Curhat kepada Allah
Syafiq Abdillah Sabtu, 5-11-2022 | - Dilihat: 6

Oleh: Syafiq Abdillah
Dalam kehidupan, kita akan melewati aneka ragam situasi. Terkadang kita bahagia, tenang, nyaman, dan mendapati semua seperti apa yang kita dambakan. Namun terkadang kita mengalami situasi sulit, bimbang, ragu, dan rasa gelisah yang menghadirkan suasana sedih dalam keseharian.
Seringkali kita protes dengan lingkungan yang mengomentari semua kesalahan dan kekurangan kita. Di saat kita melakukan kesalahan, seolah lingkungan menganggap diri kita hina tanpa ada sebenih pun kemuliaan. Justru semakin kita dihinakan, kita akan semakin terpuruk dalam keaadaan yang hampa.
Padahal di saat itulah aku butuh support untuk bangkit. Aku butuh semangat saat sedih, aku butuh bantuan saat tumbang, aku butuh kalian, pundemikian aku butuh tempat untuk curhat. Pertanyaannya, ke mana ku lontarkan curahan hatiku?
Antara aku dan masalah
Bukankah kita sedih karena kehilangan sesuatu yang kita inginkan dan kita tidak mendapati semua seperti apa yang kita dambakan dalam kehidupan? Namun ketahuilah, ketika Allah dekat dengan kita, maka seketika kita akan merasa tenang dan ada saja jalan keluar dari setia masalah. Jangan-jangan selama ini kita sibuk memikirkan solusi dari setiap masalah, namun lupa bahwa Allah lah Sang Maha Segalanya.
Dan Allah tidak mungkin menguji seorang hamba diluar batas kemampuannya. (QS. Al Baqarah: 186)
Kita juga perlu memahami hakikat sebuah masalah ketika diturunkan kepada kita. Sebenarnya masalah itu ada bukan ingin menjadikan kita sebagai orang yang bermasalah, namun masalah itu muncul supaya kita bisa meningkatkan kualitas hidup. Dan Allah maha mengetahui apa yang terbaik bagi makhluknya.
Apa yang sudah kau miliki
Pagi itu aku terbangun dari tidur. Sekitar pukul 03.00 WIB aku berjalan menuju cermin dan meratapi wajahku. Seketika aku termenung dan berpikir.
"Alhamdulillah aku masih bisa melihat."
Kalimat itupun terucap dari mulutku. Lalu seketika aku kembali bergumam,
"Alhamdulillah aku masih bisa berbicara dan mendengar suara."
Tidak dapat dipungkiri, banyak sekali nikmat yang kita dapatkan, "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nahl : 18) namun belum sempat kita sekedar bersyukur. Lalu kau inginkan sesuatu yang lebih, sementara tidak terucap sepatah katapun yang melukiskan terimakasih dalam syukur kepada Allah.
Kita melihat lewat alat Indra yang disebut dengan mata. Ketika-ku pejamkan mata dikalaku hendak tidur, maka disitu ku merenung dalam benak...
Apakah aku bisa buka mata ini dihari esok?
Bila Allah menghendaki diri ini untuk terbangun, sungguh itu ialah nikmat yang besar untuk diriku. Namun, ketika kita katakan itu ialah sebuah nikmat yang besar, lalu apa bentuk syukur kita ?
Apakah kita masih suka melihat hal-hal yang jauh dari esensi kebaikan? Bukan-kah kita sering mendapati anak-anak sekarang banyak melihat hal-hal yang tak layak dari handphone mereka. Bukankah seringkali kita jumpai teman-teman kita melihat sesuatu yang tak pantas bagi dirinya. Bukankah tak jarang kita temui sesuatu yang tak elok dari sikap sebagian kalangan remaja.
Jika kita benar-benar bersyukur atas nikmat mata ini, maka buktikan itu semua dengan kesungguhan dalam memandang. Bijaklah dlm memandang, setidaknya kekita ada pandangan yang tak layak hadir dalam penglihatan kita, Maka seketika itu juga palingkan dengan cepat dan lupakan segala hal buruk yang telah dilihat mata.
Perhatian, ini baru mata dalam memandang. Satu bagian dari berbagai nikmat yang telah diturunkan kepada kita. Belum lagi pendengaran, ucapan, fikiran, dan lain sebagainya. Bisa jadi masalah yang tak kunjung tuntas itu disebabkan penggunaan karunia Allah yang tak digunakan sesuai fungsi yang diridhoi Allah SWT.
Mencari solusi dari Allah
Pada suatu masa jiwa ku sedang hancur, kehilangan tujuan hidup, arah gerak, dan semangat. Aku ingin berbicara tapi entah dengan siapa. Aku ingin ditolong tapi entah caranya. Ketika engkau seringkali dipandang sebelahmata dengan tatapan yang kadang memunculkan seribu teka-teki di kepala, baiknya kau berhenti tuk menerka dan memilih untuk tidak mempedulikannya.
kita telah pahami hakikat masalah yang menurunkan pemahaman bahwa, Allah sebagai tempat curahan hati setiap makhluknya, lalu menyadari dan mensyukuri apa yang telah kita miliki, tidak hanya meminta sesuatu yang diluar kadar kebutuhan kita. Kemudian mendekatkan diri kepada Allah dengan nilai taqwa. Tapi...
Masalah ku kok nggak selesai-selesai? Kapan berakhirnya? Apa yang harus kulakukan? Setiap pertanyaan hakikatnya butuh jawaban, dan tidak ada jawaban terbaik kecuali datang dari dzat yang maha baik. Secara singkat Allah paparkan dalam Al Qur'an,
"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan berikan jalan keluar, solusi terbaik dari setiap masalah kehidupan." (QS.Ath Tholaq : 2)
Ketika Allah sendiri yang memberikan bimbingan maka kita dituntut untuk yakin tanpa ragu. "kitab ini (Al Qur'an) tidak ada keraguan didalamnya, akan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al Baqarah : 2)
Maka carilah solusi kepada Allah dengan cara taqwa kepada Nya. Karena nilai taqwa bersanding dengan kemudahan dalam kehidupan.
Kalo kamu punya masalah,
curhat ke Allah aja...
caranya?
Berdoa. Sampaikan keluh-kesahmu selama ini kepada Allah, karena Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui.
_____
Syafiq Abdillah, siswa kelas X IIK 1 Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta
- Artikel Teropuler -
Curhat kepada Allah
Syafiq Abdillah Sabtu, 5-11-2022 | - Dilihat: 6

Oleh: Syafiq Abdillah
Dalam kehidupan, kita akan melewati aneka ragam situasi. Terkadang kita bahagia, tenang, nyaman, dan mendapati semua seperti apa yang kita dambakan. Namun terkadang kita mengalami situasi sulit, bimbang, ragu, dan rasa gelisah yang menghadirkan suasana sedih dalam keseharian.
Seringkali kita protes dengan lingkungan yang mengomentari semua kesalahan dan kekurangan kita. Di saat kita melakukan kesalahan, seolah lingkungan menganggap diri kita hina tanpa ada sebenih pun kemuliaan. Justru semakin kita dihinakan, kita akan semakin terpuruk dalam keaadaan yang hampa.
Padahal di saat itulah aku butuh support untuk bangkit. Aku butuh semangat saat sedih, aku butuh bantuan saat tumbang, aku butuh kalian, pundemikian aku butuh tempat untuk curhat. Pertanyaannya, ke mana ku lontarkan curahan hatiku?
Antara aku dan masalah
Bukankah kita sedih karena kehilangan sesuatu yang kita inginkan dan kita tidak mendapati semua seperti apa yang kita dambakan dalam kehidupan? Namun ketahuilah, ketika Allah dekat dengan kita, maka seketika kita akan merasa tenang dan ada saja jalan keluar dari setia masalah. Jangan-jangan selama ini kita sibuk memikirkan solusi dari setiap masalah, namun lupa bahwa Allah lah Sang Maha Segalanya.
Dan Allah tidak mungkin menguji seorang hamba diluar batas kemampuannya. (QS. Al Baqarah: 186)
Kita juga perlu memahami hakikat sebuah masalah ketika diturunkan kepada kita. Sebenarnya masalah itu ada bukan ingin menjadikan kita sebagai orang yang bermasalah, namun masalah itu muncul supaya kita bisa meningkatkan kualitas hidup. Dan Allah maha mengetahui apa yang terbaik bagi makhluknya.
Apa yang sudah kau miliki
Pagi itu aku terbangun dari tidur. Sekitar pukul 03.00 WIB aku berjalan menuju cermin dan meratapi wajahku. Seketika aku termenung dan berpikir.
"Alhamdulillah aku masih bisa melihat."
Kalimat itupun terucap dari mulutku. Lalu seketika aku kembali bergumam,
"Alhamdulillah aku masih bisa berbicara dan mendengar suara."
Tidak dapat dipungkiri, banyak sekali nikmat yang kita dapatkan, "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nahl : 18) namun belum sempat kita sekedar bersyukur. Lalu kau inginkan sesuatu yang lebih, sementara tidak terucap sepatah katapun yang melukiskan terimakasih dalam syukur kepada Allah.
Kita melihat lewat alat Indra yang disebut dengan mata. Ketika-ku pejamkan mata dikalaku hendak tidur, maka disitu ku merenung dalam benak...
Apakah aku bisa buka mata ini dihari esok?
Bila Allah menghendaki diri ini untuk terbangun, sungguh itu ialah nikmat yang besar untuk diriku. Namun, ketika kita katakan itu ialah sebuah nikmat yang besar, lalu apa bentuk syukur kita ?
Apakah kita masih suka melihat hal-hal yang jauh dari esensi kebaikan? Bukan-kah kita sering mendapati anak-anak sekarang banyak melihat hal-hal yang tak layak dari handphone mereka. Bukankah seringkali kita jumpai teman-teman kita melihat sesuatu yang tak pantas bagi dirinya. Bukankah tak jarang kita temui sesuatu yang tak elok dari sikap sebagian kalangan remaja.
Jika kita benar-benar bersyukur atas nikmat mata ini, maka buktikan itu semua dengan kesungguhan dalam memandang. Bijaklah dlm memandang, setidaknya kekita ada pandangan yang tak layak hadir dalam penglihatan kita, Maka seketika itu juga palingkan dengan cepat dan lupakan segala hal buruk yang telah dilihat mata.
Perhatian, ini baru mata dalam memandang. Satu bagian dari berbagai nikmat yang telah diturunkan kepada kita. Belum lagi pendengaran, ucapan, fikiran, dan lain sebagainya. Bisa jadi masalah yang tak kunjung tuntas itu disebabkan penggunaan karunia Allah yang tak digunakan sesuai fungsi yang diridhoi Allah SWT.
Mencari solusi dari Allah
Pada suatu masa jiwa ku sedang hancur, kehilangan tujuan hidup, arah gerak, dan semangat. Aku ingin berbicara tapi entah dengan siapa. Aku ingin ditolong tapi entah caranya. Ketika engkau seringkali dipandang sebelahmata dengan tatapan yang kadang memunculkan seribu teka-teki di kepala, baiknya kau berhenti tuk menerka dan memilih untuk tidak mempedulikannya.
kita telah pahami hakikat masalah yang menurunkan pemahaman bahwa, Allah sebagai tempat curahan hati setiap makhluknya, lalu menyadari dan mensyukuri apa yang telah kita miliki, tidak hanya meminta sesuatu yang diluar kadar kebutuhan kita. Kemudian mendekatkan diri kepada Allah dengan nilai taqwa. Tapi...
Masalah ku kok nggak selesai-selesai? Kapan berakhirnya? Apa yang harus kulakukan? Setiap pertanyaan hakikatnya butuh jawaban, dan tidak ada jawaban terbaik kecuali datang dari dzat yang maha baik. Secara singkat Allah paparkan dalam Al Qur'an,
"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan berikan jalan keluar, solusi terbaik dari setiap masalah kehidupan." (QS.Ath Tholaq : 2)
Ketika Allah sendiri yang memberikan bimbingan maka kita dituntut untuk yakin tanpa ragu. "kitab ini (Al Qur'an) tidak ada keraguan didalamnya, akan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al Baqarah : 2)
Maka carilah solusi kepada Allah dengan cara taqwa kepada Nya. Karena nilai taqwa bersanding dengan kemudahan dalam kehidupan.
Kalo kamu punya masalah,
curhat ke Allah aja...
caranya?
Berdoa. Sampaikan keluh-kesahmu selama ini kepada Allah, karena Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui.
_____
Syafiq Abdillah, siswa kelas X IIK 1 Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta
2 Komentar

2022-11-06 14:17:53
Zakzul
MasyaaAllah, mantapp ad????????????

2023-01-26 10:32:19
fulanah
masyaa Allah mas Aad (Syafiq Abdillah) menginspirasi banget buat aku....
2 Komentar
2022-11-06 14:17:53
Zakzul
MasyaaAllah, mantapp ad????????????
2023-01-26 10:32:19
fulanah
masyaa Allah mas Aad (Syafiq Abdillah) menginspirasi banget buat aku....
Tinggalkan Pesan