Syekh Salim Hadir di Mu’allimin
Madrasah Mu’allimin Muhamadiyah Yogyakarta berkesempatan mengadakan acara silaturahmi dan dialog interaktif bersama Prof. Dr. Muhamad Salim Abu ‘Ashi yang merupakan Guru Besar Tafsir dan Ilmu Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, pada Ahad 20/8/2023.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Madrasah Mu’allimin dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Mesir (PCIM Mesir) yang diselenggarakan di Masjid Hajah Yuliana Mu’allimin Sedayu dan dihadiri oleh seluruh santri Mu’allimin serta para guru dan Direksi Mu’allimin.
Menyimak nasihat Syekh Salim Abu ’Ashi di Mu’allimin secara langsung merupakan suatu kebahagiaan bagi para santri. Dalam kesempatan tersebut, Syaik berbicara tentang cara menjadi penuntut ilmu yang baik. Hal ini sangat relevan untuk para santri. Harapannya dapat menambah pengetahuan dan semangat para santri.
Dalam nasihatnya, Syekh Salim Abu ‘Ashi meluruskan pemahaman tentang hakikat menuntut ilmu. Syekh Salim Abu ‘Ashi menyampaikan bahwa dalam hadis, “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, Allah pahamkan atasnya perihal agama.” Tidak hanya mencakup ilmu agama saja, seperti fikih, tafsir, hadis, dan semacamnya.
Namun juga mencakup di dalamnya ilmu umum, seperti fisika, kimia, biologi, dan semacamnya. Sebab bagi umat Muslim, ilmu adalah agama. Begitu pun agama adalah ilmu. Selama dalam menuntut ilmu tersebut, diniatkan mencari ridha Allah dan untuk memberi manfaat sesama makhluk, maka hal tersebut menjadi bagian dari agama dan akan mendapatkan pahala.
Selanjutnya Syekh Salim Abu ‘Ashi menyampaikan, hendaknya para santri selalu berusaha belajar dengan sungguh-sungguh, sebab tidak ada ilmu yang didapat kecuali dengan cara belajar. Dan dalam belajar hendaknya menggunakan metode “musyafahah” yakni mengambil ilmu langsung dari seorang guru (berguru) dan tidak menyarankan untuk belajar dari buku atau otodidak, bahkan sampai belajar kepada guru yang belajar tanpa guru.
Hal tersebut sebagaimana yang di riwayatkan di muqaddimah kitab Shahih Muslim, “ sesungguhnya Ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah kepada siapa kamu mengambil agamamu” Oleh karena itu, hendaklah para santri belajar kepada para guru yang mereka belajar di instansi pendidikan ternama sehingga tidak terjadi kesalah pahaman atau kesesatan ilmu.
Di akhir nasihatnya, Syekh Salim memberikan dua pesan penting kepada para santri Mu’allimin. Yang pertama, beliau berpesan agar para santri menyadari nikmat belajar yang diberikan Allah kepada kita semua. Karena bisa hadirnya para santri di majelis ilmu, merupakan bentuk rahmat dan cinta Allah dan Allah menghendaki kebaikan didalamnya.
Pesan kedua beliau ialah hendaknya para santri mengamalkan ilmu yang telah dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari dan mengajarkan ilmu kepada masyarakat terkhusus tempatnya berasal. Sehingga para santri dapat menjadi individu yang bermanfaat kepada sesama manusia. Wallahu a’lam.
Post Comment