purchase emulgel online
2024-12-10 15:30:18
Pbbgwi
valif chill - buy sinemet 10mg generic order sinemet
2024-12-12 16:37:35
Qbcdhe
modafinil 100mg cheap - purchase modafinil order generic lamivudine
2024-12-17 17:23:48
Tjoioi
purchase stromectol online - tegretol 200mg sale buy generic carbamazepine
2024-12-19 19:09:19
Szycre
cheap promethazine - promethazine 25mg tablet cost lincocin
Tinggalkan Pesan