Loading Now

Khutbah Shalat Gerhana: Semakin Bertakwa, Semakin Bahagia

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ . وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ , لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَمِنْهُ الْمُبْتَدَأُ وَإِلَيْهِ الْمُنْتَهَى وَالْمَآب . وَأَشْهَدُ أَنَّ محمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْحِسَاب . أَمَّا بَعْدُ . فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى : أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .

Jamaah yang dimuliakan Allah SWT

Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan adalah dua di antara sekian banyak kejadian yang menjadi bukti kekuasaan Allah Taala. Allah Mahakuasa untuk menjadikan cahaya matahari dan bulan padam sebagaimana untuk menjadikan matahari terbit dari arah timur dan terbenam di arah barat.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim bahwa pada masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terjadi gerhana matahari. Lantas Nabi bersegera menuju masjid lalu shalat kusuf bersama para sahabatnya. Kemudian beliau menyampaikan khutbah. Di antara yang disampaikan dalam khutbah itu adalah:


إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُمَا فَافْزَعُوْا إِلَى الصَّلَاةِ

Artinya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak akan mengalami gerhana dengan sebab mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat terjadinya gerhana matahari dan bulan, maka bersegeralah melakukan shalat.

Nabi juga menyampaikan:

وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ يُخَوِّفُ اللهُ بِهِمَا عِبَادَهُ

Artinya: Gerhana matahari dan bulan adalah dua di antara tanda-tanda kekuasaan Allah yang dengan keduanya Ia menakut-nakuti dan memperingatkan hamba-hamba-Nya.

Dari hadits ini, kita dapat mengetahui bahwa hikmah utama dari gerhana adalah peringatan bagi para hamba agar menjauhi seluruh kemaksiatan dan bersegera melakukan berbagai kebaikan, seperti shalat, banyak berdoa, banyak berdzikir, bersedekah, dan lain sebagainya. Terjadinya gerhana juga merupakan peringatan bagi kita semua agar bersegera melakukan tobat dengan taubatan nashuha dari semua dosa dan maksiat.

Sejak dahulu, orang menyikapi terjadinya gerhana setidaknya menjadi dua kelompok, yakni mereka yang menyikapinya sesuai dengan tuntunan Nabi dan mereka yang menyikapinya cenderung pada mitos dan tahayul. Sekalipun mungkin ada kelompok yang menyikapinya dengan acuh tak acuh serta mereka yang terlalu menuhankan ilmu pengetahuan, sehingga meyakini terjadinya gerhana hanya sebatas fenomena alam semata. Sebagai insan Rabbaniy, tentu kita akan berusaha menjadi golongan yang pertama.

Jamaah rahimakumullah

Perintah pertama di dalam Al-Quran adalah Iqro’ (bacalah), sebuah perintah Allah agar kita untuk membaca. Menariknya, justru Allah SWT tidak memerintahkan kita untuk shalat ataupun ibadah lainnya. Dibalik perintah ini terdapat makna yang mendalam dalam kita beragama Islam.

Maknanya adalah dalam kita menjalankan Islam haruslah kita benar-benar memahami islam itu sendiri. Tidak ikut-ikutan, akan tetapi secara sadar kita ini benar-benar memaknai Islam dalam diri kita. Kesadaran kita dalam berIslam ini membutuhkan yang namanya akal, dimana akal inilah yang diberikan oleh Allah kepada Umat Manusia untuk bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Perintah membaca tidak lain dan tidak bukan tentu melibatkan akal.

Maka dari itu jamaah sekalian dalam berIslam kita menggunakan tiga pendekatan, yaitu pertama, Bayani merupakan pendekatan yang berdasar pada sumber pada kitab suci Al-Quran dan Hadist. Kedua, Burhani berdasarkan kepada nalar logika atau dalam hal ini kita bisa menyebutnya peran akal. Ketiga Irfani ini berdasarkan pada pengalaman langsung atas realitas spiritual yang ada. Irfani ini juga meningkatkan kepekaan nurani dan ketejaman intuisi batin untuk pembersihan jiwa.

Kita ambil contoh gerhana, di dalam Islam ada dalil tentang gerhana seperti yang khatib sebutkan di awal, memahami dalil inilah bagaimana kita memahami Islam dengan Bayani, berdasarkan pada dalil. Kemudian proses terjadinya gerhana, dimana matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis lurus. Kemudian dihitung kapan terjadinya gerhana, hal ini merupakan bagaimana kita memahami islam secara Burhani.

Kemudian ketika kita melihat bahwa gerhana ini merupakan sebuah fenomena yang menunjukan kekuasaan Allah SWT kita diperintahkan Allah SWT untuk mendirikan shalat gerhana agar kita bertaqwa kepada Allah SWT ini adalah contoh kita memahami Islam secara Irfani.

Jamaah Rahimakumullah

Mendirikan Shalat Gerhana merupakan bentuk ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Serangkaian ibadah yang Allah perintahkan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjadikan hidup manusia bahagia, namun masih banyak di antara kita beranggapan bahwa ibadah terutama salat adalah beban.

Maka, pola pikir seperti ini yang seharusnya kita ubah, kita harus berpikir bahwa ibadah yang kita kerjakan merupakan jalan kita menuju kebahagiaan, jika kita berpikir demikian saya yakin ibadah yang kita kerjakan justru akan semakin menjadi nyaman.

Shalat Gerhana kali ini merupakan Shalat yang Istimewa, hal itu dikarenakan salat gerhana kali ini menjadi penutup di bulan Suci Ramadan 1444 H kali ini. Di mana setiap ibadah yang kita kerjakan di bulan Ramadan akan dikalikan berkali-kali lipat oleh Allah SWT.

Maka dari itu jamaah sekalian, sudah satu bulan penuh kita dibiasakan untuk melakukan serangkaian ibadah dari puasa, salat tarawih, infaq, sedekah serta zakat fitrah. Oleh karena itu jangan sampaai berhenti kebiasaan tersebut.

Kebiasaan-kebiasaan ibadah itu lah yang akan membentuk kita menjadi manusia yang baik, manusia yang paripurna yang dengan ketaqwaan Allah itulah kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan Akhirat.

Dengan Allah SWT dalam menunjukan kuasanya dalam bentukl gerhana, marilah kita perbanyak dzikir kita kepada Allah SWT, mari kita tambahkan pula sedekah kita dari yang biasanya dan semoga itu semua menjadikan kita semakin bertakwa kepada Allah SWT.

Marilah kita tutup serangkaian shalat gerhana ini dengan doa, agar kita semua diberikan kemudahan oleh Allah dalam menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

الحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، حمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكاَفِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ . اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ . اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ . رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Post Comment

Copyright ©2025 anakpanah.id All rights reserved.
Develop by KlonTech