• Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Donasi? Klik disini

Kereta Malam dan Sebuah Buku

Jumaldi Alfi Jum'at, 26-8-2022 | - Dilihat: 41

banner

Oleh: Jumaldi Alfi

Buku tipis ini adalah kumpulan tulisan dari Erik Tauvani, seorang kader muda Muhammadiyah nan penuh dedikasi. Buku setebal 150an halaman ini berisi kisah sehari-hari Erik ketika nembersamai Buya Syafii Maarif dalam rentang 10 tahun.

Rencana awalnya, buku ini akan dibagikan secara cuma-cuma kepada para peserta milad ke-2 Anak Panah pada 8 Agustus 2022. Anak Panah adalah sekumpulan anak muda yang bergiat dalam dunia literasi, Islam Berkemajuan dan Berbudaya. Rerata mereka lulusan atau alumni dari Mu'allimin dan Mu'allimaat Yogyakarta.

Sayang, acara milad yang telah disusun dan dipersiapkan jauh-jauh hari itu terpaksa dibatalkan karena desakan beberapa oknum garis keras yang tidak setuju acara ini digelar apabila salah satu dari empat pembicara yang diundang, yang mereka sangkakan sebagai penggiat dakwah bukan aliran Sunni, tetap dihadirkan. Padahal acara ini hanyalah acara milad dan mengenang Buya Syafii Maarif, bukan acara dakwah atau pengajian. Tapi apa mau dikata, dari pada ramai dan banyak mudharat maka terpaksa dibatalkan.

Saya sengaja membawa buku ini sebagai pengisi waktu untuk dibaca di kereta api. Malam ini, 25 Agustus 2022, saya menuju Jakarta untuk menghadiri sebuah acara. Begitu kereta melaju, saya mulai mengeluarkan buku ini dan membacanya. Namun, baru membaca beberapa halaman dari tulisan Erik, dada mulai terasa sesak, mata saya mulai sembab.

Tiba-tiba ada kerinduan yang menyentak dada, terkenang akan Buya. Serasa beliau masih ada. Melihat beberapa tampilan foto Buya Syafii di buku Erik ini, membangkitkan kembali segala kenangan dan perjumpaan dengan Buya. Ya Allah, Al Fatihah untuk Buya.

Tags
0 Komentar

Tinggalkan Pesan

- Artikel Teropuler -

Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Menjernihkan Kesalahpahaman Terhadap Buya Syafii Maarif
Robby Karman
Senin, 30-5-2022
thumb
Childfree dan Mengatur kelahiran dalam Islam
Nofra Khairon
Selasa, 18-1-2022
thumb
Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin
Senin, 14-11-2022
thumb
BNPT dan Perang Melawan Terorisme
Iqbal Suliansyah
Selasa, 29-11-2022
thumb

Kereta Malam dan Sebuah Buku

Jumaldi Alfi Jum'at, 26-8-2022 | - Dilihat: 41

banner

Oleh: Jumaldi Alfi

Buku tipis ini adalah kumpulan tulisan dari Erik Tauvani, seorang kader muda Muhammadiyah nan penuh dedikasi. Buku setebal 150an halaman ini berisi kisah sehari-hari Erik ketika nembersamai Buya Syafii Maarif dalam rentang 10 tahun.

Rencana awalnya, buku ini akan dibagikan secara cuma-cuma kepada para peserta milad ke-2 Anak Panah pada 8 Agustus 2022. Anak Panah adalah sekumpulan anak muda yang bergiat dalam dunia literasi, Islam Berkemajuan dan Berbudaya. Rerata mereka lulusan atau alumni dari Mu'allimin dan Mu'allimaat Yogyakarta.

Sayang, acara milad yang telah disusun dan dipersiapkan jauh-jauh hari itu terpaksa dibatalkan karena desakan beberapa oknum garis keras yang tidak setuju acara ini digelar apabila salah satu dari empat pembicara yang diundang, yang mereka sangkakan sebagai penggiat dakwah bukan aliran Sunni, tetap dihadirkan. Padahal acara ini hanyalah acara milad dan mengenang Buya Syafii Maarif, bukan acara dakwah atau pengajian. Tapi apa mau dikata, dari pada ramai dan banyak mudharat maka terpaksa dibatalkan.

Saya sengaja membawa buku ini sebagai pengisi waktu untuk dibaca di kereta api. Malam ini, 25 Agustus 2022, saya menuju Jakarta untuk menghadiri sebuah acara. Begitu kereta melaju, saya mulai mengeluarkan buku ini dan membacanya. Namun, baru membaca beberapa halaman dari tulisan Erik, dada mulai terasa sesak, mata saya mulai sembab.

Tiba-tiba ada kerinduan yang menyentak dada, terkenang akan Buya. Serasa beliau masih ada. Melihat beberapa tampilan foto Buya Syafii di buku Erik ini, membangkitkan kembali segala kenangan dan perjumpaan dengan Buya. Ya Allah, Al Fatihah untuk Buya.

Tags
0 Komentar

Tinggalkan Pesan

Anakpanah.id adalah portal keislaman yang diresmikan di Yogyakarta pada 8 Agustus 2020 di bawah naungan Jaringan Anak Panah (JAP).
Ingin Donasi? Klik disini

Copyright © AnakPanah.ID All rights reserved.
Develop by KlonTech