Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin Senin, 14-11-2022 | - Dilihat: 444
Oleh: Achmad Ainul Yaqin
Majelis kitab Syamail Muhammadiyah karya Imam Tirmidzi menjadi kitab utama yang dibaca dan dijazahkan oleh ketiga ulama Al-Azhar; Syekh Muhammad Abdus Shomad Muhanna, Syekh Yusri Rusydi, dan Syekh Fathi Abdurrahman al-Hijazi. (InsyaAllah keterangan/syarah lainnya akan saya tulis di postingan berikutnya) .
Acara yang di gelar di Ponpes Amanatul Ummah Surabaya itu dihadiri oleh para alumni Al-Azhar mulai dari yang paling jauh Palembang hingga Sidosermo (saya sendiri) yang masih satu kecamatan (Wonocolo) dengan pesantren yang dipimpin oleh Kyai kharismatik Nahdlatul Ulama, KH. Asep Saifuddin Abdul Halim.
Syekh Muhammad Muhanna mendapatkan jadwal pertama karena memang beliau yang rawuh terlebih dahulu di Surabaya. Tidak banyak keterangan yang beliau sampaikan, namun hikmah akhlak dan ketasawufan sangat melekat di setiap kalam hikmah syekh yang pernah menjadi penasehat Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Tayyib itu.
Salah satu pesan indah yang disampaikan:
رسول الله صلى الله عليه وسلم أقواله شريعة وأفعاله طريقة وأحواله حقيقة
"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam; ucapannya adalah syariat, perbuatannya merupakan thariqah, dan ihwalnya itu hakikat."
Tentu bagi orang awam yang tidak bisa membedakan syariat, thariqat, hakikat seperti saya sedikit kesusahan mencerna wejangan di atas.
Di akhir majelis beliau menyampaikan kalimat yang sering diulang guru beliau, Syekh Muhammad Zakiyuddin Ibrahim:
بنيّ لك أن تكون حنفيا أو مالكيا أو شافعيا أو حنبليا بل عليك أن تكون محمديا
"Nak, terserah kamu menjadi Hanafi (pengikut Imam Abu Hanifah) atau Maliki (pengikut Imam Malik) atau Syafi'i (pengikut Imam Syafi'i) atau Hanbali (pengikit Imam Ahmad bin Hanbal) tapi kamu harus menjadi Muhammadiya (pengikut Nabi Muhammad)."
Tentu maksud dari dawuh tersebut apapun madzhab fikih kita, kita harus berakhlak seperti Nabi Muhammad (taalluq, takholluq, tahaqquq).
Saat Syekh menyebut kata Muhammadiyya, saya langsung menoleh ke dua senior saya Muhammad Rifqi Arriza dan Mush'ab Muqoddas keduanya senyum sembari membenarkan kopyah dan jaket. Kedua kader Muhammadiyah yang sangat NU itu melebarkan bibirnya sebagai simbol kemenangan karena Muhammadiyah disebut di kandang NU.
Sewaktu istirahat, ketua panitia Mas Muhammad Tabrani Basya yang pernah menjabat Ketua Tanfidziyah Pcinu Mesir mengungkapkan ekspresi yang sepertinya dipendam sejak sebelum acara. Kyai muda yang energik dan penuh canda tawa itu berseloroh, "Saya tulis di background cuma Majelis Syamail, gak ada Muhammadiyah nya (nama kitab Syamail Muhammadiyah), lah kok malah disebut sama Syekh." Gerrrr!!! Kami semua semakin tertawa. Hehehe
Inilah salah satu kemenangan Muhammadiyah di kandang Nahdlatul Ulama. Hehehe...
Indahnya kebersamaan dan saling bercanda. Tidak ada ketegangan argumentasi, dalil, pakai sarung apa celana, apalagi ketegangan yang di dalam sarung atau celana.
_____
Achmad Ainul Yaqin, Lc., M.Ag, Pengasuh Ponpes Mahasiswa Shahiduddin II Prapen Surabaya
- Artikel Terpuler -
Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin Senin, 14-11-2022 | - Dilihat: 444
Oleh: Achmad Ainul Yaqin
Majelis kitab Syamail Muhammadiyah karya Imam Tirmidzi menjadi kitab utama yang dibaca dan dijazahkan oleh ketiga ulama Al-Azhar; Syekh Muhammad Abdus Shomad Muhanna, Syekh Yusri Rusydi, dan Syekh Fathi Abdurrahman al-Hijazi. (InsyaAllah keterangan/syarah lainnya akan saya tulis di postingan berikutnya) .
Acara yang di gelar di Ponpes Amanatul Ummah Surabaya itu dihadiri oleh para alumni Al-Azhar mulai dari yang paling jauh Palembang hingga Sidosermo (saya sendiri) yang masih satu kecamatan (Wonocolo) dengan pesantren yang dipimpin oleh Kyai kharismatik Nahdlatul Ulama, KH. Asep Saifuddin Abdul Halim.
Syekh Muhammad Muhanna mendapatkan jadwal pertama karena memang beliau yang rawuh terlebih dahulu di Surabaya. Tidak banyak keterangan yang beliau sampaikan, namun hikmah akhlak dan ketasawufan sangat melekat di setiap kalam hikmah syekh yang pernah menjadi penasehat Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Tayyib itu.
Salah satu pesan indah yang disampaikan:
رسول الله صلى الله عليه وسلم أقواله شريعة وأفعاله طريقة وأحواله حقيقة
"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam; ucapannya adalah syariat, perbuatannya merupakan thariqah, dan ihwalnya itu hakikat."
Tentu bagi orang awam yang tidak bisa membedakan syariat, thariqat, hakikat seperti saya sedikit kesusahan mencerna wejangan di atas.
Di akhir majelis beliau menyampaikan kalimat yang sering diulang guru beliau, Syekh Muhammad Zakiyuddin Ibrahim:
بنيّ لك أن تكون حنفيا أو مالكيا أو شافعيا أو حنبليا بل عليك أن تكون محمديا
"Nak, terserah kamu menjadi Hanafi (pengikut Imam Abu Hanifah) atau Maliki (pengikut Imam Malik) atau Syafi'i (pengikut Imam Syafi'i) atau Hanbali (pengikit Imam Ahmad bin Hanbal) tapi kamu harus menjadi Muhammadiya (pengikut Nabi Muhammad)."
Tentu maksud dari dawuh tersebut apapun madzhab fikih kita, kita harus berakhlak seperti Nabi Muhammad (taalluq, takholluq, tahaqquq).
Saat Syekh menyebut kata Muhammadiyya, saya langsung menoleh ke dua senior saya Muhammad Rifqi Arriza dan Mush'ab Muqoddas keduanya senyum sembari membenarkan kopyah dan jaket. Kedua kader Muhammadiyah yang sangat NU itu melebarkan bibirnya sebagai simbol kemenangan karena Muhammadiyah disebut di kandang NU.
Sewaktu istirahat, ketua panitia Mas Muhammad Tabrani Basya yang pernah menjabat Ketua Tanfidziyah Pcinu Mesir mengungkapkan ekspresi yang sepertinya dipendam sejak sebelum acara. Kyai muda yang energik dan penuh canda tawa itu berseloroh, "Saya tulis di background cuma Majelis Syamail, gak ada Muhammadiyah nya (nama kitab Syamail Muhammadiyah), lah kok malah disebut sama Syekh." Gerrrr!!! Kami semua semakin tertawa. Hehehe
Inilah salah satu kemenangan Muhammadiyah di kandang Nahdlatul Ulama. Hehehe...
Indahnya kebersamaan dan saling bercanda. Tidak ada ketegangan argumentasi, dalil, pakai sarung apa celana, apalagi ketegangan yang di dalam sarung atau celana.
_____
Achmad Ainul Yaqin, Lc., M.Ag, Pengasuh Ponpes Mahasiswa Shahiduddin II Prapen Surabaya
3 Komentar
2024-12-02 20:36:31
Mhvmtu
eriacta stoop - sildigra park forzest sigh
2024-12-08 17:13:19
Leqpjv
order indinavir pill - purchase finasteride without prescription voltaren gel where to purchase
2024-12-09 13:01:04
Tljcgk
valif pills card - buy secnidazole sale cost sinemet 20mg
3 Komentar
2024-12-02 20:36:31
Mhvmtu
eriacta stoop - sildigra park forzest sigh
2024-12-08 17:13:19
Leqpjv
order indinavir pill - purchase finasteride without prescription voltaren gel where to purchase
2024-12-09 13:01:04
Tljcgk
valif pills card - buy secnidazole sale cost sinemet 20mg
Tinggalkan Pesan