Muhammadiyah Merawat Kebinekaan
Muhammadiyah memandang negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wasy Syahadah. Secara bahasa Darul Ahdi Wasy Syahadah memilki arti negara kesepakatan dan persaksian. Dalam pandangannya, Muhammadiyah menegaskan bahwa Pancasila sudah sesuai dengan keislaman dan kenegaraan.
Kembali pada pengertian Darul Ahdi itu sendiri yaitu negara merupakan tempat konsensus nasional. UUD 1945 dan Pancasila sebagai landasan dan falsafah negara yang disepakati seluruh elemen secara nasional. Darul Ahdi Wasy Syahadah ini merupakan sesuatu yang final.
Prof Haedar Nashir menegaskan bahwa kita tidak perlu menguras energi dalam pertentangan ideologi dan bentuk ideal suatu negara. Apa yang sudah disepakati bersama di Indonesia harus ditegakkan bersama-sama. Jangan sampai ada penegasian terhadap kelompok yang berbeda.
Sedangkan Wasy Syahadah merupakan persaksian atau pembuktian bahwa Indonesia merupakan tempat untuk mewujudkan cita-cita bangsa melalui perjuangan di segala bidang. Bumi Indonesia merupakan tempat kita membuktikan bahwa kita mampu mencapai tujuan cita-cita negara dan mengaktualisasikan 5 sila yang terkandung pada Pancasila.
Darul Ahdi Wasy Syahadah Muhammadiyah menunjukkan jati dirinya menjadi bagian dari ideologi bangsa dan negara. Dengan sikap ini, Persyarikatan sekaligus melaksanakan perannya sebagai gerakan Islam untuk mewujudkan Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.
Muhammadiyah menyatukan perjuangan dakwahnya di Indonesia dengan NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam napas perjuangan. Dalam Muktamar ke-47 tahun 2015 di Makassar secara resmi diputuskan pandangan dan sikap organisasi Muhammadiyah tentang “Negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah”.
Wawasan kebangsaan membutuhkan sutau landasan yang menjadi patokan bagi warga negaranya untuk menumbuhkan rasa cinta dan jiwa nasionalisme. Hal ini tentu harus ditumbuhkan melalui pengetahuan dan pemahaman terhadap kenegaraannya.
Wawasan kenengaraan di sini mencakup mawas ke dalam dan keluar. Mawas ke dalam artinya memahami dan mengetahui berbagai keanekaragaman budaya, kekayaan alam, maupun dinamika sosial politiknya. Sedangkan mawas keluar artinya paham terhadap kenegaraan di kancah internasional.
Wawasan diartikan sebagai pandangan atau landasan. Sedangkan kebangsaan dapat diartikan sebagai ciri-ciri atau jati diri suatu bangsa. Indonesia memiliki landasan yaitu UUD 1945 dan Pancasila. Artinya untuk menyatukan keberbagaian di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu adanya penerapan nilai-nilai yang ada dalam UUD 1945 dan Pancasila.
Sejak berdirinya, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan kesehatan terus berupaya untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara. Dalam kehidupan kebangsaan, Muhammadiyah memiliki peran serta tanggung jawab besar untuk menjadikan Indonesia sebagai baldatun thayyiban wa rabbun ghafur, yakni negara yang baik dan berada dalam ampunan Allah (QS Saba:15).
Muhammadiyah berkomitmen untuk memproyeksikan Indonesia sebagai negara Pancasila yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam lindungan Allah SWT. Muhammadiyah senantiasa berkomitmen untuk menjaga negara berdasarkan falsafah negara.
Hal ini telah termaktub dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah tentang kehidupan berbangsa dan bernegara yang berbunyi: Warga Muhammadiyah perlu mengambil bagian dan tidak boleh apatis (masa bodoh) dalam kehidupan politik melalui berbagai saluran secara positif sebagai wujud bermuamalah sebagaimana dalam bidang kehidupan lain dengan prinsip-prinsip etika/akhlak Islam dengan sebaik-baiknya sehingga terwujud masyarakat utama yang diridhai Allah SWT.
Muhammadiyah melalui lembaga pendidikannya selain untuk mempersiapkan kader-kadernya, juga untuk mencerdaskan umat Islam dan bangsa Indonesia. Muhammadiyah mencerdaskan bangsa tanpa pandang bulu.
Prof Haedar Nashir menegaskan bahwa gerakan pencerahan ini merupakan bagian dari spirit Islam berkemajuan. Sebuah gagasan keagamaan yang mengedepankan nilai-nilai praktis humanisme universal, berorientasi pada upaya penyelesaian ummat, dengan terus melakukan upaya transformasi dan dinamisasi dalam berbagai bidang permasalah bangsa sehingga spirit nasionalisme mampu membumi dan diwujudkan dengan aksi-aksi nyata.
Post Comment