Musago: Tangisan itu pun Pecah
Muhammad Adib Syihabudin Jum'at, 26-8-2022 | - Dilihat: 198

Oleh: Muhammad Adib Syihabudin
Pada tanggal 23 – 25 Agustus 2022, ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau yang lebih familiar disebut O2SN jenjang SMP sederajat regional Sleman Barat resmi digelar. O2SN sendiri adalah salah satu ajang bergengsi di bidang olahraga yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga. Pada tahun ini, ada 6 cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu sepakbola, basket, voli, bulu tangkis, sepak takraw dan catur.
Ajang O2SN Sleman Barat berada di bawah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan MGMP PJOK SMP sebagai panitia penyelanggara. O2SN mempunyai jenjang atau tingkatan berdasarkan regional, mulai dari penyisihan di tingkat bagian kabupaten, tingkat kabupaten sampai terakhir pada tingkat provinsi. Dari setiap tingkatan, diambil juara atau tim terbaik disetiap tingkatan untuk mewakili tim ditingkat berikutnya.
Semua cabang olahraga serempak dimainkan mulai hari Selasa, 23 Agustus 2022 bertempat di lapangan olahraga masing-masing cabor. Pertandingan ada yang sehari selesai seperti catur dan ada yang tiga hari baru selesai seperti sepakbola karena waktu pertandingan yang lebih lama dan juga memperhatikan kondisi fisik pemain. Itulah salah satu alasan, mengapa sepakbola selalu menjadi cabang olahraga yang paling populer dibanding cabang olahraga yang lainnya.
Salah satu sekolah peserta, SMP Muhammadiyah 1 Godean atau lebih kenal dengan sebutan Musago menargetkan juara pada cabang olahraga sepakbola. Jaka, pelatih sepakbola Musago menyampaikan bahwa sudah mempersiapkan tim untuk target juara. Hal itu sejalan dengan latihan yang sudah dipersiapkan sejak lama, walaupun ada beberapa pemain tambahan yang baru bergabung karena baru masuk di kelas 7.
Pada hari pertama pertandingan, yaitu pada babak 16 besar, Musago menghadapi Mtsn 1 Sleman di lapangan sepakbola Klajuran. Ekspektasi menang mudah, pada kenyataanya pertandingan harus diselesaikan pada babak adu pinalti yang pada akhirnya dimenangkan oleh Musago. Terlalu percaya diri dan sedikit meremehkan lawan menjadi evaluasi serius oleh jajaran pelatih kepada pemain. Harapannya tidak terluang di pertandingan berikutnya.
Pada hari berikutnya, nampaknya pemain menyerap evaluasi pertandingan sebelumnya dengan menang mudah di babak 8 besar menghadapi SMP Muhammadiyah 1 Minggir dan di partai semifinal menang melawan melawan SMP N 1 Moyudan. Hasil ini menjadi bekal yang baik untuk melaju ke partai final, babak hidup dan mati untuk merebutkan juara pertama. Pada partai final, Musago akan menghadapi SMP N 3 Godean.
Partai final yang dinantikan tiba, tim siap segalanya untuk partai hidup mati ini. Sekedar informasi, pemain lawan secara teknik individu maupun tim lebih diunggulkan karena sebagian besar sudah mempertkuat tim di luar sekolah. Menjadi tim yang tidak diunggulkan, pemain tidak gentar sedikitpun, justru bisa bermain lepas tanpa beban dan menjadi pelecut semangat karena menjadi tim yang tidak diunggulkan.
Pertandingan dimulai, permainan dikuasai lawan, Musago masih kesulitan menyerang. Benar bahwa lawan diunggulkan karena kualitasnya. Dua gol bersarang ke gawang Musago lewat individual pemain dengan adu sprint, mutlak Musago kalah kecepatan. Babak pertama SMP N 3 Godean unggul 2 gol. Musago tertinggal. Instruksi, motivasi dan kata-kata positif terus dilancarkan jajaran pelatih untuk menaikkan mental pemain yang sedang turun, bahwa pertandingan belum selesai, masih ada satu babak lagi. Pemain kembali semangat.
Benar, walau hanya sebatas kata motivasi, mental pemain tetap stabil dan sampai gol balasan tercipta, 1-2 Musago masih tertinggal. Gol itu menjadi pelecut semangat dan pemain lebih agresif melancarkan serangan sampai gol penyama kedudukan tercipta, 2-2 Musago menyamakan kedudukan. Skor tidak berubah sampai peluit berakhir dibunyikan. Pertandingan dilanjutkan melalui babak adu pinalti.
Pada babak adu pinalti, Musago kalah setelah salah satu tendangan digagalkan kiper lawan, sedangkan algojo lawan sukses menyarangkan bola ke gawang. Lawan menang, Musago kalah dan dipaksa puas dengan menjadi juara kedua. Tangis pecah tepat ketika wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan selesai. Tangisan sedih dari pemain tak terhindarkan, rasa kecewa, muka sedih bercampur jadi satu.
Tangisan itu tulus, dari anak seusia mereka yang seharusnya sudah tumbuh remaja. Bukan, itu bukan masalah usia, tangisan itu dari hati, rasa kecewa mandalam atas usahanya, dan harapan ratusan pasang mata yang mendukungnya, orangtua, guru dan temannya. Pemain sudah berjanji pada mereka akan menjadi juara, namun pemain gagal mengamini ribuan doa yang mengalir padanya. Itulah sekiranya yang mereka rasakan, tangisan kecewa itu masih ada.
Namun bukanlah mental juara apabila terus larut dalam tangisan itu, mereka harus bangkit. Mereka harus bangga dengan perjuangan mereka, tim yang tidak diunggulkan di final, tim yang melawan pemain yang sudah bermain di tim luar sekolah bisa mengejar ketinggakan dua gol sampai pada adu pinalti. Perlu diingat juga, Musago menjadi satu-satunya tim sekolah swasta dalam hal ini sekolah Muhammadiyah yang berhasil melaju ke semifinal bahkan final.
Selamat untuk semua tim yang bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas. Semoga ajang O2SN ini menjadi arena untuk meningkatkan prestasi olahraga tingkat daerah yang melahirkan bibit-bibit unggul yang nanti bisa mewakili Indonesia di ajang internasional. Sekali lagi selamat.
Salam Olahraga!
_____
Muhammad Adib Syihabudin, Guru PJOK Musago
- Artikel Terpuler -
Musago: Tangisan itu pun Pecah
Muhammad Adib Syihabudin Jum'at, 26-8-2022 | - Dilihat: 198

Oleh: Muhammad Adib Syihabudin
Pada tanggal 23 – 25 Agustus 2022, ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau yang lebih familiar disebut O2SN jenjang SMP sederajat regional Sleman Barat resmi digelar. O2SN sendiri adalah salah satu ajang bergengsi di bidang olahraga yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga. Pada tahun ini, ada 6 cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu sepakbola, basket, voli, bulu tangkis, sepak takraw dan catur.
Ajang O2SN Sleman Barat berada di bawah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan MGMP PJOK SMP sebagai panitia penyelanggara. O2SN mempunyai jenjang atau tingkatan berdasarkan regional, mulai dari penyisihan di tingkat bagian kabupaten, tingkat kabupaten sampai terakhir pada tingkat provinsi. Dari setiap tingkatan, diambil juara atau tim terbaik disetiap tingkatan untuk mewakili tim ditingkat berikutnya.
Semua cabang olahraga serempak dimainkan mulai hari Selasa, 23 Agustus 2022 bertempat di lapangan olahraga masing-masing cabor. Pertandingan ada yang sehari selesai seperti catur dan ada yang tiga hari baru selesai seperti sepakbola karena waktu pertandingan yang lebih lama dan juga memperhatikan kondisi fisik pemain. Itulah salah satu alasan, mengapa sepakbola selalu menjadi cabang olahraga yang paling populer dibanding cabang olahraga yang lainnya.
Salah satu sekolah peserta, SMP Muhammadiyah 1 Godean atau lebih kenal dengan sebutan Musago menargetkan juara pada cabang olahraga sepakbola. Jaka, pelatih sepakbola Musago menyampaikan bahwa sudah mempersiapkan tim untuk target juara. Hal itu sejalan dengan latihan yang sudah dipersiapkan sejak lama, walaupun ada beberapa pemain tambahan yang baru bergabung karena baru masuk di kelas 7.
Pada hari pertama pertandingan, yaitu pada babak 16 besar, Musago menghadapi Mtsn 1 Sleman di lapangan sepakbola Klajuran. Ekspektasi menang mudah, pada kenyataanya pertandingan harus diselesaikan pada babak adu pinalti yang pada akhirnya dimenangkan oleh Musago. Terlalu percaya diri dan sedikit meremehkan lawan menjadi evaluasi serius oleh jajaran pelatih kepada pemain. Harapannya tidak terluang di pertandingan berikutnya.
Pada hari berikutnya, nampaknya pemain menyerap evaluasi pertandingan sebelumnya dengan menang mudah di babak 8 besar menghadapi SMP Muhammadiyah 1 Minggir dan di partai semifinal menang melawan melawan SMP N 1 Moyudan. Hasil ini menjadi bekal yang baik untuk melaju ke partai final, babak hidup dan mati untuk merebutkan juara pertama. Pada partai final, Musago akan menghadapi SMP N 3 Godean.
Partai final yang dinantikan tiba, tim siap segalanya untuk partai hidup mati ini. Sekedar informasi, pemain lawan secara teknik individu maupun tim lebih diunggulkan karena sebagian besar sudah mempertkuat tim di luar sekolah. Menjadi tim yang tidak diunggulkan, pemain tidak gentar sedikitpun, justru bisa bermain lepas tanpa beban dan menjadi pelecut semangat karena menjadi tim yang tidak diunggulkan.
Pertandingan dimulai, permainan dikuasai lawan, Musago masih kesulitan menyerang. Benar bahwa lawan diunggulkan karena kualitasnya. Dua gol bersarang ke gawang Musago lewat individual pemain dengan adu sprint, mutlak Musago kalah kecepatan. Babak pertama SMP N 3 Godean unggul 2 gol. Musago tertinggal. Instruksi, motivasi dan kata-kata positif terus dilancarkan jajaran pelatih untuk menaikkan mental pemain yang sedang turun, bahwa pertandingan belum selesai, masih ada satu babak lagi. Pemain kembali semangat.
Benar, walau hanya sebatas kata motivasi, mental pemain tetap stabil dan sampai gol balasan tercipta, 1-2 Musago masih tertinggal. Gol itu menjadi pelecut semangat dan pemain lebih agresif melancarkan serangan sampai gol penyama kedudukan tercipta, 2-2 Musago menyamakan kedudukan. Skor tidak berubah sampai peluit berakhir dibunyikan. Pertandingan dilanjutkan melalui babak adu pinalti.
Pada babak adu pinalti, Musago kalah setelah salah satu tendangan digagalkan kiper lawan, sedangkan algojo lawan sukses menyarangkan bola ke gawang. Lawan menang, Musago kalah dan dipaksa puas dengan menjadi juara kedua. Tangis pecah tepat ketika wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan selesai. Tangisan sedih dari pemain tak terhindarkan, rasa kecewa, muka sedih bercampur jadi satu.
Tangisan itu tulus, dari anak seusia mereka yang seharusnya sudah tumbuh remaja. Bukan, itu bukan masalah usia, tangisan itu dari hati, rasa kecewa mandalam atas usahanya, dan harapan ratusan pasang mata yang mendukungnya, orangtua, guru dan temannya. Pemain sudah berjanji pada mereka akan menjadi juara, namun pemain gagal mengamini ribuan doa yang mengalir padanya. Itulah sekiranya yang mereka rasakan, tangisan kecewa itu masih ada.
Namun bukanlah mental juara apabila terus larut dalam tangisan itu, mereka harus bangkit. Mereka harus bangga dengan perjuangan mereka, tim yang tidak diunggulkan di final, tim yang melawan pemain yang sudah bermain di tim luar sekolah bisa mengejar ketinggakan dua gol sampai pada adu pinalti. Perlu diingat juga, Musago menjadi satu-satunya tim sekolah swasta dalam hal ini sekolah Muhammadiyah yang berhasil melaju ke semifinal bahkan final.
Selamat untuk semua tim yang bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas. Semoga ajang O2SN ini menjadi arena untuk meningkatkan prestasi olahraga tingkat daerah yang melahirkan bibit-bibit unggul yang nanti bisa mewakili Indonesia di ajang internasional. Sekali lagi selamat.
Salam Olahraga!
_____
Muhammad Adib Syihabudin, Guru PJOK Musago
2 Komentar

2022-08-26 13:58:29
Arini
Good job, we proud of you

2022-08-27 16:11:21
Er
Inspiratif
2 Komentar
2022-08-26 13:58:29
Arini
Good job, we proud of you
2022-08-27 16:11:21
Er
Inspiratif
Tinggalkan Pesan