Akhlak Mulia
Akhlak sangat erat kaitannya dengan perilaku seseorang. Kata akhlak secara bahasa merupakan bentuk jamak dalam bahasa arab dari kata خُلْقٌ yang berarti budi. Yakni sesuatu yang tersimpan di dalam sanubari, mempunyai kekuatan yang cukup besar terhadap pola prilaku mengenai perbuatan manusia.
Menurut Imam Al Ghazali, akhlak merupakan tingkah laku yang melekat pada diri seseorang, yang dapat memicu perbuatan baik, tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu
Saudara-saudariku yang semoga dirahmati oleh Allah Ta’ala, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok yang memiliki akhlak yang agung. Keagungan akhlaknya tidak hanya tergambar dalam ucapan saja, tetapi juga dalam tindakan dan perbuatan, hal tersebut diterangkan oleh Allah Ta’ala dalam Al Quran surah Al Qalam ayat 4,
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti pekerti yang luhur”
Dalam hadis juga disebutkan bahwa akhlak nabi itu seperti Al Quran, sebagaimana hadi ibunda Aisayah Radhiyallahu’anha,
قَالَ سَعْدُ بن هِشَام: يَا أُمَّ المُؤْمِنِيْنَ أَنْبِئِيْنِيْ عَنْ خُلُقِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ, قَالَتْ: أَلَسْتَ تَقْرَأُ القُرْآنَ؟, قُلْتُ: بَلَى, قَالَتْ: فَإِنَّ خُلُقَ نَبِيِّ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ القُرْآنَ
“Sa’ad bin Hisyam berkata: Wahai Ummul mukminin, beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah menjawab: Apakah engkau membaca Al Qur’an?, aku menjawab: benar, Aisyah berkata: Akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Al Qur’an”
Dalam hadis yang lain, yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah juga menyebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَرِمَ الأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak”
Saudara-saudariku yang semoga dirahmati oleh Allah Ta’ala, akhlak adalah rezki dan anugrah yang sangat indah dari Allah Ta’ala, tidak semua orang Allah Ta’ala berikan kepadanya akhlak yang mulia. Bahkan mungkin ada orang yang diberi oleh Allah kelebihan harta, diberi kelebihan oleh Allah jabatan, tahta, wanita, tetapi dia tidak diberi nikmat akhlak yang mulia.
Oleh karenanya selayaknya bagi seorang hamba, untuk senantiasa berdoa kepada Allah Ta’ala, agar dia diberi nikmat akhlak yang mulia ini. Sebab akhlak yang mulia, adalah amalan yang paling banyak memasukkan kita ke dalam surganya Allah Ta’ala. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sering ditanya tentang amalan apa yang paling banyak memasukkan orang ke surga,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ : تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi 2004)
Begitu juga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan,
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَمَةِ أَحَسِنَكُم أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat dengan ku pada hari kiamat ialah orang yang akhlaknya paling bagus” (HR. Tirmidzi 1941)
Maka kalau kita ingin bersanding dengan nabi, ingin bertetangga dengan nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga, hendaknya bagi kita untuk berusaha untuk memperbaiki akhlak-akhlak kita, menghiasi diri kita dengan akhlak yang mulia.
Di antara cara atau kiat yang paling utama bagi kita agar diberikan akhlak yang mulia oleh Allah Ta’ala adalah dengan doa. Sebab akhlak adalah anugrah, bukan karena kita hebat, bukan karena kita memiliki kegeniusan, bukan karena kita memiliki kecakapan, tetapi karena Allah Ta’ala yang memduahkannya kepada kita.
Maka selain menuntut ilmu, dan berteman dengan orang-orang baik, jangan lupa untuk senantiasa berdoa kepada Allah Ta’ala, supaya kita senantiasa diberi akhlak yang mulia dan dihindarkan dari akhlak-aklak yang dicela oleh Allah Ta’ala.
Semoga Allah menjadikan kita manusia-manusia yang berakhlak mulia, baik berakhlak kepada Allah Ta’ala, berakhlak kepada rasul, dan juga berakhlak kepada sesama manusia, lebih-lebih kepada orang-orang yang kita cinta, orang tua kita, guru-guru kita, istri kita, anak-anak kita, tetangga-tetangga kita dan lain sebagainya.
Adapun doa yang nabi ajarkan kepada kita sebagai berikut,
اللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah, tunjukkanlah aku kepada akhlak yang paling baik, tidak ada yang dapat menunjukkan kecuali engkau, jauhkanlah dariku akhlak yang buruk, tidak ada yang dapat menjauhkan dariku kecuali engkau” (HR. Muslim 771)
Post Comment