Loading Now

Workshop Implementasi Transformative Learning Model bersama Tim Pengabdian Masyarakat UAD

Workshop Implementasi Transformative Learning Model bersama Tim Pengabdian Masyarakat UAD - AnakPanah.id

Dalam rangka mendukung penguatan kualitas diri dan profesi serta pemantapan implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Pertama, para guru harus memiliki cara pandang dan cara berpikir yang berbeda. Salah satu cara berpikir yang harus dimiliki adalah berpikir transformatif.

Dengan berpikir transformatif, para guru akan dapat melakukan perubahan, menciptakan kinerja terbaik, dan meraih sukses yang berkelanjutan. Selain itu, kemampuan berpikir ini juga akan mendukung kepiawaian para guru dalam menyikapi berbagai perubahan kebijakan termasuk perubahan kurikulum.

Berdasarkan kondisi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) berkolaborasi dengan tim dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi (FE). Tim dari kedua program Studi Universitas Ahmad Dahlan tersebut pada hari Rabu, 20 Desember 2023, melaksanakan kegiatan workshop untuk menerapkan Transformative Learning Model di SMP Muhammadiyah 1 Kalasan. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 13.00 WIB. Peserta kegiatan berjumlah 20 yang terdiri dari para guru seluruh mata pelajaran.

Ibu Nuryani, S.Pd., M.Pd., Gr. Selaku Kepala Sekolah membuka kegiatan dan memberikan sambutan dengan ramah dan antusias. Beliau memberikan apresiasi terhadap kegiatan dan menyampaikan beberapa harapan termasuk kerja sama berkelanjutan untuk mendukung peningkatan kompetensi para guru agar semakin berkualitas.

Selanjutnya Ibu Fauziyah Nur Jamal, SE., MM., Ph.D membuka kegiatan workshop dan memberikan motivasi kepada seluruh peserta agar selalu semangat dalam meningkatkan kualitas diri dan terbuka dengan perkembangan ilmu pengetahuan agar para guru dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) semakin terdepan.

Beberapa menit sebelum workshop dimulai, Ibu Nur Alifah Septiani., SS., MA dosen dari Program Studi Sastra Indonesia sebagai bagian dari Tim PkM memimpin prosesi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai bentuk implementasi terhadap isi Nota Kesepahaman (MoU).

Setelah kegiatan PkM terlaksana, tim diwajibkan dapat menyelesaikan beberapa luaran yaitu Naskah Implementing Agreement, Hal Cipta Video Kegiatan PkM, Artikel Ilmiah ber-ISBN/ISSN dalam Seminar Nasional, Artikel Media Massa cetak/elektronik, Mitra Keberdayaan AUM, dan histori rangkaian kegiatan yang didokumentasikan dalam video dan diunggah di Youtube LPPM.

Adanya tagihan tersebut membuat para dosen dengan serius menyelenggarakan semua kegiatan. Selain itu, tagihan-tagihan tersebut juga dapat mengontrol dan mengevaluasi kegiatan PkM para dosen agar lebih maksimal.

Workshop bertajuk Implementasi Transformatif Learning Model di SMP Muhammadiyah 1 Kalasan merupakan realisasi MoU antara UAD dan SMP Muhammadiyah 1 Kalasan. Sesi pertama workshop disampaikan oleh Dr. Wiwiek Afifah, S.Pd., M.Pd. dan sesi kedua adalah kegiatan Ice Breaking oleh tim mahasiswa yaitu saudara Akbar Dwi Rizqyan, saudari Diana Candra Puspita, Dhea Nanda Irawan, dan Hanan Kurnia Al Hafizh.

Dalam pemaparannya, Dr. Wiwiek Afifah, S.Pd., M.Pd., memberikan beberapa definisi tentang konsep transformatif thinking dan transformative learning, jenis – jenis kegiatan yang dapat mendukung proses transformasi diri pada peserta didik, materi ajar yang mampu membuat para peserta didik melakukan refleksi kritis. Dalam konsep Transformative Learning Model, materi ajar dan kegiatan pembelajaran seharusnya mampu menggerakkan emosi para peserta didik dan memberi ruang gerak untuk para guru untuk mengelola rasa empati dan simpati pada diri peserta didik dengan lingkungan sekitar.

Dengan demikian, maka proses transformasi akan dapat tercapai. Selanjutnya, bagian akhir pada penjelasan tersebut adalah strategi mengintegrasikan nilai-nilai al-quran dalam pembelajaran. Para guru terlihat antusias dalam mengikuti workshop. Salah satu peserta bertanya tentang cara menyikapi dan mengambil tindakan yang tepat, serta membumikan semboyan memanusiakan peserta didik dalam pembelajaran.

Setelah dua pertanyaan terjawab, penjelasan tentang bagaimana mendukung pembelajaran terdiferensiasi dalam konteks society 5.0 juga dijelaskan sebagai jawaban dari pertanyaan penutup dari salah satu peserta. Sesi terakhir adalah ice breaking yang berkaitan dengan implementasi transformative learning dalam pembelajaran di SMP.

Dalam ice breaking tersebut, tim mahasiswa menjelaskan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan sebelum pembelajaran agar para peserta didik lebih bersemangat dalam belajar. Kegiatan PkM ditutup setelah Ibu Nur Alifah Septiani., SS., MA menyerahkan cendera mata kepada SMP Muhammadiyah 1 Kalasan dan foto bersama.

Post Comment

Copyright ©2025 anakpanah.id All rights reserved.
Develop by KlonTech