“Di Situlah Kau Mulai Terbawa Arus”: Antara Tren Positif dan Negatif
Syafiq Abdillah Senin, 21-10-2024 | - Dilihat: 306

Oleh: Syafiq Abdillah
Di tengah gemuruh riuh kehidupan yang dipenuhi beragam suara dan pengaruh, sebagian besar anak muda merasa bingung dan akhirnya kehilangan arah. Dari mulai pencarian jati diri, hingga tekanan sosial yang membuatnya terjebak ke dalam arus standar trend yang mengalir deras. Mencoba banyak hal baru yang tak tentu arah dimasa mudanya. Namun, tak banyak pula yang menyadari bahwa setiap tindakan dan pilihan membawa konsekuensi.
Lirik yang menggugah raga dan rasa serta irama yang menari-nari dalam telinga, kerap menyelimuti mereka dalam halusinasi kebahagiaan. Sementara nilai-nilai yang seharusnya menjadi pegangan yang nyata, perlahan memudar lalu sirna karena kehilangan arah. Hilang arah ini bukan sekedar kehilangan tujuan, tetapi juga ketidakmampuan untuk membedakan antara positif dan negatif.
Saat arus semakin kuat, penting bagi anak muda untuk bertanya: apakah kita akan terus terbawa arus? lalu hilang arah? ataukah kita akan melawan arus? walau terasa berat bagaikan memukul ombak yang berlawanan dengan arah yang akan kita tempuh, dengan memulai dari membangun diri yang lebih baik
Ungkapan demikian mungkin senada dengan esensi yang terkandung dalam lagu “Di Ambang Karam” di tiap-tiap liriknya. Dan kita baru akan masuk pada topik yang akan disorot dalam tulisan ini, terkait dengan tren konten “disitulah kau mulai terbawa arus”.
Lagu diambang karam yang dinyanyikan oleh Amigdala ini kembali viral di tik tok dan mulai masuk ke dalam platform media sosial lainnya. Lirik yang sering diambil ialah pada bait “disitulah kau mulai terbawa arus”. Kini bait itu dijadikan sebagai backsound video fyp yang cukup viral tentang perubahan kondisi seseorang yang berbalik 90 derajat dari sebelumnya. Pastinya pembaca sekalian pernah menemui konten semacam itu kan?
Lagu ini ditulis atas pemaknaan tentang perasaan terjebak dalam arus kehidupan dan cinta yang berakhir pada kondisi hilang arah karena terbawa arus kenyataan yang sulit diterima. Muncullah konten dari lagu ini di kalangan anak muda. Viralnya konten ini karena banyak anak muda yang dapat terhubung dengan pengalaman pribadi mereka yang serupa. Ada yang membuahkan konten negatif ada pula yang positif.
Contoh konten negatif yang banyak tersebar terkait seorang yang awalnya memakai hijab, lalu dia coba-coba untuk melepaskannya dengan dalih hanya sesekali saja. Namun “disitulah kau mulai terbawa arus” (backsoud lagu) maksudnya adalah dia keterusan untuk tidak memakai hijab.
Ada pula konten tentang seorang pelajar yang sesekali menunda belajarnya, ternyata dia pun terbawa arus dan semakin lama menunda belajarnya. Penulis juga menemukan narasi dalam salah satu konten: “sesekali ngomong kotor ah, temen-temenku aja banyak yang ngomong kotor” dan akhirya dia pun juga mulai terbawa arus karena toxic circle di sekitarnya. Banyak lagi konten serupa yang menjadi trend negatif karena tak mampu melawan arus dan membentengi diri.
Di sisi lain ada pula konten positif yang diharapkan mampu menyaingi trend negatifnya. Contohnya konten tentang seseorang yang awalnya hanya coba-coba ikut kajian, lalu dia terbawa arus dari positive circle yang ada dalam perkumpulan pengajian.
Adapun konten yang lain terkait coba-coba olahraga, membaca, menulis, ikut pelatihan yang bahkan belum pernah dia lakukan sebelumnya. Hingga akhirnya mampu menjadikan dirinya terbawa arus pada produktivitas diri yang terus meningkat. Konten seperti ini lah yang seharusnya diperbanyak supaya menularkan motivasi kepada sesama. Setuju?
Maka tren baru ini bagaikan kawan dan lawan yang bisa menjadikan kita bertumbuh dalam kemuliaan arus positif atau bahkan terbunuh dalam kehinaan arus negatif. Melihat dari realita masa kini, penulis ingin menghubungkan antara lagu “Di Ambang Karam” dengan problematika anak muda khususnya gen-z saat ini. Lalu mencari solusi atas problem tersebut dari ajaran Islam sebagai sumber dari segala solusi. Mari kita kumpulkan berbagai fakta tentang realta gen-z.
Banyak lembaga survei mengatakan bahwa, banyak ditemukan anak muda gen-z saat ini tengah menghadapi tekanan dari lingkungan sosial dan sosial media yang mendorong untuk tampil sempurna. Namun, muncullah sifat kurang percaya diri pada kemampuannya dengan berbagai kecemasan yang sering dikenal dengan istilah “insecure”.
Banyak pula isu kesehatan mental yang berujung dengan depresi, krisis identitas dalam pencarian jati diri, kurangnya dukungan teman dan orang tua, ketidakmampuan dalam beradaptasi dengan perubahan dunia yang begitu cepat, hingga rasa bimbang dan ragu dalam menata masa depan.
Lari dan pergi dari masalah bukanlah solusi. Masalah itu perlu dihadapi, hingga kau mampu menundukkannya. Setiap kondisi jiwa, hati, perasaan, dan miniatur kehidupan kita, sesungguhnya sudah lebih dulu dirasakan dalam perjalanan kehidupan Nabi Muhammad saw supaya kita belajar mengatasi problematika kehidupan. Kisahnya diabadikan dengan turunnya al-Qur’an surah ad-Dhuha.
Ketika itu Rasulullah berada pada situasi gundah gulana, galau, bimbang dan bingung, serasa hilang arah. Dalam masa yang telah panjang berdakwah, suatu saat ada wahyu yang jeda turunnya tidak seperti biasanya. Begitu lamanya tidak ada wahyu yang turun. Terus menanti turunnya wahyu tanpa kepastian. Bahkan satu bulan berlalu wahyu tak kunjung datang dari malaikat Jibril.
Nabi Muhammad merasa kebingungan, hingga beliau naik turun bukit. Hingga kondisi itu terlihat oleh sebagian orang kafir quraisy dan mereka berkata, “lihatlah Muhammad sudah gila, dia sudah ditinggal Tuhannya”. Setelah berbagai cacian, makian, dan tuduhan dengan kesabaran diterima semua itu oleh Rasulullah.
Lantas tibalah masa Allah menurunkan satu surah, yaitu surah adh-dhuha untuk memberikan harapan yang sangat besar. Dalam ayat yang pertama, Allah bersumpah dengan waktu dhuha yang diilustrasikan sebagai kondisi nyaman yang pernah dirasakan. Diayat yang kedua Allah bersumpah dengan gelapnya malam yang diilustrasikan sebagai kondisi sulit yang sangat pekat.
Dilanjut ayat yang ketiga Allah berfirman, “Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu”. Betapa tenangnya jiwa Rasulullah setelah ayat ini turun dan dilanjut sampai akhir ayat kesebelas. Surat ini ditutup dengan seruan kepada kita, atas segala nikmat yang telah dirasa nyatakanlah dengan bersyukur.
Orang-orang yang sabar, tabah, hanya mengharap kepada Allah dengan keimanan, maka Allah akan menjaganya baik dalam keadaan tenang dan nyaman, ataupun dalam kesulitan yang luar biasa. Maka prinsip yang harus terpatri dalam benak ialah jika kita menggantungkan hidup kepada Allah, bersandar dengan benar kepadaNya, maka kisah ini akan mengatakan, “Allah tidak akan meninggalkanmu dalam setiap lini kehidupan”.
Jika engkau tidak percaya, bukankah telah banyak persoalan dimasa lalu dan telah selesai saat ini? Dan ujian kehidupan kembali hadir untuk kita bertumbuh lebih hebat lagi dimasa depan. Jika kita tidak mampu menahan bantingan yang ada saat ini, bagaimana kita akan menghadapi pelintiran yang mungkin datang di kemudian hari?
Sampai pada barisan ini, dari mulai melirik trend yang kini banyak tersebar, pemaknaan dari sebuah lagu, hingga keteladanan kisah rasul yang menjadi tuntunan. Kita belajar memakai kacamata lain dalam penghayatan atas sesuatu.
Pada faktanya musik menjadi hal yang sangat digemari kaula muda. Maka dari situ kita coba berbagai makna. Tak hanya sekedar lagu yang menjadi trend dan mungkin akan cepat tergantikan. Namun, menjadi refleksi mendalam bagi anak muda untuk menata diri dalam menjalani hidup yang penuh liku. Karena setiap individu, terutama generasi muda tak akan terhindar dari arus yang kadang membingungkan,
Lagu “Diambang Karam” yang dinyayikan oleh Amigdala ini tidak sekedar menjadi sebuah melodi, tapi juga menjadi puisi untuk merangkum kebingungan dan harapan yang mengalir dalam jiwa kita. Dengan lirik yang mendalam, lagu ini bukan berbicara tentang pasrah dan menyerah, tapi sejauh mana kita melangkah dan merasakan lelah. Menemukan keberanian untuk mengarungi samudra tantangan.
Mari kita jadikan setiap gelombang yang menghampiri sebagai kesempatan untuk bertumbuh, menggenggam mimpi, melukis dan menulis kisah kita sendiri di atas kanvas kehidupan. Dengan semangat itu, kita tak boleh hanya terbawa arus dan mengalir begitu saja. Jika tidak, kita hanya akan karam dan tertinggal.
_____
Syafiq Abdillah, Siswa MA Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta
- Artikel Terpuler -
“Di Situlah Kau Mulai Terbawa Arus”: Antara Tren Positif dan Negatif
Syafiq Abdillah Senin, 21-10-2024 | - Dilihat: 306

Oleh: Syafiq Abdillah
Di tengah gemuruh riuh kehidupan yang dipenuhi beragam suara dan pengaruh, sebagian besar anak muda merasa bingung dan akhirnya kehilangan arah. Dari mulai pencarian jati diri, hingga tekanan sosial yang membuatnya terjebak ke dalam arus standar trend yang mengalir deras. Mencoba banyak hal baru yang tak tentu arah dimasa mudanya. Namun, tak banyak pula yang menyadari bahwa setiap tindakan dan pilihan membawa konsekuensi.
Lirik yang menggugah raga dan rasa serta irama yang menari-nari dalam telinga, kerap menyelimuti mereka dalam halusinasi kebahagiaan. Sementara nilai-nilai yang seharusnya menjadi pegangan yang nyata, perlahan memudar lalu sirna karena kehilangan arah. Hilang arah ini bukan sekedar kehilangan tujuan, tetapi juga ketidakmampuan untuk membedakan antara positif dan negatif.
Saat arus semakin kuat, penting bagi anak muda untuk bertanya: apakah kita akan terus terbawa arus? lalu hilang arah? ataukah kita akan melawan arus? walau terasa berat bagaikan memukul ombak yang berlawanan dengan arah yang akan kita tempuh, dengan memulai dari membangun diri yang lebih baik
Ungkapan demikian mungkin senada dengan esensi yang terkandung dalam lagu “Di Ambang Karam” di tiap-tiap liriknya. Dan kita baru akan masuk pada topik yang akan disorot dalam tulisan ini, terkait dengan tren konten “disitulah kau mulai terbawa arus”.
Lagu diambang karam yang dinyanyikan oleh Amigdala ini kembali viral di tik tok dan mulai masuk ke dalam platform media sosial lainnya. Lirik yang sering diambil ialah pada bait “disitulah kau mulai terbawa arus”. Kini bait itu dijadikan sebagai backsound video fyp yang cukup viral tentang perubahan kondisi seseorang yang berbalik 90 derajat dari sebelumnya. Pastinya pembaca sekalian pernah menemui konten semacam itu kan?
Lagu ini ditulis atas pemaknaan tentang perasaan terjebak dalam arus kehidupan dan cinta yang berakhir pada kondisi hilang arah karena terbawa arus kenyataan yang sulit diterima. Muncullah konten dari lagu ini di kalangan anak muda. Viralnya konten ini karena banyak anak muda yang dapat terhubung dengan pengalaman pribadi mereka yang serupa. Ada yang membuahkan konten negatif ada pula yang positif.
Contoh konten negatif yang banyak tersebar terkait seorang yang awalnya memakai hijab, lalu dia coba-coba untuk melepaskannya dengan dalih hanya sesekali saja. Namun “disitulah kau mulai terbawa arus” (backsoud lagu) maksudnya adalah dia keterusan untuk tidak memakai hijab.
Ada pula konten tentang seorang pelajar yang sesekali menunda belajarnya, ternyata dia pun terbawa arus dan semakin lama menunda belajarnya. Penulis juga menemukan narasi dalam salah satu konten: “sesekali ngomong kotor ah, temen-temenku aja banyak yang ngomong kotor” dan akhirya dia pun juga mulai terbawa arus karena toxic circle di sekitarnya. Banyak lagi konten serupa yang menjadi trend negatif karena tak mampu melawan arus dan membentengi diri.
Di sisi lain ada pula konten positif yang diharapkan mampu menyaingi trend negatifnya. Contohnya konten tentang seseorang yang awalnya hanya coba-coba ikut kajian, lalu dia terbawa arus dari positive circle yang ada dalam perkumpulan pengajian.
Adapun konten yang lain terkait coba-coba olahraga, membaca, menulis, ikut pelatihan yang bahkan belum pernah dia lakukan sebelumnya. Hingga akhirnya mampu menjadikan dirinya terbawa arus pada produktivitas diri yang terus meningkat. Konten seperti ini lah yang seharusnya diperbanyak supaya menularkan motivasi kepada sesama. Setuju?
Maka tren baru ini bagaikan kawan dan lawan yang bisa menjadikan kita bertumbuh dalam kemuliaan arus positif atau bahkan terbunuh dalam kehinaan arus negatif. Melihat dari realita masa kini, penulis ingin menghubungkan antara lagu “Di Ambang Karam” dengan problematika anak muda khususnya gen-z saat ini. Lalu mencari solusi atas problem tersebut dari ajaran Islam sebagai sumber dari segala solusi. Mari kita kumpulkan berbagai fakta tentang realta gen-z.
Banyak lembaga survei mengatakan bahwa, banyak ditemukan anak muda gen-z saat ini tengah menghadapi tekanan dari lingkungan sosial dan sosial media yang mendorong untuk tampil sempurna. Namun, muncullah sifat kurang percaya diri pada kemampuannya dengan berbagai kecemasan yang sering dikenal dengan istilah “insecure”.
Banyak pula isu kesehatan mental yang berujung dengan depresi, krisis identitas dalam pencarian jati diri, kurangnya dukungan teman dan orang tua, ketidakmampuan dalam beradaptasi dengan perubahan dunia yang begitu cepat, hingga rasa bimbang dan ragu dalam menata masa depan.
Lari dan pergi dari masalah bukanlah solusi. Masalah itu perlu dihadapi, hingga kau mampu menundukkannya. Setiap kondisi jiwa, hati, perasaan, dan miniatur kehidupan kita, sesungguhnya sudah lebih dulu dirasakan dalam perjalanan kehidupan Nabi Muhammad saw supaya kita belajar mengatasi problematika kehidupan. Kisahnya diabadikan dengan turunnya al-Qur’an surah ad-Dhuha.
Ketika itu Rasulullah berada pada situasi gundah gulana, galau, bimbang dan bingung, serasa hilang arah. Dalam masa yang telah panjang berdakwah, suatu saat ada wahyu yang jeda turunnya tidak seperti biasanya. Begitu lamanya tidak ada wahyu yang turun. Terus menanti turunnya wahyu tanpa kepastian. Bahkan satu bulan berlalu wahyu tak kunjung datang dari malaikat Jibril.
Nabi Muhammad merasa kebingungan, hingga beliau naik turun bukit. Hingga kondisi itu terlihat oleh sebagian orang kafir quraisy dan mereka berkata, “lihatlah Muhammad sudah gila, dia sudah ditinggal Tuhannya”. Setelah berbagai cacian, makian, dan tuduhan dengan kesabaran diterima semua itu oleh Rasulullah.
Lantas tibalah masa Allah menurunkan satu surah, yaitu surah adh-dhuha untuk memberikan harapan yang sangat besar. Dalam ayat yang pertama, Allah bersumpah dengan waktu dhuha yang diilustrasikan sebagai kondisi nyaman yang pernah dirasakan. Diayat yang kedua Allah bersumpah dengan gelapnya malam yang diilustrasikan sebagai kondisi sulit yang sangat pekat.
Dilanjut ayat yang ketiga Allah berfirman, “Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu”. Betapa tenangnya jiwa Rasulullah setelah ayat ini turun dan dilanjut sampai akhir ayat kesebelas. Surat ini ditutup dengan seruan kepada kita, atas segala nikmat yang telah dirasa nyatakanlah dengan bersyukur.
Orang-orang yang sabar, tabah, hanya mengharap kepada Allah dengan keimanan, maka Allah akan menjaganya baik dalam keadaan tenang dan nyaman, ataupun dalam kesulitan yang luar biasa. Maka prinsip yang harus terpatri dalam benak ialah jika kita menggantungkan hidup kepada Allah, bersandar dengan benar kepadaNya, maka kisah ini akan mengatakan, “Allah tidak akan meninggalkanmu dalam setiap lini kehidupan”.
Jika engkau tidak percaya, bukankah telah banyak persoalan dimasa lalu dan telah selesai saat ini? Dan ujian kehidupan kembali hadir untuk kita bertumbuh lebih hebat lagi dimasa depan. Jika kita tidak mampu menahan bantingan yang ada saat ini, bagaimana kita akan menghadapi pelintiran yang mungkin datang di kemudian hari?
Sampai pada barisan ini, dari mulai melirik trend yang kini banyak tersebar, pemaknaan dari sebuah lagu, hingga keteladanan kisah rasul yang menjadi tuntunan. Kita belajar memakai kacamata lain dalam penghayatan atas sesuatu.
Pada faktanya musik menjadi hal yang sangat digemari kaula muda. Maka dari situ kita coba berbagai makna. Tak hanya sekedar lagu yang menjadi trend dan mungkin akan cepat tergantikan. Namun, menjadi refleksi mendalam bagi anak muda untuk menata diri dalam menjalani hidup yang penuh liku. Karena setiap individu, terutama generasi muda tak akan terhindar dari arus yang kadang membingungkan,
Lagu “Diambang Karam” yang dinyayikan oleh Amigdala ini tidak sekedar menjadi sebuah melodi, tapi juga menjadi puisi untuk merangkum kebingungan dan harapan yang mengalir dalam jiwa kita. Dengan lirik yang mendalam, lagu ini bukan berbicara tentang pasrah dan menyerah, tapi sejauh mana kita melangkah dan merasakan lelah. Menemukan keberanian untuk mengarungi samudra tantangan.
Mari kita jadikan setiap gelombang yang menghampiri sebagai kesempatan untuk bertumbuh, menggenggam mimpi, melukis dan menulis kisah kita sendiri di atas kanvas kehidupan. Dengan semangat itu, kita tak boleh hanya terbawa arus dan mengalir begitu saja. Jika tidak, kita hanya akan karam dan tertinggal.
_____
Syafiq Abdillah, Siswa MA Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta
10 Komentar

2024-10-21 21:41:36
ordinary human
Masyaallah tabarakallah, karyamu keren sekali???????? Begitu menginspirasi, teruslah berkarya. Semangat ???? Andaikan semua pemuda seperti kamu, pasti Indonesia sudah maju..

2024-10-22 06:38:27
Arkian diadon
MasyaAllah , ada aja gebrakannya... salut ????????????

2024-11-30 07:08:17
where buy cheap cytotec pill
Various doses have been used and range from 2 order generic cytotec without insurance School of Surgery, The University of Western Australia, 35 Stirling Hwy, Crawley, WA, 6009, Australia

2025-01-15 09:56:23
Huma
semoga selalu berada di arus yang benar

2025-06-04 18:44:34
iahqh
how to get clomid no prescription cost of generic clomiphene for sale can i purchase cheap clomid without rx buy cheap clomid without prescription clomiphene chart where to buy clomiphene no prescription where can i get generic clomid tablets

2025-06-09 19:26:57
generic cialis online buy
I am in point of fact happy to gleam at this blog posts which consists of tons of profitable facts, thanks object of providing such data.

2025-06-11 13:40:29
cleocin vs flagyl
More delight pieces like this would insinuate the интернет better.

2025-06-13 08:53:12
f1i0q
azithromycin order - buy tinidazole 300mg without prescription buy flagyl

2025-06-16 20:14:56
jr5rx
purchase motilium generic - buy sumycin generic cyclobenzaprine over the counter

2025-06-18 23:34:15
ifmww
inderal 10mg oral - buy generic methotrexate 10mg methotrexate for sale
10 Komentar
2024-10-21 21:41:36
ordinary human
Masyaallah tabarakallah, karyamu keren sekali???????? Begitu menginspirasi, teruslah berkarya. Semangat ???? Andaikan semua pemuda seperti kamu, pasti Indonesia sudah maju..
2024-10-22 06:38:27
Arkian diadon
MasyaAllah , ada aja gebrakannya... salut ????????????
2024-11-30 07:08:17
where buy cheap cytotec pill
Various doses have been used and range from 2 order generic cytotec without insurance School of Surgery, The University of Western Australia, 35 Stirling Hwy, Crawley, WA, 6009, Australia
2025-01-15 09:56:23
Huma
semoga selalu berada di arus yang benar
2025-06-04 18:44:34
iahqh
how to get clomid no prescription cost of generic clomiphene for sale can i purchase cheap clomid without rx buy cheap clomid without prescription clomiphene chart where to buy clomiphene no prescription where can i get generic clomid tablets
2025-06-09 19:26:57
generic cialis online buy
I am in point of fact happy to gleam at this blog posts which consists of tons of profitable facts, thanks object of providing such data.
2025-06-11 13:40:29
cleocin vs flagyl
More delight pieces like this would insinuate the интернет better.
2025-06-13 08:53:12
f1i0q
azithromycin order - buy tinidazole 300mg without prescription buy flagyl
2025-06-16 20:14:56
jr5rx
purchase motilium generic - buy sumycin generic cyclobenzaprine over the counter
2025-06-18 23:34:15
ifmww
inderal 10mg oral - buy generic methotrexate 10mg methotrexate for sale
Tinggalkan Pesan