• Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Donasi? Klik disini

Kuliah Tawakal Pak Pacee

Muh Alfian Dj Senin, 13-3-2023 | - Dilihat: 47

banner

Oleh: Muh Alfian Dj

Mamad menghampiri sahabat karibnya, siapa lagi kalau bukan Maman.. "Man, semalam Pak Pacee kirim pesan.. kita mau diajak jalan-jalan ke Kalimantan.... kamu mau ikut ndak... kalau iya kirimkan KTP mu untuk pemesanan tiket."

Sontak Maman tersipu dan riang gembira, bagaimana tidak, kalau terwujud ini merupakan perjalanan terjauh yang pernah dia lakukan, biasanya paling jauh hanya mengitari seperenam dari pulau Jawa saja bersama sejawatnya.

Setelah semua persiapan tuntas, tanggal yang ditunggu pun datang, Pak Pacee menyampaikan perjalanan dengan pesawat pagi, mereka berdua diarahkan untuk naik kereta bandara pukul 04.35 dari stasiun Tugu, jam segitu otomatis mengharuskan mareka sholat Subuh di stasiun atau malah di bandara.

Perjalanan ke bandara di pagi hari tidak kalah ramainya dengan siang hari, bahkan kalau tidak memesan terlebih dahulu dengan sistem online bisa dipastikan akan kehabisan tiket dan mengharuskan menggunakan moda tranportasi lain yang sudah barang tentu lebih mahal berkali lipat dari kereta bandara.

Menuju bandara YIA dengan menggunakan kereta terbilang singkat serta nyaman. Tepat pukul 05.20 kereta bandara sudah memasuki area stasiun bandara, keduanya pun bergegas menuju area keberangkatan.

Dua sahabat karib ini pun masuk ke area dalam bandara Jogjakarta, tak tebayang oleh Maman, ini merupakan kali pertamanya masuk ke bandara YIA, bandara yang berdiri di atas area seluas 600 hektar ini mulai beroprasi sejak 6 Mei 2019 dibangun selama 20 bulan menghabiskan tak kurang dari dana 10 triliun, dalam perancangan desain bandara YIA menggabungkan aspek teknis dan filosofis yang kuat terkait kearifan budaya lokal Jogja untuk menjadi ciri khas bandara.

Akhirnya setelah melewati pemeriksaan, keduanya pun bertemu Pak Pacee di terminal 1, pertanyaan pertama yang keluar dari Pak Pacee, “Sudah sarapan belum.. itu ada roti makan roti dulu nanti kita tuntaskan di Balikpapan."

Setelah berbincang ringan dan menyantap roti yang disodorkan Pak Pacee, panggilan untuk penumpang pesawat yang akan terbang ke Balikpapan pun bergema seisi bandara, marekapun membiarkan antrian yang mengular dan baru bergabung dalam antrian tersebut setelah terlihat longgar dan tak lagi mengular.

Semua penumpang melewati garbarata atau jembatan penghubung dari gedung terminal ke pesawat yang akan mareka tumpangi, Mamad, Maman dan Pak Pacee duduk sederetan di kursi 15 A, B dan C, Maman tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Ini merupakan kali pertama dia naik pesawat, mamad sebagai sahabat karib tentu sudah membaca gelagat itu sedari awal masuk bandara tadi, dia pun menuntun dan mengajari Maman untuk pakai sabuk pengaman.

Staf ground handling akhirnya berkomunikasi dengan pramugari dan memastikan penumpang sudah lengkap setelah dianggap cukup dan lengkap mareka pun meninggalkan pesawat, diikuti dengan langkah sigap pramugari menutup pintu pesawat serta menguncinya.

Tak lama kemudian pramugari telah berdiri di lorong pesawat dan terdengar suara yang memberikan pengarahan, “Para penumpang yang terhormat, kami mohon perhatian anda sejenak. Sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan sipil kami harus menunjukan dan memperagakan kepada anda bagaimana cara menggunakan sabuk pengaman, masker oksigen, pintu dan jendela darurat, baju pelampung, dan kartu keselamatan.

Saat ini seharusnya sabuk pengaman anda telah terpasang, kami harus menunjukan bagaimana cara menguncinya, mengeratkan, dan melepaskan sabuk pengaman anda. Apabila tekanan udara di kabin ini berkurang secara tiba-tiba, maka masker oksigen akan keluar dari tempatnya sehingga terjangkau, tarik dengan kuat masker oksigen ke arah anda, pasang penutup di mulut dan hidung, kaitkan karetnya di kepala, dan bernafaslah seperti biasa.

Bagi penumpang yang membawa anak-anak, dianjurkan untuk mengenakan masker terlebih dahulu, setelah itu barulah kenakan masker pada anak anda."

Mamad memperhatikan temannya yang sedari tadi gelisah dan mulutnya komat kamit sesekali tangannya mencengkram pegangan kursi, sesekali melengok ke jendela sembari melihat kota Jogja yang terbuat dari rindu itu tertinggal di bawah sana.

Tiba-tiba Pak Pacee yang duduk di iantara mareka berdua berubah, “Kalian sudah baca doa.? .”

“Sudah," jawab Maman..

”Apa yang kalian baca?" tanya Pak Pacee..

"Doa  bepergian, Pak.... saat keluar rumah tadi saya membaca :

بسم الله توكلت على الله لا حول ولا قوة إلا بالله

‘Bismillahi tawakaltu ‘alallah, la haula wa la quwwata illa billah’

Artinya: Dengan menyebut Nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tidak ada daya dan upaya selain dengan pertolongan Allah.

Saat mau terbang tadi saya baca :

بسم الله مجريها ومرساها إنّ ربي لغفور رحيم

‘Bismillahi maj reha wa mursaha inna rabbi la ghofurur rohim.’

Artinya: "dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berjalan (berlayar/terbang) dan berhenti (berlabuh/mendarat). Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."

 “Apa yang dapat kita petik dari doa yang kita panjatkan pada Allah mulai dari keluar rumah sampai kita naik pesawat, kalian dengar apa yang disampaikan pramugari tadi?!" tegas Pak Pacee. “Yang mareka sampaikan adalah senandung akan dekatnya kita dengan kematian, kita dan seisi pesawat diingatkan bahwa perjalanan ini adalah perjalanan penuh resiko dan diminta siap sedia serta paham menggunakan alat pengaman yang telah disiapkan dalam pesawat ini.

Segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam dua jam penerbangan ini, penumpang hanya bisa menyerahkan dirinya pada sang pencipta, pesawat ini telah dirancang sedemikian rupa dan dilengkapi dengan peralatan peralatan  canggih serta didampingi crew pesawat yang handal serta mempunyai jam terbang tinggi.

Akan tetapi kecanggihan pesawat serta pengalaman para crew pesawat bukanlah menjadi sebab kita untuk tidak bertawakal pada Allah. Tawakal kita pada Allah harus selalu hadir, seperti saat keluar rumah, seraya memanjatkan doa, “Dengan menyebut Nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tidak ada daya dan upaya selain dengan pertolongan Allah.”

Tawakal berarti penyerahan diri secara total semua urusan kita hanya kepada Allah SWT, tawakal juga merupakan realisasi keyakinan kita terhadap adanya Allah yang maha kuasa seperti yang di firmankan Allah dalam surah Al maidah ayat 23 :

وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman”.

Ayat di atas jelas menegaskan pada kita untuk bertawakal pada Allah, hal itu sebagai wujud pembuktian keimanan hamba pada Allah,  akan tetapi bertawakal pada Allah tidak serta merta bisa dilakukan, karena sebelumnya harus dikuatkan dengan usaha.

Pada zaman Rasulullah SAW ada seorang laki-laki meninggalkan untanya di depan masjid tanpa diikat, dengan alasan ia bertawakal kepada Allah SWT. Ketika hal itu diketahui Rasulullah SAW, beliau mengatakan, “Tambatkan untamu lebih dahulu, baru kemudian bertawakal.”

Setelah mendengar nasihat dari Rasulullah, sahabat Rasulullah mengikat untanya di pohon, dari sana memperlihatkan pada kita bahwa Nabi mengajarkan kepada agar bekerja dan berupayalah terlebih dahulu sebelum pasrah kepada Allah SWT."

Pak Pacee meneruskan tausiyahnya... ”Begitu pintu pesawat ditutup, ingatan akan kematian begitu dekat dengan kita, sudah sepatutnya kita bertawakal pada Allah, hal itu dilakukan karena ikhtiar keselamatan sudah kita lakukan."

Tiba-tiba pesawat berguncang dan bergoyang, tak lama ada seruan yang menyatakan, "Para penumpang yang terhormat, tanda kenakan sabuk pengaman telah menyala. Cuaca saat ini dilaporkan kurang baik. Harap kembali ke tempat duduk dan kenakan sabuk pengaman."

Sembari mengencangkan sabuk pengaman, Pak Pacee kembali menyatakan, "Ini juga isyarat tanda bahaya bagi semua penumpang, tawakal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah Ta’ala untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya.

Para ulama menjelaskan makna tawakal sebagai wujud menampakkan kelemahan serta penyandara hamba pada Allah, ada juga ulama yang memaknai tawakal sebagai memutuskan pencarian disertai keputusasaan bersandar kepada makhluk.

                             

وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡحَيِّ ٱلَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِهِۦۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا 

         

Artinya : dan bertawakallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. Al-Furqan 58

Tawakal adalah sikap mental hamba dan merupakan salah satu bentuk dari keimanan dan keyakinan yang bulat kepada Allah, di dalam tauhid kita diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya. Allah lah yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan ini yang mendorong hamba untuk menyerahkan segala persoalannya kepada sang pencipta.

Quraish shihab menyatakan, bahwa tawakal mempunyai makna menyerahkan, mewakilkan serta menjadikan Allah sebagai wakil dalam makna menyerahkan segala persoalan kepada Allah yang sebelumnya diikuti dengan usaha

Imam Al Ghazali menegaskan tawakal merupakan sikap pasrah diri seorang hamba pada sang pencipta, Al Ghazali juga mengaitkan tawakal dengan tauhid sebagai landasan tawakal. 

Tawakal sangat berkaitan erat dengan keimanan. Bahkan bertawakal adalah syarat sahnya keislaman dan keimanan seseorang, seorang hamba  tidak lepas dari ketergantungan kepada Allah walau sedetikpun.

Bersandar dan berserah diri kepada selain Allah sama saja meyerahkan kepada kelemahan, kekurangan, kekhilafan serta kesalahan, hal itulah yang bisa menyebabkan rusaknya keimanan seorang hamba."

Ulasan Pak Pacee terkait Tawakal telah memberikan pengetahuan baru bagi Mamad serta Maman dalam memahami makna tawakal, tak terasa perjalanan ini benar benar punya nilai tambah akan makna tawakal.

Penerbangan kami ke Balikpapan akan sampai, crew pesawat menyampaikan kalau seandainya sebentar lagi pesawat akan mendarat, tak lama berselang pesawat pun mendarat dengan sempurna.. ucapan syukur terus terpanjatkan pada Allah akan keselamatan perjalanan selama 2 jam dari Jogja ke Balikpapan.

Rombongan Mamad pun keluar dari bandara dan menuju tempat mareka menginap, rencana hari pertama akan bertemu dengan kolega kolega Pak Pacee untuk selanjutnya di keesokan hari berencana menuju IKN yang gadang gadang menjadi Ibu Kota Negara Indonesia di masa depan, letaknya ada Sepaku, Penajam Paser Utara Kalimantan Timur serta dilanjutkan petualangan lainnya yang sarat hikmah.

 

Tags
1 Komentar
banner

2023-03-13 09:14:49

Gunadi

Sebuah Nasihat yang sangat bermanfaat bagi kita sebagai hamba Allah

Tinggalkan Pesan

- Artikel Teropuler -

Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Menjernihkan Kesalahpahaman Terhadap Buya Syafii Maarif
Robby Karman
Senin, 30-5-2022
thumb
Childfree dan Mengatur kelahiran dalam Islam
Nofra Khairon
Selasa, 18-1-2022
thumb
Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin
Senin, 14-11-2022
thumb
BNPT dan Perang Melawan Terorisme
Iqbal Suliansyah
Selasa, 29-11-2022
thumb

Kuliah Tawakal Pak Pacee

Muh Alfian Dj Senin, 13-3-2023 | - Dilihat: 47

banner

Oleh: Muh Alfian Dj

Mamad menghampiri sahabat karibnya, siapa lagi kalau bukan Maman.. "Man, semalam Pak Pacee kirim pesan.. kita mau diajak jalan-jalan ke Kalimantan.... kamu mau ikut ndak... kalau iya kirimkan KTP mu untuk pemesanan tiket."

Sontak Maman tersipu dan riang gembira, bagaimana tidak, kalau terwujud ini merupakan perjalanan terjauh yang pernah dia lakukan, biasanya paling jauh hanya mengitari seperenam dari pulau Jawa saja bersama sejawatnya.

Setelah semua persiapan tuntas, tanggal yang ditunggu pun datang, Pak Pacee menyampaikan perjalanan dengan pesawat pagi, mereka berdua diarahkan untuk naik kereta bandara pukul 04.35 dari stasiun Tugu, jam segitu otomatis mengharuskan mareka sholat Subuh di stasiun atau malah di bandara.

Perjalanan ke bandara di pagi hari tidak kalah ramainya dengan siang hari, bahkan kalau tidak memesan terlebih dahulu dengan sistem online bisa dipastikan akan kehabisan tiket dan mengharuskan menggunakan moda tranportasi lain yang sudah barang tentu lebih mahal berkali lipat dari kereta bandara.

Menuju bandara YIA dengan menggunakan kereta terbilang singkat serta nyaman. Tepat pukul 05.20 kereta bandara sudah memasuki area stasiun bandara, keduanya pun bergegas menuju area keberangkatan.

Dua sahabat karib ini pun masuk ke area dalam bandara Jogjakarta, tak tebayang oleh Maman, ini merupakan kali pertamanya masuk ke bandara YIA, bandara yang berdiri di atas area seluas 600 hektar ini mulai beroprasi sejak 6 Mei 2019 dibangun selama 20 bulan menghabiskan tak kurang dari dana 10 triliun, dalam perancangan desain bandara YIA menggabungkan aspek teknis dan filosofis yang kuat terkait kearifan budaya lokal Jogja untuk menjadi ciri khas bandara.

Akhirnya setelah melewati pemeriksaan, keduanya pun bertemu Pak Pacee di terminal 1, pertanyaan pertama yang keluar dari Pak Pacee, “Sudah sarapan belum.. itu ada roti makan roti dulu nanti kita tuntaskan di Balikpapan."

Setelah berbincang ringan dan menyantap roti yang disodorkan Pak Pacee, panggilan untuk penumpang pesawat yang akan terbang ke Balikpapan pun bergema seisi bandara, marekapun membiarkan antrian yang mengular dan baru bergabung dalam antrian tersebut setelah terlihat longgar dan tak lagi mengular.

Semua penumpang melewati garbarata atau jembatan penghubung dari gedung terminal ke pesawat yang akan mareka tumpangi, Mamad, Maman dan Pak Pacee duduk sederetan di kursi 15 A, B dan C, Maman tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Ini merupakan kali pertama dia naik pesawat, mamad sebagai sahabat karib tentu sudah membaca gelagat itu sedari awal masuk bandara tadi, dia pun menuntun dan mengajari Maman untuk pakai sabuk pengaman.

Staf ground handling akhirnya berkomunikasi dengan pramugari dan memastikan penumpang sudah lengkap setelah dianggap cukup dan lengkap mareka pun meninggalkan pesawat, diikuti dengan langkah sigap pramugari menutup pintu pesawat serta menguncinya.

Tak lama kemudian pramugari telah berdiri di lorong pesawat dan terdengar suara yang memberikan pengarahan, “Para penumpang yang terhormat, kami mohon perhatian anda sejenak. Sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan sipil kami harus menunjukan dan memperagakan kepada anda bagaimana cara menggunakan sabuk pengaman, masker oksigen, pintu dan jendela darurat, baju pelampung, dan kartu keselamatan.

Saat ini seharusnya sabuk pengaman anda telah terpasang, kami harus menunjukan bagaimana cara menguncinya, mengeratkan, dan melepaskan sabuk pengaman anda. Apabila tekanan udara di kabin ini berkurang secara tiba-tiba, maka masker oksigen akan keluar dari tempatnya sehingga terjangkau, tarik dengan kuat masker oksigen ke arah anda, pasang penutup di mulut dan hidung, kaitkan karetnya di kepala, dan bernafaslah seperti biasa.

Bagi penumpang yang membawa anak-anak, dianjurkan untuk mengenakan masker terlebih dahulu, setelah itu barulah kenakan masker pada anak anda."

Mamad memperhatikan temannya yang sedari tadi gelisah dan mulutnya komat kamit sesekali tangannya mencengkram pegangan kursi, sesekali melengok ke jendela sembari melihat kota Jogja yang terbuat dari rindu itu tertinggal di bawah sana.

Tiba-tiba Pak Pacee yang duduk di iantara mareka berdua berubah, “Kalian sudah baca doa.? .”

“Sudah," jawab Maman..

”Apa yang kalian baca?" tanya Pak Pacee..

"Doa  bepergian, Pak.... saat keluar rumah tadi saya membaca :

بسم الله توكلت على الله لا حول ولا قوة إلا بالله

‘Bismillahi tawakaltu ‘alallah, la haula wa la quwwata illa billah’

Artinya: Dengan menyebut Nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tidak ada daya dan upaya selain dengan pertolongan Allah.

Saat mau terbang tadi saya baca :

بسم الله مجريها ومرساها إنّ ربي لغفور رحيم

‘Bismillahi maj reha wa mursaha inna rabbi la ghofurur rohim.’

Artinya: "dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berjalan (berlayar/terbang) dan berhenti (berlabuh/mendarat). Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."

 “Apa yang dapat kita petik dari doa yang kita panjatkan pada Allah mulai dari keluar rumah sampai kita naik pesawat, kalian dengar apa yang disampaikan pramugari tadi?!" tegas Pak Pacee. “Yang mareka sampaikan adalah senandung akan dekatnya kita dengan kematian, kita dan seisi pesawat diingatkan bahwa perjalanan ini adalah perjalanan penuh resiko dan diminta siap sedia serta paham menggunakan alat pengaman yang telah disiapkan dalam pesawat ini.

Segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam dua jam penerbangan ini, penumpang hanya bisa menyerahkan dirinya pada sang pencipta, pesawat ini telah dirancang sedemikian rupa dan dilengkapi dengan peralatan peralatan  canggih serta didampingi crew pesawat yang handal serta mempunyai jam terbang tinggi.

Akan tetapi kecanggihan pesawat serta pengalaman para crew pesawat bukanlah menjadi sebab kita untuk tidak bertawakal pada Allah. Tawakal kita pada Allah harus selalu hadir, seperti saat keluar rumah, seraya memanjatkan doa, “Dengan menyebut Nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tidak ada daya dan upaya selain dengan pertolongan Allah.”

Tawakal berarti penyerahan diri secara total semua urusan kita hanya kepada Allah SWT, tawakal juga merupakan realisasi keyakinan kita terhadap adanya Allah yang maha kuasa seperti yang di firmankan Allah dalam surah Al maidah ayat 23 :

وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman”.

Ayat di atas jelas menegaskan pada kita untuk bertawakal pada Allah, hal itu sebagai wujud pembuktian keimanan hamba pada Allah,  akan tetapi bertawakal pada Allah tidak serta merta bisa dilakukan, karena sebelumnya harus dikuatkan dengan usaha.

Pada zaman Rasulullah SAW ada seorang laki-laki meninggalkan untanya di depan masjid tanpa diikat, dengan alasan ia bertawakal kepada Allah SWT. Ketika hal itu diketahui Rasulullah SAW, beliau mengatakan, “Tambatkan untamu lebih dahulu, baru kemudian bertawakal.”

Setelah mendengar nasihat dari Rasulullah, sahabat Rasulullah mengikat untanya di pohon, dari sana memperlihatkan pada kita bahwa Nabi mengajarkan kepada agar bekerja dan berupayalah terlebih dahulu sebelum pasrah kepada Allah SWT."

Pak Pacee meneruskan tausiyahnya... ”Begitu pintu pesawat ditutup, ingatan akan kematian begitu dekat dengan kita, sudah sepatutnya kita bertawakal pada Allah, hal itu dilakukan karena ikhtiar keselamatan sudah kita lakukan."

Tiba-tiba pesawat berguncang dan bergoyang, tak lama ada seruan yang menyatakan, "Para penumpang yang terhormat, tanda kenakan sabuk pengaman telah menyala. Cuaca saat ini dilaporkan kurang baik. Harap kembali ke tempat duduk dan kenakan sabuk pengaman."

Sembari mengencangkan sabuk pengaman, Pak Pacee kembali menyatakan, "Ini juga isyarat tanda bahaya bagi semua penumpang, tawakal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah Ta’ala untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya.

Para ulama menjelaskan makna tawakal sebagai wujud menampakkan kelemahan serta penyandara hamba pada Allah, ada juga ulama yang memaknai tawakal sebagai memutuskan pencarian disertai keputusasaan bersandar kepada makhluk.

                             

وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡحَيِّ ٱلَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِهِۦۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا 

         

Artinya : dan bertawakallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. Al-Furqan 58

Tawakal adalah sikap mental hamba dan merupakan salah satu bentuk dari keimanan dan keyakinan yang bulat kepada Allah, di dalam tauhid kita diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya. Allah lah yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan ini yang mendorong hamba untuk menyerahkan segala persoalannya kepada sang pencipta.

Quraish shihab menyatakan, bahwa tawakal mempunyai makna menyerahkan, mewakilkan serta menjadikan Allah sebagai wakil dalam makna menyerahkan segala persoalan kepada Allah yang sebelumnya diikuti dengan usaha

Imam Al Ghazali menegaskan tawakal merupakan sikap pasrah diri seorang hamba pada sang pencipta, Al Ghazali juga mengaitkan tawakal dengan tauhid sebagai landasan tawakal. 

Tawakal sangat berkaitan erat dengan keimanan. Bahkan bertawakal adalah syarat sahnya keislaman dan keimanan seseorang, seorang hamba  tidak lepas dari ketergantungan kepada Allah walau sedetikpun.

Bersandar dan berserah diri kepada selain Allah sama saja meyerahkan kepada kelemahan, kekurangan, kekhilafan serta kesalahan, hal itulah yang bisa menyebabkan rusaknya keimanan seorang hamba."

Ulasan Pak Pacee terkait Tawakal telah memberikan pengetahuan baru bagi Mamad serta Maman dalam memahami makna tawakal, tak terasa perjalanan ini benar benar punya nilai tambah akan makna tawakal.

Penerbangan kami ke Balikpapan akan sampai, crew pesawat menyampaikan kalau seandainya sebentar lagi pesawat akan mendarat, tak lama berselang pesawat pun mendarat dengan sempurna.. ucapan syukur terus terpanjatkan pada Allah akan keselamatan perjalanan selama 2 jam dari Jogja ke Balikpapan.

Rombongan Mamad pun keluar dari bandara dan menuju tempat mareka menginap, rencana hari pertama akan bertemu dengan kolega kolega Pak Pacee untuk selanjutnya di keesokan hari berencana menuju IKN yang gadang gadang menjadi Ibu Kota Negara Indonesia di masa depan, letaknya ada Sepaku, Penajam Paser Utara Kalimantan Timur serta dilanjutkan petualangan lainnya yang sarat hikmah.

 

Tags
1 Komentar
banner

2023-03-13 09:14:49

Gunadi

Sebuah Nasihat yang sangat bermanfaat bagi kita sebagai hamba Allah

Tinggalkan Pesan

Anakpanah.id adalah portal keislaman yang diresmikan di Yogyakarta pada 8 Agustus 2020 di bawah naungan Jaringan Anak Panah (JAP).
Ingin Donasi? Klik disini

Copyright © AnakPanah.ID All rights reserved.
Develop by KlonTech