4 Pilar Pendidikan Islam dalam Keluarga
Badru Tamam Kamis, 7-3-2024 | - Dilihat: 62
Oleh: Badru Tamam
Perubahan zaman saat ini tdak dapat dipungkiri selain ada dampak positif juga membawa dampak negatif bagi lingkungan keluarga. Mulai dari perubahan cara interaksi antara anak dan ayah, sampai bergesernya pola pikir keluarga yang cenderung fokus pada kelangsungan hidup di dunia saja.
Padahal kehidupan ini tidak akan berhenti begitu saja ketika mati, tetapi tetap akan berlanjut hingga di akhirat nanti. Coba kita perhatikan berapa banyak keluarga yang mengalami ketidakharmonisan karena mendasarkan hubungan keluarga mereka semata pada tujuan dunia.
Mereka kurang memberikan perhatian terhadap pendidikan anak, terutama pendidikan agama. Padahal, hal itu memiliki tingkat penting yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ada 4 hal yang akan menguatkan pemahaman kita tentang pentingnya pendidikan Islam dalam lingkungan keluarga.
- Bentuk Ketaatan pada Allah
Allah telah mewajibkan kita untuk menjauhkan anak-anak dan keluarga kita dari panasnya api neraka yang bahan bakar utamanya adalah manusia dan batu. Sebagaimana dalam firman-Nya:
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." (QS. At-Tahrim: 6)
Ali bin Abi Thalib RA menafsirkan ayat di atas dengan mengatakan, orang tua harus mengajari dan mendidik anak-anak mereka.
Ketika orang tua mendidik dengan pendidikan yang baik dan benar sesuai kitab dan sunah, mereka sedang menjalankan ketaatan dan melaksanakan perintah Allah.
Maka, mendidik anak dengan pendidikan agama yang baik menjadi salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah.
- Menunaikan Hak dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab tarbiyah Islamiyah yang pertama dan utama adalah pada keluarga. Kemudian ada pada lembaga pendidikan yang dititipkan anak-anak muslim di dalamnya. Selain itu, tanggung jawab pendidikan juga dibebankan secara umum kepada seluruh manusia tergantung posisi dan kemampuannya.
Rasulullah saw bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyat kalian. Seorang imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpin." Seorang lelaki adalah pemimpin bagi rumah tangganya dan bertanggung jawab atas anggota keluarganya.
Seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya maka ia bertanggung jawab atas apa yang ada dalam rumah itu. Dan seorang budak adalah penjaga bagi harta tuannya maka ia bertanggung jawabnya, dan setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas diri kalian.
Keluarga mendapat beban untuk mendidik anak-anaknya dari segala aspek. Mulai pendidikan perihal keyakinan, ibadah, moralitas, hingga sosial. Oleh karena itu keluarga memiliki tanggung jawab yang mendasar atas beban pendidikan seorang anak. Karena, keluarga adalah lingkup terkecil dalam lapisan masyarakat.
Poin ini bisa didapati dengan memperhatikan setiap anggota keluarga dan memberikan arahan setiap diperlukan. Tak lupa pula terus memberikan nasehat dan pengertian soal tanggung jawab ini bahwa tanggung jawab bukan hanya beban orang tua tetapi seluruh anggota keluarga.
- Menghindari Perselisihan
Pentingnya tarbiyah atau pendidikan Islam dapat mencegah terjadinya perselisihan, bahkan permusuhan antara anak dengan orang tua, atau antara anak dengan anak yang lain. Ketika sebuah keluarga sudah mengikuti tarbiyah Islam dengan baik, maka dapat menjauhkan diri dari permusuhan.
Karena itu, sangat penting bagi keluarga untuk memperhatikan pendidikan Islam. Akan tetapi jika sebuah keluarga menjauh dari prinsip-prinsip tarbiyah Islamiyah, maka harus waspada terhadap potensi perselisihan dan permusuhan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran, Surat At-Taghabun ayat 14
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah terhadap mereka. Dan jika kamu memaafkan, bersikap baik, dan mengampuni, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Ayat ini memberikan peringatan kepada orang-orang mukmin bahwa dalam keluarga, baik itu antara suami dan istri maupun antara orang tua dan anak, potensi konflik itu akan tetap ada.
Oleh karenanya, tarbiyah Islamiyah yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunah menjadi solusi untuk mencegah keluarga terjerumus dalam permusuhan dan perselisihan.
- Sumber Pahala bagi Orang Tua
Pendidikan Islam yang baik dan benar akan menghasilkan nilai-nilai yang positif bagi kehidupan manusia. Dengan tarbiyah Islamiyah, orang tua dapat memiliki amal yang tetap berlanjut bahkan setelah mereka meninggal dunia.
Orang tua akan memperoleh pahala sebagaimana pahala anak tanpa mengurangi pahala anak sedikit pun. Ini terjadi saat keduanya sudah wafat namun keshalihan sang anak tetap berkelanjutan efek dari usaha yang telah dicurahkan dalam mendidik anak dengan benar.
Anak yang salih akan selalu mendoakan kedua orang tuanya dan itulah pundi-pundi pahala yang tetap mengalir meskipun orang tua sudah tiada. Rasulullah bersabda
"Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya, dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim 1631)
Mendidik anak dengan baik sesuai anjuran dari Rasulullah saw yaitu mendidik mereka dengan pendidikan yang berlandaskan Islam, mulai dari akidah hingga akhlaknya. Sehingga nantinya akan membawa hasil di dunia dan akhirat.
Dari penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Islam dalam keluarga sangatlah penting. Kepentingannya tidak hanya berdampak di dunia, melainkan juga di akhirat. Kita hiaskan keluarga kita dengan pendidikan Islam yang baik dan benar sesuai kitab dan sunnah Nabi.
- Artikel Terpuler -
4 Pilar Pendidikan Islam dalam Keluarga
Badru Tamam Kamis, 7-3-2024 | - Dilihat: 62
Oleh: Badru Tamam
Perubahan zaman saat ini tdak dapat dipungkiri selain ada dampak positif juga membawa dampak negatif bagi lingkungan keluarga. Mulai dari perubahan cara interaksi antara anak dan ayah, sampai bergesernya pola pikir keluarga yang cenderung fokus pada kelangsungan hidup di dunia saja.
Padahal kehidupan ini tidak akan berhenti begitu saja ketika mati, tetapi tetap akan berlanjut hingga di akhirat nanti. Coba kita perhatikan berapa banyak keluarga yang mengalami ketidakharmonisan karena mendasarkan hubungan keluarga mereka semata pada tujuan dunia.
Mereka kurang memberikan perhatian terhadap pendidikan anak, terutama pendidikan agama. Padahal, hal itu memiliki tingkat penting yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ada 4 hal yang akan menguatkan pemahaman kita tentang pentingnya pendidikan Islam dalam lingkungan keluarga.
- Bentuk Ketaatan pada Allah
Allah telah mewajibkan kita untuk menjauhkan anak-anak dan keluarga kita dari panasnya api neraka yang bahan bakar utamanya adalah manusia dan batu. Sebagaimana dalam firman-Nya:
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." (QS. At-Tahrim: 6)
Ali bin Abi Thalib RA menafsirkan ayat di atas dengan mengatakan, orang tua harus mengajari dan mendidik anak-anak mereka.
Ketika orang tua mendidik dengan pendidikan yang baik dan benar sesuai kitab dan sunah, mereka sedang menjalankan ketaatan dan melaksanakan perintah Allah.
Maka, mendidik anak dengan pendidikan agama yang baik menjadi salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah.
- Menunaikan Hak dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab tarbiyah Islamiyah yang pertama dan utama adalah pada keluarga. Kemudian ada pada lembaga pendidikan yang dititipkan anak-anak muslim di dalamnya. Selain itu, tanggung jawab pendidikan juga dibebankan secara umum kepada seluruh manusia tergantung posisi dan kemampuannya.
Rasulullah saw bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyat kalian. Seorang imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpin." Seorang lelaki adalah pemimpin bagi rumah tangganya dan bertanggung jawab atas anggota keluarganya.
Seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya maka ia bertanggung jawab atas apa yang ada dalam rumah itu. Dan seorang budak adalah penjaga bagi harta tuannya maka ia bertanggung jawabnya, dan setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas diri kalian.
Keluarga mendapat beban untuk mendidik anak-anaknya dari segala aspek. Mulai pendidikan perihal keyakinan, ibadah, moralitas, hingga sosial. Oleh karena itu keluarga memiliki tanggung jawab yang mendasar atas beban pendidikan seorang anak. Karena, keluarga adalah lingkup terkecil dalam lapisan masyarakat.
Poin ini bisa didapati dengan memperhatikan setiap anggota keluarga dan memberikan arahan setiap diperlukan. Tak lupa pula terus memberikan nasehat dan pengertian soal tanggung jawab ini bahwa tanggung jawab bukan hanya beban orang tua tetapi seluruh anggota keluarga.
- Menghindari Perselisihan
Pentingnya tarbiyah atau pendidikan Islam dapat mencegah terjadinya perselisihan, bahkan permusuhan antara anak dengan orang tua, atau antara anak dengan anak yang lain. Ketika sebuah keluarga sudah mengikuti tarbiyah Islam dengan baik, maka dapat menjauhkan diri dari permusuhan.
Karena itu, sangat penting bagi keluarga untuk memperhatikan pendidikan Islam. Akan tetapi jika sebuah keluarga menjauh dari prinsip-prinsip tarbiyah Islamiyah, maka harus waspada terhadap potensi perselisihan dan permusuhan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran, Surat At-Taghabun ayat 14
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah terhadap mereka. Dan jika kamu memaafkan, bersikap baik, dan mengampuni, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Ayat ini memberikan peringatan kepada orang-orang mukmin bahwa dalam keluarga, baik itu antara suami dan istri maupun antara orang tua dan anak, potensi konflik itu akan tetap ada.
Oleh karenanya, tarbiyah Islamiyah yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunah menjadi solusi untuk mencegah keluarga terjerumus dalam permusuhan dan perselisihan.
- Sumber Pahala bagi Orang Tua
Pendidikan Islam yang baik dan benar akan menghasilkan nilai-nilai yang positif bagi kehidupan manusia. Dengan tarbiyah Islamiyah, orang tua dapat memiliki amal yang tetap berlanjut bahkan setelah mereka meninggal dunia.
Orang tua akan memperoleh pahala sebagaimana pahala anak tanpa mengurangi pahala anak sedikit pun. Ini terjadi saat keduanya sudah wafat namun keshalihan sang anak tetap berkelanjutan efek dari usaha yang telah dicurahkan dalam mendidik anak dengan benar.
Anak yang salih akan selalu mendoakan kedua orang tuanya dan itulah pundi-pundi pahala yang tetap mengalir meskipun orang tua sudah tiada. Rasulullah bersabda
"Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya, dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim 1631)
Mendidik anak dengan baik sesuai anjuran dari Rasulullah saw yaitu mendidik mereka dengan pendidikan yang berlandaskan Islam, mulai dari akidah hingga akhlaknya. Sehingga nantinya akan membawa hasil di dunia dan akhirat.
Dari penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Islam dalam keluarga sangatlah penting. Kepentingannya tidak hanya berdampak di dunia, melainkan juga di akhirat. Kita hiaskan keluarga kita dengan pendidikan Islam yang baik dan benar sesuai kitab dan sunnah Nabi.
0 Komentar
Tinggalkan Pesan