Tadabbur Nyanyian “Gala Bunga Matahari”
Ibarat nuansa kerinduan dalam sedih yang menuntut kembalinya bahagia, kuning bunga matahari menjadi jelmaan terbaik untuk melukiskan makna dari mengeja duka. Lagu “Gala Bunga Matahari” mencoba bercerita tentang kerinduan terhadap orang yang telah berpulang. Juga pesan tentang harapan hidup bahwa kita harus terus berjalan ketika orang yang dicintai telah tiada.
Lagu ini ditulis sekaligus dinyanyikan oleh Sal Priadi, seorang musisi dengan suara lembut nya yang khas dengan lirik lagu penuh emosi dan makna. Lagu ini merupakan bagian dari album MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISK milik Sal Priadi yang dirilis pada 14 juni 2024. menariknya dalam kurung waktu 2 minggu setelah video klip diunggah telah ditonton sebanyak 23 juta kali dengan komentar mencapai 51 ribu lebih bahkan menempati posisi #1 trending musik di platform youtube.
Banyak orang yang terhanyut dalam emosi yang dibawa dalam tiap nada dan lirik lagu ini. Merupakan gaya tersendiri bagi Sal Priadi di dalam membahasakan tiap-tiap lirik lagunya dengan bahasa obrolan yang ringan namun kaya akan penghayatan makna. Menjadi perantara untuk mengekspresikan pesan yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Para pembaca sekalian harus banget nih ndengerin lagu ini.
Lagu yang bermelodi lembut ini banyak diambil dari obrolan Sal Priyadi dengan teman-temannya, ditambah dengan pengalaman hidupnya. Ditinggal oleh kakek, nenek, orang tua, hinggap kucing kesayangannya yang bernama sachi membuatnya tergerak untuk mengeja duka.
Terlepas dari sumber inspirasi sebenar penulisan lagu ini, nampak menggambarkan visualisasi surga yang mirip sekali dengan keterangan dalam alquran dan hadist. Tentang surga yang didamba tiap manusia. Surga yang disebutkan 104 kali dalam alquran juga beberapa keterangan hadits. Dalam penggalan liriknya,
“Adakah sungai sungai itu benar benar
Dilintasi dengan air susu
Juga badanmu tak sakit sakit lagi
Kau dan orang orang di sana muda lagi
Semua pertanyaan
Temukan jawaban
Hati yang gembira sering kau tertawa”
Lirik ini menggambarkan surga sebagaimana yang disebutkan dalam (QS. Muhammad: 15) berupa sungai yang mengalir dilintasi dengan air susu. Dalam keterangan hadits disampaikan para penghuni surga itu tidak pernah sakit lagi, akan tetap muda dan tidak pernah tua renta lagi. Dalam (QS. Abasa: 38-39) menggambambarkan Kebahagiaan wajah berseri dan tawa riang gembira para penghuni surga. Saking bahagianya, di surga nanti semua permintaan akan dikabulkan (QS. Fussilat: 31) akan mendapatkan pasangan suci (QS. Al-Baqarah: 25), bersenang-senang dengan kegemaran masing-masing, duduk dengan pasangan di sofa (QS. Yasin: 55-56). Selain itu, penggalan lirik yang lain menyebutkan,
“Jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan”
sebagaimana firmanNya, (QS. Al Isra: 44) tumbuhan itu berbicara dengan bertasbih kepada Allah bahkan bumi dan seisinya. Namun manusia tidak mengetahui tasbih mereka.
Pastinya pembaca sekalian juga merasakan getaran jiwa yang sama ketika menghayati lirik lagu ini. Pemilihan metafora bunga matahari dengan keelokan warna kuningnya sangat mewakili harapan dan perasaan kehilangan apalagi mentadabburi dalil-dalil al quran dan hadis yang terungkap dibalik bait lagunya. Karena perasaan yang diungkapkan sangat universal di mana semua orang pernah merasakan kehilangan dan kerinduan terhadap orang yang telah tiada. Pundemikian, hadirnya lagu “Gala Bunga Matahari” menjadi momentum agar kita kembali untuk selalu mendoakan mereka yang telah pergi terutama orang tua kita. Rasulullah bersabda, “Apabila manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim)
Saat merangkai tulisan ini penulis ingin menyampaikan, “Mas Sal, lagumu deep banget, kau menulis lagu ini dari hati untuk semua hati yang lain, semoga kita semua masuk surga”. Tentu setiap kita mendambakan surga. Surga ialah manifestasi tertinggi dari cinta dan kasih sayang Ilahi kepada hambanya, dan yang perlu diingat surga tidak bisa dimasuki hanya dengan kerinduan namun surga dimasuki dengan keimanan dan amal sholeh yang ditopang dengan kesucian niat.
Bagikan artikel ini :


Post Comment