• Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Berita
  • Pandangan
  • Inspirasi
  • Kajian
  • Perkaderan
  • Sastra
  • Khutbah
  • Resensi
  • Kirim Tulisan
  • Donasi? Klik disini

Ilmu Hadis: Intisari dari An-Nuqayah Imam As-Suyuthi

Mush’ab Muqoddas Eka Purnomo, Lc. Rabu, 20-4-2022 | - Dilihat: 20

banner

Oleh: Mush’ab Muqoddas Eka Purnomo, Lc.

الحمد لله و الشكر له و الصلاة و السلام على خير نبي أرسله هذه نقاية من عدة العلوم يحتاج الطالب إليها و يتوقف كل علم ديني عليها و الله أسأل أن ينفع بها و يوصل أسباب الخير بسببها

Ilmu Hadits adalah yang membahas segala aturan yang dikenal dengan kondisi sanad dan matan. Sanad adalah rangkaian periwayatan hadits. Sedangkan matan adalah isi teks hadits.

Kategori hadits tertinggi adalah hadits mutawatir yang isi matannya benar dan jalur sanadnya banyak diriwayatkan oleh para perawi yang tidak memiliki cacat. Jika para perawi terdapat kecatatan walaupun isi matan hadits tersebut, baik maka disebut hadits hasan.

Terdapat tiga generasi perawi hadits. Pertama adalah generasi sahabat. Kedua adalah generasi tabiin. Ketiga adalah generasi tabii tabiin. Selanjutnya, disebut dengan generasi penulis hadits yang berkeliling mengumpulkan hadits-hadits dari ebrbagai penjuru negeri.

Seorang perawi harus memiliki integritas, selain hafalan yang kuat. Tidak boleh terlewatkan satu huruf yang tertinggal, tidak tertulis. Juga tidak boleh ada perubahan matan hadits, termasuk mengubah atau memanipulasi maknanya demi kepentingan materi keduniawiyan.

Beberapa shighah lafadz periwayatan hadits antara lain Samai’tu (saya mendengar), Haddatsanii lil Imla’  (berkata kepadaku untuk ditulis), Akhbarani (bercerita kepadaku), dan Qara’tu lil Qari’ (Saya membaca untuk para pendengar).

Beberapa penyusunan kategori perawi hadits terdiri dari asal negeri, ketelitian, nama dan gelar, nasab, guru, murid, dan perjalanan periwayatan hadits.

ن و القلم و ما يسطرون

و نفعنا الله بعلومنا و بعلوم مشايخنا في الدارين اللهم آمين

 

 

Tags
0 Komentar

Tinggalkan Pesan

- Artikel Teropuler -

Nyala Muhammadiyah Hingga Akhir Hayat
Erik Tauvani Somae
Ahad, 29-5-2022
thumb
Saat Mata Buya Berkaca-kaca
Erik Tauvani Somae
Ahad, 19-12-2021
thumb
Kerja Sama Militer Indonesia dan Malaysia
Iqbal Suliansyah
Selasa, 27-12-2022
thumb
Percakapan Terakhir dengan Buya Syafii
Sidiq Wahyu Oktavianto
Sabtu, 28-5-2022
thumb
Buya Syafii, Kampung Halaman, dan Muhammadiyah
Erik Tauvani Somae
Senin, 16-5-2022
thumb
Kekerasan Seksual Menjadi Cambuk bagi Semua
Nizar Habibunnizar
Kamis, 6-1-2022
thumb
Pengalaman Seorang Anak Panah
Ahmad Syafii Maarif
Ahad, 21-11-2021
thumb
Cinta, Patah Hati, dan Jalaluddin Rumi
Muhammad Iqbal Kholidin
Ahad, 15-5-2022
thumb
Menjernihkan Kesalahpahaman Terhadap Buya Syafii Maarif
Robby Karman
Senin, 30-5-2022
thumb
Childfree dan Mengatur kelahiran dalam Islam
Nofra Khairon
Selasa, 18-1-2022
thumb
Kemenangan Muhammadiyah di Kandang Nahdlatul Ulama
Achmad Ainul Yaqin
Senin, 14-11-2022
thumb
BNPT dan Perang Melawan Terorisme
Iqbal Suliansyah
Selasa, 29-11-2022
thumb

Ilmu Hadis: Intisari dari An-Nuqayah Imam As-Suyuthi

Mush’ab Muqoddas Eka Purnomo, Lc. Rabu, 20-4-2022 | - Dilihat: 20

banner

Oleh: Mush’ab Muqoddas Eka Purnomo, Lc.

الحمد لله و الشكر له و الصلاة و السلام على خير نبي أرسله هذه نقاية من عدة العلوم يحتاج الطالب إليها و يتوقف كل علم ديني عليها و الله أسأل أن ينفع بها و يوصل أسباب الخير بسببها

Ilmu Hadits adalah yang membahas segala aturan yang dikenal dengan kondisi sanad dan matan. Sanad adalah rangkaian periwayatan hadits. Sedangkan matan adalah isi teks hadits.

Kategori hadits tertinggi adalah hadits mutawatir yang isi matannya benar dan jalur sanadnya banyak diriwayatkan oleh para perawi yang tidak memiliki cacat. Jika para perawi terdapat kecatatan walaupun isi matan hadits tersebut, baik maka disebut hadits hasan.

Terdapat tiga generasi perawi hadits. Pertama adalah generasi sahabat. Kedua adalah generasi tabiin. Ketiga adalah generasi tabii tabiin. Selanjutnya, disebut dengan generasi penulis hadits yang berkeliling mengumpulkan hadits-hadits dari ebrbagai penjuru negeri.

Seorang perawi harus memiliki integritas, selain hafalan yang kuat. Tidak boleh terlewatkan satu huruf yang tertinggal, tidak tertulis. Juga tidak boleh ada perubahan matan hadits, termasuk mengubah atau memanipulasi maknanya demi kepentingan materi keduniawiyan.

Beberapa shighah lafadz periwayatan hadits antara lain Samai’tu (saya mendengar), Haddatsanii lil Imla’  (berkata kepadaku untuk ditulis), Akhbarani (bercerita kepadaku), dan Qara’tu lil Qari’ (Saya membaca untuk para pendengar).

Beberapa penyusunan kategori perawi hadits terdiri dari asal negeri, ketelitian, nama dan gelar, nasab, guru, murid, dan perjalanan periwayatan hadits.

ن و القلم و ما يسطرون

و نفعنا الله بعلومنا و بعلوم مشايخنا في الدارين اللهم آمين

 

 

Tags
0 Komentar

Tinggalkan Pesan

Anakpanah.id adalah portal keislaman yang diresmikan di Yogyakarta pada 8 Agustus 2020 di bawah naungan Jaringan Anak Panah (JAP).
Ingin Donasi? Klik disini

Copyright © AnakPanah.ID All rights reserved.
Develop by KlonTech