Thomas Kuhn dan Pendidikan Islam Progresif
Rashika Ardafa Sahila Jum'at, 10-5-2024 | - Dilihat: 51

Oleh: Rashika Ardafa Sahila
Islam sebagai agama yang memiliki pedoman hidup secara tegas membedakan antara haq dan bathil. Adanya pedoman ini diharapkan dapat membuka bentuk kebaruan dan progresifitas sumber daya manusia.
Dalam dinamika keilmuan, kebenaran bersifat relatif. Ia selalu terbuka dan memungkinkan lahirnya pengetahuan dan epistemologi keilmuan baru yang lebih mudah dan sesuai dengan kebutuhan zamannya (Grabowsi, 1977).
Islam juga merupakan agama yang apresiatif terhadap perubahan sesuai kemajuan zamannnya. Hal ini sejalan dengan transfromasi hukum Islam. Transformasi hukum Islam merupakan transformasi yang mengacu pada tiga dimensi, yaitu dimensi pemeliharaan (conservation), pembaharuan (innovation) dan penciptaan (creation) (Kesuma & Hidayat, 2020).
Transformasi tersebut searah dengan pandangan Thomas Khun mengenai pendidikan Islam yang progresif. Thomas Khun merupakan filsuf yang memandang bahwa ilmu pengetahuan dapat berkembang melalui cara revolusi ilmiah, sedangkan revolusi ilmiah terjadi lewat perubahan paradigma. Melalui pandangan ini menjadi bentuk semangat mencerahkan dan mengemas pendidikan Islam yang berkemajuan.
Berikut ini lima pandangan Khun yang dapat diimplikasikan ke dalam pendidikan di negeri ini:
- Konsep Paradigma: Kuhn memperkenalkan konsep paradigma untuk menjelaskan kerangka kerja, teori, dan metode yang mengatur pemahaman dan praktik di dalam sebuah disiplin ilmu. Pendidik dapat mengadopsi konsep paradigma ini untuk membantu siswa memahami bagaimana pengetahuan dalam suatu bidang berkembang dan berubah seiring waktu.
- Revolusi Ilmiah: Kuhn berpendapat bahwa perkembangan ilmiah tidak selalu berlangsung secara linier, tetapi melalui revolusi ilmiah yang mengubah paradigma dominan. Ini dapat dihubungkan dengan pemahaman pendidikan yang menekankan perubahan pemikiran dan konsep yang terjadi dalam proses pembelajaran.
- Pemahaman Epistemologi: Kuhn juga memberikan wawasan tentang epistemologi, yaitu bagaimana pengetahuan dibangun dan diterima dalam sebuah masyarakat ilmiah. Pendidik dapat memanfaatkan konsep epistemologi ini untuk membantu siswa memahami bahwa ilmu pengetahuan tidak selalu bersifat objektif, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya, dan sejarah.
- Paradigma dalam Pendidikan: Terapkan konsep paradigma Kuhn dalam konteks pendidikan untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pemikiran dan praktik pendidikan telah berubah seiring waktu. Hal ini dapat membantu siswa melihat bahwa pendidikan juga mengalami perkembangan dan revolusi dalam paradigma pendekatannya.
- Pemecahan Masalah: Kuhn menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam memecahkan masalah yang kompleks. Ini dapat digunakan dalam konteks pendidikan untuk mengajarkan siswa bagaimana mengidentifikasi masalah, mengevaluasi pendekatan yang berbeda, dan mungkin mengadopsi paradigma yang berbeda untuk mencapai solusi yang lebih baik.
Dari kelima bagian di atas, sumbangsih dapat menjadi bahan kemajuan untuk memahami sifat perkembangan ilmiah dan proses pemikiran yang mendasar atas ilmu pengetahuan. Kontribusi Kuhn tentang pendidikan juga mengenai pentingnya memahami sejarah dan evolusi ilmu pengetahuan.
Dalam pendidikan, hal ini dapat mendorong guru untuk mengintegrasikan pembelajaran tentang perubahan paradigma ilmiah ke dalam kurikulum, sehingga siswa dapat memahami bagaimana pengetahuan ilmiah berkembang dari waktu ke waktu dan dalam penelitian.
Pendekatan paradigmatik Kuhn memunculkan kesadaran akan pentingnya mempertimbangkan konteks historis dan sosial dalam menafsirkan data dan mengembangkan teori (Redy et al., 2024). Dengan demikian, konsep-konsep ini dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan pendidikan berkembang seiring waktu.
Pandangan yang telah digagas oleh Khun adalah tentang kemanfaatan untuk umat melalui Islam yang sebenar-benarnya dengan dilandasi semangat perubahan sesuai zamannya tanpa menghilangkan pedoman agama Islam. Langkah yang telah dijelaskan di atas tentunya tidak mudah untuk diimplikasikan jika tidak ada keingan untuk berubah menuju kebaikan.
- Artikel Terpuler -
Thomas Kuhn dan Pendidikan Islam Progresif
Rashika Ardafa Sahila Jum'at, 10-5-2024 | - Dilihat: 51

Oleh: Rashika Ardafa Sahila
Islam sebagai agama yang memiliki pedoman hidup secara tegas membedakan antara haq dan bathil. Adanya pedoman ini diharapkan dapat membuka bentuk kebaruan dan progresifitas sumber daya manusia.
Dalam dinamika keilmuan, kebenaran bersifat relatif. Ia selalu terbuka dan memungkinkan lahirnya pengetahuan dan epistemologi keilmuan baru yang lebih mudah dan sesuai dengan kebutuhan zamannya (Grabowsi, 1977).
Islam juga merupakan agama yang apresiatif terhadap perubahan sesuai kemajuan zamannnya. Hal ini sejalan dengan transfromasi hukum Islam. Transformasi hukum Islam merupakan transformasi yang mengacu pada tiga dimensi, yaitu dimensi pemeliharaan (conservation), pembaharuan (innovation) dan penciptaan (creation) (Kesuma & Hidayat, 2020).
Transformasi tersebut searah dengan pandangan Thomas Khun mengenai pendidikan Islam yang progresif. Thomas Khun merupakan filsuf yang memandang bahwa ilmu pengetahuan dapat berkembang melalui cara revolusi ilmiah, sedangkan revolusi ilmiah terjadi lewat perubahan paradigma. Melalui pandangan ini menjadi bentuk semangat mencerahkan dan mengemas pendidikan Islam yang berkemajuan.
Berikut ini lima pandangan Khun yang dapat diimplikasikan ke dalam pendidikan di negeri ini:
- Konsep Paradigma: Kuhn memperkenalkan konsep paradigma untuk menjelaskan kerangka kerja, teori, dan metode yang mengatur pemahaman dan praktik di dalam sebuah disiplin ilmu. Pendidik dapat mengadopsi konsep paradigma ini untuk membantu siswa memahami bagaimana pengetahuan dalam suatu bidang berkembang dan berubah seiring waktu.
- Revolusi Ilmiah: Kuhn berpendapat bahwa perkembangan ilmiah tidak selalu berlangsung secara linier, tetapi melalui revolusi ilmiah yang mengubah paradigma dominan. Ini dapat dihubungkan dengan pemahaman pendidikan yang menekankan perubahan pemikiran dan konsep yang terjadi dalam proses pembelajaran.
- Pemahaman Epistemologi: Kuhn juga memberikan wawasan tentang epistemologi, yaitu bagaimana pengetahuan dibangun dan diterima dalam sebuah masyarakat ilmiah. Pendidik dapat memanfaatkan konsep epistemologi ini untuk membantu siswa memahami bahwa ilmu pengetahuan tidak selalu bersifat objektif, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya, dan sejarah.
- Paradigma dalam Pendidikan: Terapkan konsep paradigma Kuhn dalam konteks pendidikan untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pemikiran dan praktik pendidikan telah berubah seiring waktu. Hal ini dapat membantu siswa melihat bahwa pendidikan juga mengalami perkembangan dan revolusi dalam paradigma pendekatannya.
- Pemecahan Masalah: Kuhn menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam memecahkan masalah yang kompleks. Ini dapat digunakan dalam konteks pendidikan untuk mengajarkan siswa bagaimana mengidentifikasi masalah, mengevaluasi pendekatan yang berbeda, dan mungkin mengadopsi paradigma yang berbeda untuk mencapai solusi yang lebih baik.
Dari kelima bagian di atas, sumbangsih dapat menjadi bahan kemajuan untuk memahami sifat perkembangan ilmiah dan proses pemikiran yang mendasar atas ilmu pengetahuan. Kontribusi Kuhn tentang pendidikan juga mengenai pentingnya memahami sejarah dan evolusi ilmu pengetahuan.
Dalam pendidikan, hal ini dapat mendorong guru untuk mengintegrasikan pembelajaran tentang perubahan paradigma ilmiah ke dalam kurikulum, sehingga siswa dapat memahami bagaimana pengetahuan ilmiah berkembang dari waktu ke waktu dan dalam penelitian.
Pendekatan paradigmatik Kuhn memunculkan kesadaran akan pentingnya mempertimbangkan konteks historis dan sosial dalam menafsirkan data dan mengembangkan teori (Redy et al., 2024). Dengan demikian, konsep-konsep ini dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan pendidikan berkembang seiring waktu.
Pandangan yang telah digagas oleh Khun adalah tentang kemanfaatan untuk umat melalui Islam yang sebenar-benarnya dengan dilandasi semangat perubahan sesuai zamannya tanpa menghilangkan pedoman agama Islam. Langkah yang telah dijelaskan di atas tentunya tidak mudah untuk diimplikasikan jika tidak ada keingan untuk berubah menuju kebaikan.
0 Komentar
Tinggalkan Pesan