Mubaligh Hijrah di Rimbo Bujang
Banyak cara untuk menyambut dan memeriahkan bulan Ramadhan di tahun ini, 2023. Umat Islam menyambutnya dengan gembira dan menjadikannya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Ada juga yang menyambutnya dengan tetap bersemangat dalam beraktivitas sosial di bulan puasa. Begitu pula dengan Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Di Ramadhan 1444 H ini, kedua madrasah memeriahkannya dengan menerjunkan siswa-siswinya untuk melaksanakan Mubaligh Hijrah (MH).
Mubaligh Hijrah merupakan program tahunan unggulan yang rutin dilaksanakan di setiap bulan Ramadhan. Peserta merupakan siswa kelas X dan XI. Dari banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan Mubaligh Hijrah, mereka ditempatkan di berbagai daerah secara nasional bahkan sebagian internasional.
Selama 20 hari Ramadhan, para peserta Mubaligh Hijrah mengisi kegiatannya dengan menjadi mubaligh di daerah penempatan masing-masing. Kegiatan seperti adzan, salat berjamaah, menjadi imam salat, kultum, dan mengajar TPA menjadi aktivitas sehari-hari. Bahkan, mengisi kegiatan pengajian, kegiatan remaja masjid, mengajar di sekolah, dan aktivitas sosial keagamaan lainnya turut dilaksanakan oleh para siswa-siswi peserta Mubaligh Hijrah.
Kegiatan Mubaligh Hijrah memberikan banyak pengalaman, kesan, dan cerita menarik. Masyarakat sekitar yang menerima siswa-siswi yang ber-Mubaligh Hijrah dengan antusias tentu memberikan kesan tersendiri. Kami sempat mewawancarai beberapa peserta Mubaligh Hijrah untuk memberikan pengalaman selama mereka ber-Mubaligh Hijrah.
Salah satu teman kami, Azzimar Amirul Alam, siswa kelas X Mu’allimin, yang diterjunkan di Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi ini memberikan ceritanya lewat wawancara singkat beberapa waktu lalu.
Azzimar menceritakan tentang persiapan MH-nya yang sudah dilakukan sejak 2022 lalu. “Jadi kami (IKPAMMMASAS) sudah menyiapkan proposal dan mencari dana usaha sejak 2022 lalu.” Azzimar juga melakukan persiapan 2 pekan sebelum penerjunan dengan mengajar TPA. “Sekitar 2 pekan sebelum MH dimulai kami sudah melakukan persiapan mulai dengan meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran dan mengajar TPA disekitar Mu’allimin.”
“Suka duka dalam ber-MH ini sebenarnya terjadi di internal saja. Kita harus saling mengingatkan satu sama lain agar kegiatan MH ini lancar.” Azzimar juga bercerita kalau dia dan teman-temannya merasa cukup lelah saat berkegiatan MH. “Kami sempat merasa capek, capek karena mengikuti standar dari daerah sini cukup kuat.
Masyarakat daerah merasa belum yakin dengan kemampuan dari siswa Mu’allimin dan Mu’allimaat. Bahkan dari kami hanya dua orang saja yang dipercaya untuk menjadi imam salat, saya dan 1 teman saya, Wildan Alfarisi dipercaya untuk menjadi imam karena mampu untuk meyakinkan masyarakat. Alhamdulillah sih, masyarakat sekitar sini juga mempunyai standar yang cukup kuat.” Menurutnya, “Banyak bapak-bapak disini yang fasih dan bagus dalam mengaji, makanya standarnya cukup kuat.”
“Untuk pengalaman yang menarik selama MH ini mungkin kita disini tidak hanya berkegiatan di masjid saja, namun kita juga sempat mengajar di SD Muhammadiyah yang baru saja berkembang.” Azzimar melanjutkan, “SD dan SMP Muhammadiyah yang sempat kami kunjungi termasuk SD dan SMP yang baru saja berkembang.
Di SD, hanya terdapat 1 kelas untuk setiap angkatan, begitu pula dengan SMP Muhammadiyah.” Menurutnya, kesempatan mengajar di SD dan SMP Muhammadiyah merupakan kesempatan berharga, karena disini kita bisa mengajar sambil belajar untuk public speaking dan juga untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan anak-anak SD dan SMP.
Menurut Azzimar, “Meskipun persiapan yang sudah dilakukan terasa kurang, alhamdulillah kami dapat memaksimalkan apa yang sudah kita punya. Masyarakat juga menerima kita dengan baik yang artinya kita sudah cukup baik untuk menjadi mubaligh, walau banyak kurangnya juga sih.
Semoga aja setelah kegiatan MH ini kita tetap bisa untuk menerapkan positive vibes untuk kedepannya, dan juga semoga nilai-nilai kebaikan yang sudah kita ajarkan kepada masyarakat Kecamatan Rimbo Bujang dapat terus diamalkan dan dapat menjadi pahala jariyah bagi kami. Aamiin”, pungkasnya
Post Comment