• Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Donasi? Klik disini

Buya Syafii dan Muhammadiyah Sumpur Kudus

Sidiq Wahyu Oktavianto Selasa, 31-5-2022 | - Dilihat: 228

banner

Oleh: Sidiq Wahyu Oktavianto

Setelah hampir sebulan di Yogya, saatnya kembali ke Sumpur Kudus. Rabu, 15 Mei 2022 pukul 09.00, bersama dengan uda Asmul Khairi, ust Ikhwan Ahada, Ust Alfian, pak Anas, dan bang Yuda dari Payakumbuh, kami berkesempatan menjenguk Buya di RS PKU Muhammadiyah Gamping, sekaligus saya berpamitan kepada Buya untuk kembali ke Sumpur Kudus via darat.

Pagi itu rasanya keadaan Buya semakin membaik. Sebelumnya senin, 16 Mei 2022, saya bersama mas Erik Tauvani dan mas Ridha Basri juga menjenguk Buya, dua hari setelah Buya masuk rumah sakit. Saat itu Buya untuk bernafas saja agak sulit, masih belum normal.

Obrolan pagi itu ternyata tidak berbeda jauh dengan pertemuan saya sebelumnya dengan Buya. kalau sebelumnya kita membahasa tentang Muhamamdiyah Sumpur Kudus secara historis. pagi itu kami mengobrol tentang bagaimana Muhammadiyah Sumpur Kudus ini tetap bisa hidup.

Buya meminta kami untuk mendata segala aset dan AUM yang ada di Sumpur Kudus. Cabang Muhammadiyah Sumpur Kudus sendiri memiliki 3 TK Aisyiyah, 1 Panti Asuhan, 1 Masjid, dan beberapa petak sawah serta sebidang kebun karet yang baru saja dibelikan Buya untuk Muhamamdiyah Sumpur Kudus.

PCM Sumpur Kudus memang bukan PCM Besar, bahkan bisa dikatakan kecil. Muhammadiyah Sumpur Kudus menurut Buya baru bangkit sekitar tahun 2000. Namun setelah lebih dari 20 tahun Muhammadiyah Sumpur Kudus bangkit, belum juga ada tanda-tanda kemajuan. Muhammadiyah Sumpur kudus ini kecil namun memiliki aset yang potensial.

Di akhir hayatnya pun Buya masih memikirkan Muhammadiyah tingkat cabang. sebelum Buya sakit pada Maret lalu, Buya sering menyampaikan kepada kami bahwa akan ada agen LPG di Sumpur Kudus. Keuntungannya nanti juga akan dibagi kepada PCM Sumpur Kudus sebagai sumber pemasukan.

Kehadiran Bang Yuda yang mengurus agen LPG wilayah Sijunjung dan sekitarnya itu menegaskan bahwa keuntungannya akan dibagi dengan cabang Muhammadiyah Sumpur Kudus. Agen LPG ini, dengan bantuan Buya, adalah satu-satunya yang ada di Sumpur Kudus.

Meskipun raga Buya sudah tidak bersama kita lagi. Namun Buya masih saja menghidupi Muhammadiyah. Ketika Buya ditawarkan untuk dirawat di salah satu rumah sakit terkemuka di Jakarta, Buya tetap memilih di PKU Muhammadiyah Gamping. Bahkan beliau minta dimakamkan di pemakaman husnul Khatimah Milik Muhammadiyah.

Sepeninggalan Buya, PCM Sumpur Kudus memiliki PR besar untuk memajukan Muhamamdiyah. Mari kita sebagai anak, ponakan, serta masyarakat Sumpur Kudus untuk saling bahu membahu untuk memajukan Muhammadiyah Sumpur Kudus sehingga Kehadiran Muhammadiyah Sumpur KudusbBisa dirasakan manfaatnya oleh masyrakat.

Buya berpesan kepada kita, "Mengurus Muhammadiyah tidak akan menjadikan orang Miskin". Buya juga pernah mengatakan, "Mengurus Muhammadiyah memang melelahkan, tetapi jika niatnya tulus pasti membahagiakan."

Artikel terkait:

Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah

Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat

Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii

 

Tags
3 Komentar
banner

2022-05-31 12:53:25

Putri Andam Dewi

Sepakat Mas. Semoga kita bisa pula lebih bahagia saat mengurus Muhammadiyah dengan niat yang tulus. Semoga!

banner

2022-05-31 15:44:32

Maizurah Balqis

Masya Allah begitu besar kepedulian buya untuk Muhammadiyah Sumpur Kudus.Kami Generasi Muda Sumpur Kudus Akan Berusaha Se-maksimal mungkin dalam memajukan Muhammadiyah Sumpur Kudus. Terima Kasih Kami ucapkan kepada Ust Siddiq yg Selalu Sabar dan Ikhlas Membimbing kami Walaupun Kami sulit diatur.Sekali Lagi Kami Sangat ber-Terima kasih kepada Ust Siddiq yg Mau datang ke-Sumpur Kudus yg terpencil Ini demi Memajukan Muhammadiyah Sumpur Kudus.Semoga Suatu Saat Nanti Sumpur Kudus Memiliki Banyak Kader Umat Muda yg Dapat Memajukan Muhammadiyah Sumpur Kudus dgn Sangat Baik. Salam saya: Murid Tahfizd Dan Tapak Suci Ustadz Siddiq dari Sumpur Kudus.

banner

2022-05-31 19:13:18

Khairul amin dan Keluarga

MasyaAllah. Mantap bro. Lanjutkan perjuangan sebagai anak panah. Mewujudkan harapan harapan Buya. Semoga Muhammadiyah sumpur Kudus akan segera dirasakan manfaatnya. Aamiin

Tinggalkan Pesan

- Artikel Teropuler -

Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Menjernihkan Kesalahpahaman Terhadap Buya Syafii Maarif
Robby Karman
Senin, 30-5-2022
thumb
Childfree dan Mengatur kelahiran dalam Islam
Nofra Khairon
Selasa, 18-1-2022
thumb
Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin
Senin, 14-11-2022
thumb
BNPT dan Perang Melawan Terorisme
Iqbal Suliansyah
Selasa, 29-11-2022
thumb

Buya Syafii dan Muhammadiyah Sumpur Kudus

Sidiq Wahyu Oktavianto Selasa, 31-5-2022 | - Dilihat: 228

banner

Oleh: Sidiq Wahyu Oktavianto

Setelah hampir sebulan di Yogya, saatnya kembali ke Sumpur Kudus. Rabu, 15 Mei 2022 pukul 09.00, bersama dengan uda Asmul Khairi, ust Ikhwan Ahada, Ust Alfian, pak Anas, dan bang Yuda dari Payakumbuh, kami berkesempatan menjenguk Buya di RS PKU Muhammadiyah Gamping, sekaligus saya berpamitan kepada Buya untuk kembali ke Sumpur Kudus via darat.

Pagi itu rasanya keadaan Buya semakin membaik. Sebelumnya senin, 16 Mei 2022, saya bersama mas Erik Tauvani dan mas Ridha Basri juga menjenguk Buya, dua hari setelah Buya masuk rumah sakit. Saat itu Buya untuk bernafas saja agak sulit, masih belum normal.

Obrolan pagi itu ternyata tidak berbeda jauh dengan pertemuan saya sebelumnya dengan Buya. kalau sebelumnya kita membahasa tentang Muhamamdiyah Sumpur Kudus secara historis. pagi itu kami mengobrol tentang bagaimana Muhammadiyah Sumpur Kudus ini tetap bisa hidup.

Buya meminta kami untuk mendata segala aset dan AUM yang ada di Sumpur Kudus. Cabang Muhammadiyah Sumpur Kudus sendiri memiliki 3 TK Aisyiyah, 1 Panti Asuhan, 1 Masjid, dan beberapa petak sawah serta sebidang kebun karet yang baru saja dibelikan Buya untuk Muhamamdiyah Sumpur Kudus.

PCM Sumpur Kudus memang bukan PCM Besar, bahkan bisa dikatakan kecil. Muhammadiyah Sumpur Kudus menurut Buya baru bangkit sekitar tahun 2000. Namun setelah lebih dari 20 tahun Muhammadiyah Sumpur Kudus bangkit, belum juga ada tanda-tanda kemajuan. Muhammadiyah Sumpur kudus ini kecil namun memiliki aset yang potensial.

Di akhir hayatnya pun Buya masih memikirkan Muhammadiyah tingkat cabang. sebelum Buya sakit pada Maret lalu, Buya sering menyampaikan kepada kami bahwa akan ada agen LPG di Sumpur Kudus. Keuntungannya nanti juga akan dibagi kepada PCM Sumpur Kudus sebagai sumber pemasukan.

Kehadiran Bang Yuda yang mengurus agen LPG wilayah Sijunjung dan sekitarnya itu menegaskan bahwa keuntungannya akan dibagi dengan cabang Muhammadiyah Sumpur Kudus. Agen LPG ini, dengan bantuan Buya, adalah satu-satunya yang ada di Sumpur Kudus.

Meskipun raga Buya sudah tidak bersama kita lagi. Namun Buya masih saja menghidupi Muhammadiyah. Ketika Buya ditawarkan untuk dirawat di salah satu rumah sakit terkemuka di Jakarta, Buya tetap memilih di PKU Muhammadiyah Gamping. Bahkan beliau minta dimakamkan di pemakaman husnul Khatimah Milik Muhammadiyah.

Sepeninggalan Buya, PCM Sumpur Kudus memiliki PR besar untuk memajukan Muhamamdiyah. Mari kita sebagai anak, ponakan, serta masyarakat Sumpur Kudus untuk saling bahu membahu untuk memajukan Muhammadiyah Sumpur Kudus sehingga Kehadiran Muhammadiyah Sumpur KudusbBisa dirasakan manfaatnya oleh masyrakat.

Buya berpesan kepada kita, "Mengurus Muhammadiyah tidak akan menjadikan orang Miskin". Buya juga pernah mengatakan, "Mengurus Muhammadiyah memang melelahkan, tetapi jika niatnya tulus pasti membahagiakan."

Artikel terkait:

Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah

Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat

Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii

 

Tags
3 Komentar
banner

2022-05-31 12:53:25

Putri Andam Dewi

Sepakat Mas. Semoga kita bisa pula lebih bahagia saat mengurus Muhammadiyah dengan niat yang tulus. Semoga!

banner

2022-05-31 15:44:32

Maizurah Balqis

Masya Allah begitu besar kepedulian buya untuk Muhammadiyah Sumpur Kudus.Kami Generasi Muda Sumpur Kudus Akan Berusaha Se-maksimal mungkin dalam memajukan Muhammadiyah Sumpur Kudus. Terima Kasih Kami ucapkan kepada Ust Siddiq yg Selalu Sabar dan Ikhlas Membimbing kami Walaupun Kami sulit diatur.Sekali Lagi Kami Sangat ber-Terima kasih kepada Ust Siddiq yg Mau datang ke-Sumpur Kudus yg terpencil Ini demi Memajukan Muhammadiyah Sumpur Kudus.Semoga Suatu Saat Nanti Sumpur Kudus Memiliki Banyak Kader Umat Muda yg Dapat Memajukan Muhammadiyah Sumpur Kudus dgn Sangat Baik. Salam saya: Murid Tahfizd Dan Tapak Suci Ustadz Siddiq dari Sumpur Kudus.

banner

2022-05-31 19:13:18

Khairul amin dan Keluarga

MasyaAllah. Mantap bro. Lanjutkan perjuangan sebagai anak panah. Mewujudkan harapan harapan Buya. Semoga Muhammadiyah sumpur Kudus akan segera dirasakan manfaatnya. Aamiin

Tinggalkan Pesan

Anakpanah.id adalah portal keislaman yang diresmikan di Yogyakarta pada 8 Agustus 2020 di bawah naungan Jaringan Anak Panah (JAP).
Ingin Donasi? Klik disini

Copyright © AnakPanah.ID All rights reserved.
Develop by KlonTech