Talkshow Anak Panah: Politik dan Keterwakilan Perempuan
Bantul — Dalam rangka menyongsong Muktamar Pemikiran Islam Kaum Muda oleh Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM), Anak Panah bekerja sama dengan beberapa pihak menggelar talkshow bertajuk “Urgensi dan Realitas Partisipasi Politik Perempuan (Isu Strategis, Peluang, dan Tantangan Keterwakilan Perempuan di Pemilu 2024). Kegiatan ini digelar pada Kamis (16/11) di ADA SaRanG, Kasihan, Bantul.
Narasumber dari berbagai instansi dihadirkan pada kegiatan ini, yaitu Direktur DEEP Indonesia Neni Nur Hayati, Psikolog Klinis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Lya Fahmi, dan dari LBH Yogyakarta Raudatul Jannah. Talkshow ini dipandu oleh Laili Isna Fatkhurrahmah selaku Sekretaris Bidang Immawati DPD IMM DIY.
Dalam kesempatannya, Neni menyampaikan perlunya perhatian yang lebih terutama oleh pemilik suara untuk menentukan pilihannya di Pemilu 2024 mendatang. Neni juga mengingatkan perlunya menghasilkan pemilu yang bermakna terutama yang menampung kepentingan perempuan.
“Jangan sampai Pemilu 2024 hanya jadi seremoni saja. Kita perlu pelototi rekam jejak calon-calon itu. Supaya kita bisa hasilkan demokrasi yang substansial, terutama bagi kepentingan perempuan. Sebab saat ini kebijakan kita masih belum sepenuhnya berpihak pada perempuan meskipun terjadi peningkatan keterwakilan perempuan. Itu pun hanya keterwakilan partisipatif, bukan substantif,” tegasnya.
Hasil Pemilu 2019 memang menunjukkan kenaikan angka keterwakilan perempuan sebesar 6% dibanding Pemilu 2014. Kenaikan tersebut diambil dari angka keterwakilan perempuan di Lembaga Legislatif Nasional (DPR-RI). Pada tahun 2014, angka keterwakilan perempuan sejumlah 14% dari total 79 orang anggota legislatif. Sedangkan hasil Pemilu 2019 menunjukkan angka 20,8% atau 120 anggota legislatif perempuan dari 575 anggota.
Meski demikian, peningkatan yang cukup signifikan tersebut masih perlu mendapat banyak catatan. Apalagi jika melihat angka pemilih perempuan di Pemilu 2024 sebanyak 102,58 juta sementara angka pemilih laki-laki lebih rendah sejumlah 102,21 juta orang. Salah satu hal yang patut diperhatikan sebagi faktor yang mempengaruhi optimalisasi keterwakilan politik perempuan adalah kesadaran kesetaraan gender di masyarakat.
Menurut Lya Fahmi, salah satu kebutuhan dalam rangka menyongsong Pemilu 2024 adalah peningkatan kesadaran literasi gender di masyarakat. Faktor pendidikan, menurut Lya, adalah poin yang perlu mendapat perhatian.
“Tidak benar pikiran kebanyakan kita, bahwa perempuan sedang berupaya melawan laki-laki. Bahkan saya sendiri sebenarnya tidak merasakan ketimpangan gender, karena memang tidak berada di lingkungan yang bermasalah. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa ada yang sedang tidak baik-baik saja. Sehingga, dibutuhkan proteksi yang kuat melalui pendidikan. Bahkan dalam dunia politik, sebagai peserta pemilu, kita harus memahami calon dalam pemilu tersebut dengan kacamata pendidikan,” tutur Lya.
Sepakat dengan hal tersebut, Raudatul Janah yang terlibat aktif di Lembaga Bantuan Hukum menegaskan, “Langkah jauh ini harus bisa memproyeksikan keterlibatan perempuan dalam politik, atau bahkan untuk membuat kebijakan yang mampu mengakomodir kepentingan perempuan.”
Menurut Nana, permasalahan perempuan ini masih dan akan selalu menjadi tanggung jawab bersama. Karena sekalipun memiliki konsep yang cemerlang, tetapi bila tidak dijalankan oleh mereka yang paham, hasilnya akan tetap sama saja. Nana juga menyampaikan beberapa isu sentral terkait kepentingan perempuan yang penting dikawal oleh keterwakilan perempuan di lembaga legislatif di antaranya kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan dan kekerasan seksual, perlindungan tenaga kerja perempuan, dan sebagainya.
Sebagai penutup, Neni Nur Hayati menyampaikan, optimisme harus terus dihidupkan, karena pesimisme tidak akan pernah menyelesaikan permasalahan.
Talkshow ini merupakan edisi kedua setelah edisi pertama yang mengangkat tema kesenian, kebudayaan, dan kesusateraan Islam. Informasi talkshow edisi berikutnya dapat diikuti melalui Instagram @anakpanahdotid atau melalui akun @diasporamu. Rencananya rangkaian talkshow ini akan digelar sampai waktu pelaksanaan Muktamar Pemikiran Islam Kaum Muda, akhir Desember mendatang.
(Ifo/Salma)
#AnakPanah #PolitikPerempuan #SarangBuilding #MuktamarJIMM
Post Comment